02. Lumière Express

4 1 0
                                    

Happy Reading

"Kau gugup?"

Aphrodite, ia menghampiri Aeris yang tengah mendorong Troli dengan koper, tas dan perlengkapan lainnya untuk ia bawa nanti ke lumière ––sekolah baru Aeris ––.

"Of course Mom. What if i am put in Carnation? You know, everyone said... Carnation berisikan orang-orang licik dan jahat" Lirih Aeris.

Aphrodite yang mendengarnya menghela nafas panjang, lalu merangkul bahu anak perempuan nya "and you know? Asrama itu tidak seperti yang kau pikirkan dan juga kau pastinya tahu kan bahwa salah satu saudara Dad mu berasal dari Carnation?" Perempuan itu mulai tersenyum menatap Aeris sembari menuntun gadis itu untuk menghampiri kereta.

Gadis itu tersenyum menatap Aphrodite lalu memeluk wanita itu dengan sangat erat "aku akan merindukanmu, Mom"

"Me too, Aeris." Balas Aphrodite dengan pelukan nya yang tak kalah erat. Jangan lupakan bahwa Aphrodite juga mencium kening Aeris dan mengusap kepala gadis itu.

"Ingat Arlo, aku tidak ingin kau mendapatkan detensi lagi." Tegas Frederick kepada Arlo yang masih mengikat tali sepatunya.

Arlo, bocah lelaki itu hanya cekikikan, "alright Dad, aku tidak akan melupakan hal itu!" Teriak Arlo yang langsung lompat memasukki pintu kereta.

"Together?"

Alora, gadis itu sedari tadi hanya bungkam melihat keharmonisan keluarganya itu. Kemudian, gadis itu menghampiri Aphrodite dan Aeris yang sudah menyelesaikan acara berpelukan mereka.

Aeris mengangguk, segera Alora menggenggam tangan kiri Aeris dan mulai mengajaknya memasukki pintu kereta "together." Balas Aeris yang kini tengah menetralisir nafasnya.

Kini, dua kakak beradik itu sudah berlari memasukki pintu kereta. Alora yang sadar akan kegugupan adiknya pun menepuk bahu kirinya untuk menyemangati sang adik "kau... Bisa cari kompartemen sendirian kan? Aku akan bergabung dengan kompartemen teman-teman ku" Tanya gadis itu kepada sang adik yang langsung dibalas anggukan.

~~~

Dilorong kereta, gadis itu menatap kompartemen yang ada disana. Mencari-cari kompartemen kosong untuk ia tempati.

"Dia anak kelas tujuh? Demi Neptunus, dia cantik sekali!"

"Gadis bersurai blonde yang diikat ponytail itu kan? Memakai dress merah dengan cardigan putih? Dia benar-benar sangat cantik"

"Oh, konyol sekali jika aku insecure dengan murid kelas tujuh"

"Bisakah aku berkencan dengannya?"

"Bodoh, kau kelas sebelas sedangkan dia kelas tujuh"

"Cantik ya, semoga dia memasukki asrama ku"

Dan masih banyak lagi siswa-siswi di kompartemen yang mengatakan tentang kecantikan Aeris yang menurut mereka seperti Aphrodite. Aeris hanya tersenyum, membalas orang-orang yang menatapnya kagum dan orang yang melemparkan senyuman kepadanya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 05 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Clair De Lune [On Going]Where stories live. Discover now