10. Perselisihan Saudara

48 26 1
                                    

Flashback on

Xia....

Aku merasakan ada mata yang terus menatapku, tapi kupikir itu tidak terlalu penting karena ada pangeran Andrew di sampingku.

Kemudian, semakin aku merasa ada yang tidak beres, hingga membuatku curiga akan mata yang terus menuju ke arahku, terlihat kostum yang sangat gelap, membuatku curiga. Apakah itu hanya perasaanku saja, atau aku yang kurang sehat akhir-akhir ini.

Beberapa menit lalu....

Bayangan gelap dan pekat mulai melintasi bayanganku. Aku sangat terkejut.

Dengan mata yang lebar dan denyut jantung berdetak keras, kini aku mulai terhanyut dalam ketidaksadaran. Bau yang begitu menyengat membuatku pusing dan kebablasan. Apa aku pingsan?.

Tidak sempat meraih lengan pangeran Andrew, kini aku yakin bahwa aku sudah di tarik dari suatu kegelapan yang sudah lama mengikuti kami. Batin seorang wanita tidak mungkin salah. Ada yang mengincar ku lagi.

Siapa?

Flashback off

Terdengar suara keras nan berisik sekali, seperti suara tendangan pada kaleng dan beberapa suara orang yang sedang bertengkar, membuat gadis tergeletak dalam ketidaksadaran itu terbangun. Xia.

Kepalanya yang terhuyung akibat bekapan lap yang menimpa hidungnya beberapa saat yang lalu, membuat ia kesulitan bangkit. Matanya yang perlahan mencoba menjernihkan penglihatan-nya di dalam kegelapan.

"Kenapa gelap sekali, ah sakit sekali kepalaku," batin Xia.

Xia mendapati seorang pemuda yang terlihat sedang aduh mengecoh pada pemuda lainnya, sangat terlihat jelas dari pundak mereka dengan pakaian gelap. Di tambah lagi hari masih larut dalam kegelapan dan sunyi. Tetapi suara mereka tidak memperdulikan kesunyian itu, sehingga Xia mulai mencoba membuka suaranya.

"Siapa kalian?!" Xia bertanya dengan suara keras.

Pemuda itu serentak menoleh ke arah Xia yang sedang tergeletak di belakang mereka.

Tempat itu kotor dan sedikit berair, ia tahu ini di pinggiran kota dan di dalam gang kecil.

"Oh ... Xia sudah bangun, ya?" suara mereka.

"Diam kau! Aku akan membawa dia," saut salah satu dari mereka.

"Ever?!" terkejutnya Xia saat mendapati pemuda yang berkostum gelap itu. Ia tidak menduga bahwa itu adalah Ever.

Ever yang berpenampilan hitam pekat dengan tudung yang menutupi matanya, ternyata Ever menculik Xia. Membuat Xia bingung tanpa kepastian yang nyata.

"Xia, cepat bangun-" ucapan Ever terpotong.

"Pergi kemana? Kami sudah bilang, Xia akan ikut kita!" tegas salah satu dari ketiga orang yang sedang berhadapan langsung dengan Ever.

Ever mengernyitkan dahinya. "Berhenti membual bodoh! Kalian tidak akan bisa merebut Xia," tegasnya. "Aku akan membawa dia!"

"Tunggu kakak, ada apa ini?" Xia bingung, "dan kenapa aku bisa disini, Kak Ever?" tanyanya.

Ever menggeleng kesal, "kau ini merepotkan sekali, berhenti bertanya. Aku sangat kesal setiap kali mendengar suara mu," ujarnya. "Ayo cepat kita pergi." Ever menarik tangan Xia dengan cepat dan erat. Tetapi semua itu di tahan oleh mereka bertiga.

"Masih ingin cari masalah, hah?!" Ever marah.

Mata pemuda bertiga itu melotot dan kesal melihat Ever yang tidak mau melepaskan Xia, karena mereka juga ingin membawa Xia.

A XIA FIGHTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang