15

97 17 31
                                    

Cue !

.

.

.

💜💜💜

"Eoh... Yeokshi, Gong Joo Eun" puji Aera akan kinerja yang lebih muda saat melakukan tawar menawar di pasar yang mereka kunjungi pagi itu.

Saat mereka mendapatkan barang belanjaannya, Aera serahkan salah satu hotteok coklat di tangannya untuk Joo Eun.

"Masalah belanja di pasar, aku jagonya, eonnie" ucap Joo Eun membanggakan diri.

"Geurae, jibe kajja !"

.

.

.

Saatnya pulang. Aera menyetir tentu saja. Meski sudah menyetir dari pagi buta karena mengantar Yoongi ke markas, ia masih berusaha untuk tidak mengantuk. Ya, itu karena andil Joo Eun yang terus memberikan cerita-cerita menarik.

Entah, seberapa banyak cerita yang menjadi stoknya nanti, yang pasti semuanya seru untuk orang yang tak banyak bicara seperti dirinya. Begitulah.

Mobil ia hentikan karena lampu lalu lintas berwarna merah menyala.

Gadis cantik disebelahnya ini memang tipikal yang banyak makan. Lihat saja, dia tidak kenyang-kenyang daritadi menyemil atau karena tidak makan nasi di pagi hari, makanya dia cepat lapar. Aera saja sudah merasakan kenyang luar biasa padahal hanya menyarap susu almond, satu hotteok dan dua tusuk odeng. Kkeut !

Masih melirik tak habis pikir kelakuan si cantik, Aera dikejutkan dengan dering ponselnya yang diletakkan di dashboard.

Hela nafas berat terhembus kala nama penelpon tertampil. Ibunya.

Aera menggeser layar dengan sungkan.

"Ne ?" Jawabnya malas.

Mungkin karena nada sahutannya yang bagai enggan terdengar, Joo Eun terlihat menoleh ke arahnya lalu ke layar ponselnya.

"Aera-ya, eodinya ?"

"Aku sedang diluar. Waeyo eomma ?"

"Kami mau berkunjung ke rumahmu. Samchon, imo-mu juga"

Mata Aera membola hebat, "Aku lembur !" Selanya cepat.

"Kotjimal, kau tadi bilang diluar"

Mencoba alibi yang tepat, Aera tampak berpikir cepat. Ia lirik jam di monitor mobil. Masih jam 9 pagi, "Aku diluar kantor, maksudku. Sebentar lagi ke luar kota lalu kembali ke kantor lagi untuk lembur"

"Samchon dan imo-mu pulang besok pagi. Luangkan sejenak waktumu menyapa mereka"

"Andwaeyo. Pekerjaanku banyak"

Joo Eun melirik Aera sekali lagi. Kebohongan demi kebohongan diucapkan dengan mulus seakan-akan siapa saja yang mendengarnya akan percaya dan korbannya kali ini...

"Ya sudah kalau begitu. Kkeut neo"

"Katakan permintaan maafmu pada mereka"

"Eoh"

Mata si cantik membola. Benar ! Kebohongan Aera diterima begitu saja.

"Ne, joisonghamnida eommonie"

Panggilan berakhir.

Keheningan menyerang cukup lama.

Beberapa saat berselang, Joo Eun memberanikan diri untuk membuka mulutnya untuk bertanya.

KIMINIVERSE (The Series of YUNGIVERSE)Where stories live. Discover now