10. A Sudden Back Hug In The Midnight

263 66 36
                                    

---

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

---

"Areum ini kamarmu," Gi-ae membawa Areum ke kamar yang akan ia tempati setelah mereka makan malam. Kamarnya ternyata bersebelahan dengan kamar bayi. "Tidak jauh dan masih satu lantai dengan kamar para bayi, bukan? Jadi kau tidak usah khawatir. Kau bisa memantau tangisan mereka melalui baby monitor nanti," lanjutnya membukakan pintu kamar tersebut.

Mungkin untuk kesekian kali Areum hanya bisa melongo dengan fasilitas yang tidak main-main diberikan oleh keluarga Lee padanya.

"Apa kau suka dengan kamarnya?" Tanya Gi-ae menyadari respon Areum yang terdiam setelah mereka masuk ke kamar.

"Bahkan ini sangat berlebihan untukku, Bi." Areum berkata jujur. Meski sebelumnya ia memiliki kamar yang tak kalah mewah dari ini-yang ada di kediaman Jungkook, namun tidak adak kenyamanan dan rasa tenang sama sekali yang Areum dapatkan ketika menempati kamar tersebut. Karena baginya kamar itu sangatlah suram dengan segala kenangannya.

Gi-ae tertawa ringan. Sejauh yang ia perhatikan, Han Areum benar-benar definisi wanita polos dan sederhana yang pernah ia temui. "Kurasa kau saja yang memikirkannya terlalu berlebihan, Areum. Padahal ini bukan salah satu dari kamar utama di rumah ini. Atau kau mau menempati kamar utama yang itu saja?"

Gi-ae menunjuk pintu lain yang masih berada di lantai dua rumah ini.

"Tidak, Bi. Di sini saja sudah jauh dari kata nyaman." Areum buru-buru menolak dengan mengibaskan kedua tangannya dengan cepat.

Lagi-lagi Gi-ae tertawa melihat respon Areum yang berlebihan. "Baguslah jika kau menolak. Karena yang aku tawarkan barusan itu kamar Yoongi."

Areum hanya bisa ikut tertawa kaku menanggapi lelucon wanita paruh baya itu. Menurutnya candaan Bibi Gi-ae sedikit ambigu dan membuatnya menjadi canggung.

"Buatlah dirimu senyaman mungkin di rumah ini. Jangan sungkan melakukan apapun. Jika kau lapar saat tengah malam, makanan selalu tersedia di dapur. Karena biasanya ibu menyusui tidak kenal jam ketika sudah merasa lapar," tutur Gi-ae dengan menggenggam kedua tangan Areum dengan lembut. "Tunggu di sini sebentar. Aku akan mengambilkan beberapa baju ganti, karena kau belum punya baju yang lain."

"Baik, Bi. Terima kasih untuk semuanya."

"Sudah. Sudah. Simpan semua ucapan terima kasih itu. Apa kau akan mengatakannya setiap hari nantinya? Kurasa aku akan bosan mendengarnya."

Areum membalas candaan Gi-ae dengan senyuman. Setelahnya wanita paruh baya itu melenggang pergi keluar dari kamar. Areum duduk di tepi ranjang-mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Ia menghirup udara sebanyaknya dengan memejamkan kedua matanya. Areum bahkan tidak ingat kapan terakhir kali ia bisa merasakan ketenangan dan kenyamanan seperti ini dalam hidupnya. Sudah sangat lama sekali hal itu terjadi untuk Areum rasakan.

Rasanya seperti lepas dari neraka yang menyiksa dan langsung menapaki surga yang menenangkan. Tali pengikat yang menjerat tubuhnya sekarang seolah sudah lepas. Harapan Areum satu-satunya saat ini hanyalah tidak ditemukan oleh Ahn Jungkook lagi. Ia ingin menghilang seumur hidupnya dari pria itu.

Can You Trust Me? (New Version)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum