01. Once Upon a Time

4 1 0
                                    

Happy Reading

"Brengsek!! balikkin roti ku, Arlo!!"

Teriak seorang lelaki bersurai hitam legam yang tengah meneriaki sang adik lelakinya yang mengambil roti sarapannya. Aeris yang baru saja menuruni anak tangganya hanya bisa menggelengkan kepala.

"Kak, masih ada roti yang lain" Ucap gadis itu yang menghela nafas pasrah.

Aresh, kakak lelaki Aeris, menoleh dengan cepat kearah gadis dengan dress berwarna merah maroon dan dibaluti dengan cardigan berbulu berwarna putih yang membuat gadis berusia 12 tahun itu nampak sangat anggun dan elegant.

"Kamu gak lupa kan, kalo aku alergi strawberry?" Tanya Aresh dengan satu alisnya yang terangkat.

Aeris menghela nafasnya dengan kasar "kan bisa pakai selai coklat" Dengus gadis itu yang kini sudah duduk dikursi meja makan.

Aeris mulai mengambil selembar roti tawar dan mengoleskan selai kacang diatasnya, namun suara lelaki yang sepertinya berjalan mendekat ke meja makan itu membuat Aeris memasang wajah masam "manusia aneh yang menyukai kacang" Ucap seorang lelaki yang baru saja menggeser kursi yang berhadapan dengan Aeris, dia kakak lelaki Aeris ––Arlo Archandler––.

"Dan manusia aneh lah yang tidak menyukai kacang." Sebal gadis itu sembari mengunyah roti yang sudah ia poleskan dengan selai.

"Ada apasih ribut-ribut?"

Sosok wanita yang sangat cantik baru saja tiba di ruangan dinning room. Memakai dress hitam dengan rambut panjangnya yang berwarna dark brown dibiarkan tergerai begitu saja dan jangan lupa hiasan pita dibelakang kepalanya. Yang membuat wanita itu semakin cantik.

"Nih, kak Aresh sama kak Arlo berantem" Sungut Aeris sembari melemparkan tatapan sinis kepada kedua kakaknya.

"Sudah besar tapi selalu saja bertengkar" Sambung Alora yang juga baru saja tiba di dinning room.

Aresh hanya mendengus kesal sedangkan Arlo yang mendengarnya hanya memasang senyum menyebalkan.

Janganlah heran, mereka ini adalah kembar fraternal, jadi mereka memiliki banyak perbedaan. Mulai dari cara mereka menatap seseorang, berbicara, gaya berpakaian bahkan wajah mereka masing-masing.

"Pantas saja berisik, ternyata kalian sudah bangun"

Mereka yang berada di dinning room kini menoleh cepat kearah sumber suara dan mendapati seorang kepala keluarga yang baru saja tiba di dinning room dengan pakaiannya yang rapih khas bangsawan "Dad, tumben sekali kau terlambat bangun" Tanya Alora kepada sang ayah baptisnya yang bernama Frederick Archandler.

"Kau pasti tahu kenapa aku terlambat bangun kan Lora? Aku pulang cukup larut semalam" Jawab Frederick sambil berjalan kearah meja makan.

"Kau terlalu bekerja keras, Fred" Ujar Aphrodite, istri Frederick, dengan lemah lembut.
"Anything for my family" Frederick melemparkan senyuman kepada Aphrodite sembari menghampiri sang istri yang tengah menyiapkan beberapa makanan untuk sarapan.

"Bagaimana tidurmu, Aeris?" Tanya Frederick yang sudah terduduk di kursi yang berada diujung tepat ditengah.

Gadis itu menghela nafasnya singkat sebelum menjawab pertanyaan sang ayah "yeah, tidak nyenyak"

Frederick tertawa kecil, "apa kau memimpikan sesuatu?"

Gadis itu menatap sang ayah, ada keraguan dalam hatinya untuk menceritakan mimpinya semalam "aku... Memimpikan Mama dan Papa, tapi bukan seperti yang kalian kira.." Ia mengangkat kedua bahunya.

Clair De Lune [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang