"Makan." Jawab Bara singkat.

Gissel sangat geram pada pemuda ini, dia menatap pada Nadine dan Lily meminta bantuan agar mengusir Bara.

Tentu saja kedua gadis itu menggeleng menolak permintaan Gissel. Mereka tidak ingin mati, ok?

Sedangkan Erick hanya bisa diam menatap minuman nya, Gavin di samping nya hanya fokus pada ponsel nya.

Yang rusuh hanya Riko dan Nanda yang dari tadi berebut makanan.

Satu lagi yang paling membuat Gissel kesal adalah di samping Bara ada Amira yang sedari tadi berusaha menempel pada pemuda itu.

Dia sudah tidak tahan lagi, dia hampir saja gila jika hal ini terus saja berlanjut.

Bangg

Mereka semua terkejut saat sebuah nampan berisi roti bakar di banting di atas meja.

"Siapa sih anj-" ucapan Riko berhenti saat melihat pelaku yang membuat jantung nya hampir copot.

Tecna menatap datar Riko menunggu lanjutan dari ucapan nya sambil menyeruput minuman nya.

"Apa?" Tanya Tecna dingin.

Melihat itu Riko menyengir, "Ga ada kok, Na." Kata nya mengelak.

Tecna menatap satu persatu manusia yang duduk situ, Dia mengambil roti bakar nya dan memakannya sambil berdiri.

Melihat itu Gissel mengerutkan kening nya tidak suka, "kamu bisa ga makan nya sambil duduk, Na." Ucap nya menatap Tecna.

Tecna menggeleng kan kepala nya menolak, "Tanggung ni, bentar lagi bel masuk." Jawab nya sambil mengunyah roti.

"Ck, harus nya kalau bukan karna si sialan ini yang duduk di sini, kamu bakalan bisa duduk." Kata Gissel tidak tidak senang dan melirik Amira tajam.

Amira yang di tatap tajam dengan sedih berkata, "aku salah apa sih sama kamu, Gissel?" Ucap Amira lemah.

Dia menundukan kepala nya, kedua tangan nya memegang tangan Bara dengan gemetar.

Bara mengerutkan keningnya tidak setuju, dia dengan sigap melepaskan pelukan Amira pada tangan nya.

Jangan lupa tatapan gelap yang di layangkan oleh Gissel pada nya, dia tidak ingin membuat Gissel marah lagi.

Tecna terkekeh melihat drama di depan nya, "Gapapa, sedekah buat anak idiot." Ucap nya main main.

Mendengar itu Nadine dan Lily tertawa.

"Anjirr, idiot ga tuh." Kata Lily receh.

Erick hanya dapat melirik Amira dia tidak berani membuka mulut nya jika tidak ingin berurusan dengan Tecna.

Amira mengangkat kepala nya, dengan mata berkaca kaca dia melihat ke arah Tecna yang sedang memakan es batu dengan suara nyaring.

"Apa?!" Sentak Tecna menantang Amira.

Melihat itu Amira tidak jadi bicara, dia melirik sekeliling. Banyak yang menatap ke arah mereka, di tambah suara Tecna yang cukup nyaring saat meneriaki nya.

Tecna mendengus sinis, "kemarin aku sudah memperingati mu untuk tidak mendekati Bara, tapi lihat lah sekarang. Dengan tak tahu malu kau menempel pada tunangan adik ku." Ucap Tecna memojokkan Amira.

Mendengar ucapan Tecna, yang lain baru ingat kalo Bara adalah tunangan Gissel. Tapi Amira malah mendekati Bara dengan berani, bahkan duduk di satu meja dengan pemuda itu.

"Jalang itu sungguh tak tahu malu."

"Namanya juga penggoda."

"Kemarin dia baru saja membuat Cindy dan Leo putus loh."

Transmigrasi Ke Dalam Novel  Where stories live. Discover now