8

1.5K 160 17
                                    

"Enghh lepas~ Engap dad~" Kesal Lisa karena Kai memeluknya sangat erat bahkan dijadikan bantal guling oleh Daddynya sendiri.

Jennie yang baru saja datang ingin membangunkan anak juga suaminya melihat wajah putrinya menahan tangis.

"Kenapa sih de?" Heran Jennie karena anaknya itu mudah menangis.

"Aku ga bisa napas Mommy~" ucapnya menunjukan lengan sang Daddy yang memeluknya sangat erat.

"Help me~" ucap Lisa memohon.

"Ya ampun, Daddy kamu kebo banget"

Jennie mendekat lalu membangunkan suaminya.

"Oppa bangun ih, liat itu kasian anaknya" Jennie berusaha membantu Lisa melepaskan kukungan Kai.

Kai menggeliat. "Apa sih Yeobo, orang aku meluk guling" balas Kai masih memejamkan matanya.

"Guling apanya? Bangun gak!" Jennie akhirnya marah.

Kai mendengar Jennie marah langsung membuka matanya. "Ya ampun aku kira bantal guling" ucapnya tidak merasa bersalah. Dia lalu melepaskan pelukannya.

Lisa yang sudah bisa bernapas akhirnya merasa lega.

"Kok tidur lagi, minta maaf gak!" Marah Jennie karena Lisa sudah siap ingin menangis.

Kai membukaa Matanya lebar-lebar. "Sayang maafin Daddy ya, Daddy ga sengaja" ucap kai akhirnya.

"Bangun! Katanya mau ke kantor, ini udah jam 6 kamu harus siap-siap" Jennie mengingatkan.

"Iya yeobo, aku mandi" mau tak mau Kai harus bangun sebelum singa betina keluar.

Selepas kepergian Kai, Jennie membawa Lisa kedalam pelukannya. Untuk kesekian kalinya anaknya sudah di buat menangis gegara suaminya.

"Udah sayang, jangan nangis hum~" Jennie mengusap-usap punggung anaknya yang bergetar karena menangis.

Jennie dapat merasakan perbedaan suhu di dalam tubuh anaknya. Dia pun mengeceknya.

"Kok badannya anget? Bilang sama Mommy sayang apanya yang sakit hum?" Tanya Jennie selembut mungkin. Berusaha menyembunyikan kekhawatirannya.

"Engga ada Mommy. Aku mau sekolah" bukannya menjawab Lisa malah berbohong. Dia tau jika mengatakan kalau badannya tidak enak pasti dia tidak di izinkan sekolah. Dan Lisa tidak mau itu.

Jennie menggeleng. "Badan kamu pasti gaenak, kamu dirumah aja dulu ya de, Nanti Mommy hubungin sekolahnya" tebak Jennie yang sudah tau apa yang dirasakan anaknyaa

Lisa menggeleng. "Aku baik-baik aja Mom, Mommy harus percaya sama aku" ucap Lisa meyakinkan kalau dirinya masih kuat dan baik-baik saja.

Jennie menghela napas pasrah. "Yaudah kamu mandi pake air hangat aja ya, nanti Mommy siapin"

"Hm, mau mandi sama sus"

"Gamau sama Mommy?" Tawar Jennie.

"Mau sama sus, Susnya panggilin Mommy" rengek Lisa yang tetap ingin sama baby sitternya.

Jennie mengangguk. "Sini liat Mommy dulu"

Lisa menurut lalu menatap Mommynya. Jennie langsung memberikan kecupan diseluruh wajah Lisa tanpa tersisa. Lisa hanya pasrah karena itu sudah rutinitas Jennie setiap pagi.

"Mommy panggil dulu oke" ucap Jennie akhirnya menghentikan kegiatannya kalau pergi memanggil baby sitter Lisa.

***

Lisa melakukan sarapan dengan malas-malasan, hal itu tak luput dari pandangan Rose Yang sedari tadi melihatnya.

"Kenapa de, Kok kaya ga niat banget sarapan"

SHIPMOMWhere stories live. Discover now