3. Undangan Pernikahan

65 33 6
                                    

Keluarga Shena mempunyai tiga wilayah yang berada di tangannya, kekuatan dan kekuasaan ada pada Shena dan wilayahnya yang tidak kalah saing dari negeri lain. Tetapi tidak hanya dengan kelebihan dari keluarga Shena, ia juga mempunyai kelemahan dalam keuangannya. Sempat mengalami kebangkrutan akibat penjajahan yang berusaha merebut wilayahnya hingga dia kekurangan uang dan emas untuk menyuap para tentara untuk mendukung wilayahnya.

Maka dari itu dia mempertaruhkan sisa kekayaannya untuk memulai kejayaan baru dengan membeli seorang gadis kecil supaya setelah tumbuh dewasa gadis itu dapat memberinya mahar dari sebuah aliansi terhadap bangsawan, dan juga dapat menambah relasi bersama kerajaan untuk kemakmuran dan kejayaan ketiga wilayahnya.

Seperti halnya menukarkan uang dengan seorang manusia, dan menukarkan manusia dengan setumpuk emas.

Undangan diterima 💌

Aku terkejut setelah keluar dari kamarku, melihat ruang tamu terdapat ayah ibu dan kakak ku sedang berkumpul bersama. Lebih terkejut lagi saat aku melihat wajah mereka dengan gembira dan tersenyum padaku.

"Xia, kemari." panggil ibu padaku.

Aku mendekatinya, dan ia memelukku dan aku sangat merasa nyaman saat ibu memeluk seolah aku melupakan bahwa ibu pernah menghukum ku kemarin.

Setelah lepas dari pelukan ibu, ayah pun memelukku dengan hangat membuatku menitikkan air mata. "Ayah, ada apa?"

"Xia, ayah sangat gembira membaca surat ini. Seolah ayah mendapatkan seribu keuntungan," ucap ayah.

Aku tersenyum mendengar ayah gembira, kupikir ayah mendapatkan berita baik pada surat tersebut, sehingga membuatku bahagia seketika.

"Ayah, apa isi surat itu?" tanyaku.

Ayah menyodorkan surat itu padaku, "bacalah."

Aku mengambilnya sambil tersenyum disisi ayah dan ibu di sampingku.

Setelahku buka dan ku baca, entah bagaimana caranya aku mengungkapkan reaksi bagaikan batu dilempar ke sungai dan bagaikan tikus yang dikejar oleh seekor kucing, seolah perutku dipenuhi air asin seperti garam. Aku benar-benar terkejut bahwa kebahagian mereka adalah isi surat yang menginginkan pernikahan antara Negeri Shenan dengan Pangeran Delma Halstead.

"Ayah, apa ini? Ini surat undangan untuk pernikahan, tetapi ayah, disini hanya aku yang seorang wanita. Apakah ini untuk, ku?"

"Memang kau, bodoh!" ketus Ever.

"Iya, ini untuk Xia," jawab ayah.

"Ayah, bagaimana bisa aku menikah dengan seorang pangeran?" tanyaku.

"Diam. Tugas kau hanya menikahinya bukan bertanya-tanya," jawab ibu.

Aku mendengar itu dan menatap mata mereka satu persatu, berpikir lagi apa yang terjadi, bukankah mereka sayang padaku? Lalu kenapa mereka menjodohkanku begitu saja. Bukankah mereka membeliku karena mereka tidak punya seorang Putri, ada apa sebenarnya ini! Salah satu hal yang membuatku kesal dengan banyak berpikir.

"Ayah! Aku tidak mau menikah." ucap ku.

Ayah berdiri dengan raut wajah dingin seakan kebahagian yang baru saja terjadi hanyalah khayalan belakang.

Plak...

Terkejutnya aku saat tamparan keras mendarat di pipiku, tidak pernah ku sangka ayah begitu tega menamparku, aku pikir ayah yang lebih sayang padaku dari siapapun yang ada di rumah ini. Ternyata tidak seperti yang aku pikirkan.

Xia memegang pipinya dan bersedih atas apa yang barusan terjadi.

Reo dan Ever hanya menikmati itu semua tanpa membela Xia yang sudah ditampar oleh ayahnya.

"Aku membeli dan membesarkan mu adalah karena hal ini yang aku inginkan! Beraninya kau mencoba menolak ini." ketus tegas ayahnya.

"Ever, kurung Xia di kamarnya!" tegas ibunya.

"Baik, bu."

Hiks hiks hikss kenapa tidak pernah terpikir olehku bahwa ini akan terjadi, mereka menjadikanku bahan tukar-menukar. Apakah benar semua keluargaku juga menginginkan ini atau hanya keluarga ayah Shenan yang mendambakan pernikahan ini. Aku sangat sedih bagaikan kuku ku di cabut secara paksa tetapi aku tidak bisa melawan dan hanya terus menerima, berharap mungkin ini adalah hal yang terbaik untukku kedepannya.

~

"Aku sudah menerima kabar, bahwa mereka memberikan mahar dengan 100 tael emas dan pasukan setengah wilayah bangsawan." ucap Tendo.

Ririn melotot dan tersenyum, "sayang, apa kita akan kembali kaya, tidak sia-sia kita membelinya."

"Apapun yang terjadi, aku tidak ingin ada kesalahan, atur semuanya dengan benar terutama Xia." kata Tendo, Ririn mengangguk mengerti.

Pernikahan yang berlangsung dalam 2 hari, mau bagiamana pun harus cepat di persiapkan. Pernikahan ini akan diadakan di kediaman pangeran Delma. Dengan pertukaran mahar yang senilai 100 tael emas dan setengah pasukan bangsawan, pangeran juga tidak perhitungan untuk memberikan seribu kekayaan lainnya demi seorang mempelai wanita.

Negeri yang dimana kesulitan menemukan seorang mempelai wanita seolah sudah menjadi tantangan bagi seorang bangsawan, dengan mendapatkan istri dapat memungkinkan mereka untuk merebut atau menduduki tahta tertinggi yang sesungguhnya.

Xia yang mengalami pernikahan dengan pangeran Delma, bahkan ia tidak tau seperti apa calon suaminya, tetapi ia harus tetap menerima pernikahan ini demi keluarga Shenan yang sudah membelinya. Kesusahan payah yang ia lewati dalam beberapa tahun terakhir di keluarga Shenan adalah hal yang sia-sia untuk menjadi Putri kesayangan dari kedua kakaknya. Buktinya ia hanyalah ujung tombak untuk mencari kejayaan bagi keluarga Shenan dengan membentuk aliansi dari keluarga bangsawan tanpa mementingkan perasaan Xia sendiri.

Satu hari telah berlalu, dan kini Xia di persiapkan untuk pernikahannya. Ia di mandikan dengan ribuan bunga Mawar yang harumnya bagaikan madu di campurkan susu. Gaun pernikahan yang anggun dan mewah dilapisi emas yang khasnya dari kalangan bangsawan, ditambah perhiasan dan makeup yang natural sesuai dengan wajahnya yang seperti putih salju.

Perayaan yang meriah di keliling pasukan dari tiga wilayah seolah Xia diperlakukan selayaknya seorang putri dari keluarga Shenan yang kini berjaya. Semua orang yang melihatnya terlihat begitu iri melihat Xia yang menggunakan gaun mewah dan kecantikannya yang tidak tersaingi dari penduduk lain, ia adalah gadis yang beruntung karena dia menduduki nama keluarga Shenan yang mempunyai ketiga wilayah.

Terlewatinya satu hari berlalu lagi, kini saatnya pernikahan dilaksanakan di kediaman pangeran Delma Halstead. Diiringi dengan irama dan terompet kebangsaan mereka, bahwa kebahagian telah mencapai puncak.

Ayo bertaruh lah puncak seperti apa yang akan dilewati Xia,  kebahagiaan atau memulai kehancurannya? Tidak ada yang bahagia jika bukan kasih sayang yang tulus didapatkan.

Selamat datang di Halstead, Putri Xia Shenan.

A XIA FIGHTERWhere stories live. Discover now