30 • Akhirnya Mati Juga

Start from the beginning
                                    

Rina dan alena gemetaran takut dengan aura dinginnya milik allarick, lalu pengawal tadi pun mengambil Rina dan alena ke tempat ruangan dimana hewan kesayangan allarick.

Berbeda dengan pria yang bernama grey, ia ketakutan sedari tadi saat allarick tiba di ruang bawah tanah nya.

" Mari kita bersenang-senang, " ujar allarick kepada grey dengan seringainya.

Kemudian, ia melangkah kaki nya untuk mengambil senjata tajam nya untuk bermain-main dengan grey.

Ia tak mengampuni dia yang sudah melecehkan princess nya, lalu ia melukai grey di area paha, jari-jari kaki, hingga al menembak kepala grey.

Grey, rina, dan alena akhirnya mati secara tragis di bunuh oleh allarick yang sudah mencari mati dengannya.

Setelah membunuh grey, ia kembali ke kediaman nya tak lupa dia menggantikan pakaian dengan pakaian biasa.

Karena pakaian yang di gunakan nya terdapat darah segar mengalir di pakaian, tiba di kediaman nya.

Ia menghela nafas lega saat tiba di kediaman nya, karena tadi saat di markas selalu mau muntah tapi hanya ada keluar cair bening.

" Sayang, " panggil al, ia bisa lihat di ruang tamu terdapat sang istri bersama nessa.

" Kenapa mas?, " tanya bia bertanya balik.

" ke kamar yuk sayang, " ajak al memelas kepada sang istri nya.

" Huh baiklah, nessa aku ke kamar dulu ya, " pamit bia kepada nessa yang hanya mengangguk patuh.

" Oh iya kak, aku mau jemput para kurcaci ya, " pinta nessa menyengir watados dengan nama panggilan nya untuk lima anaknya.

Dan bia mengiyakan saja, karena ia tau betul bahwa nessa sangat menyukai anak kecil dan tidak merasa sungkan lagi.

Hueekk

Tiba-tiba al muntah membuat bia panik kalang kabut secara tiba-tiba al memuntahkan cairan bening.

" Mas kita harus ke rumah sakit, aku gak mau kalau mas sakit, " cemas bia, al melihat sang istri nya cemas hanya tersenyum tipis.

" Baiklah, tapi kita tunggu anak-anak ya, " pinta al, bia hanya mengangguk patuh sambil memijat pangkal kepala suami nya.

Suara mobil berada di luar membuat al tersenyum tipis berarti anak-anak nya sudah tiba disini.

" BUNA DADDY!!, " teriak eca membuat semua orang menutup telinga nya.

Bia mendengar teriakkan putri nya geleng-geleng kepala dengan tingkah laku lucu dari nya.

" Princess jangan berteriak lagi ya, " tegur bia, saat putri nya sudah duduk di samping nya.

" Siap buna negara, " jawab eca memperagakan gaya hormat membuat kedua suami-istri terkekeh geli.

" Anak-anak mau ikut gak ke rumah sakit?, " tanya al, akhirnya ia membuka suara nya.

" Rumah sakit? Siapa yang sakit dad?, " tanya varez beruntun.

" Daddy yang sakit, maka nya kita ke rumah sakit yok, " ajak bia kepada anaknya.

Putra-putri nya mendengar mengiyakan ajakan buna nya ke rumah sakit, mereka juga khawatir dengan keadaan daddy mereka.

Tak lupa anak-anaknya menggantikan pakaian terdahulu, lalu mereka menaiki mobil bersama.

Setelah beberapa menit menempuh ke rumah sakit, akhirnya mereka tiba disana dan mereka pun masuk ke ruang dokter.

" Dok, suami saya sakit apa?, " tanya bia yang terlihat khawatir.

" Jangan khawatir nyonya muda, tuan muda hanya mengalami kehamilan simpatik atau di sebut couvade syndrome, " jelas pak dokter membuat kedua pasangan tersebut menatap kedua nya lama.

" Apa itu kehamilan simpatik?, " tanya darren bertanya sendiri, pak dokter dengar gumaman dari darren hanya terkekeh kecil.

" Nyonya muda hamil berusia dua minggu, " jelas pak dokter lagi dan lagi membuat kedua pasutri syok dan senang.

" Kalau begitu, kami permisi mau memeriksa istri saya pak, " pamit al dan bia, dokter tadi hanya mengangguk.

Kemudian mereka melangkah kaki nya ke ruang bidan, tiba lah disana mereka di sambut ramah oleh bidan.

" Ada gejala apa saja?, " tanya bidan kepada pasangan tersebut.

" Mual, muntah, " jawab al tak lama dari itu ia merasakan mual lagi.

Bidan melihat hal itu mengetahui bahwa suami wanita di depannya sedang mengalami kehamilan simpatik.

" Ayo nyonya muda baringkan disini, " titah Bu bidan, lalu bia baringkan tubuh nya disana.

Bidan tadi mengoleskan sedikit gel ke area perut nya, kemudian menggerakkan alatnya dan mulai memeriksa.

" Tuan dan nyonya bisa lihat ke arah monitor, " titah bidan lagi.

Bia dan al pun melihat nya, mata mereka berkaca-kaca saat memperlihatkan dua titik disana.

" Selamat untuk nyonya dan tuan, kalian di karunia anak kembar, " jelas bidan lagi memberikan selamat atas kehamilannya.

Setelah usai melakukan pemeriksaan, mereka kembali ke kediaman nya untuk memberitahu kan kabar bahagia pada keluarganya terutama anak-anak nya.

☆☆☆

♥︎ 𝗯𝗲𝗿𝘀𝗮𝗺𝗯𝘂𝗻𝗴 ♥︎

𝗧𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮𝗹𝗸𝗮𝗻 𝗷𝗲𝗷𝗮𝗸 𝘆𝗮 𝗴𝘂𝘆𝘀

𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗷𝗮𝗱𝗶 𝘀𝗶𝗹𝗲𝗻𝘁 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿𝘀

👇🌟💬

Become A Mommy? Where stories live. Discover now