01. Kisah ku

29 4 0
                                    

Pagi hari. Saat matahari mulai terbit. Cahaya nya begitu terang. Embun yang tercipta karena hujan semalam. Manusia mulai terbangun dan beraktivitas di pagi hari.

Sebuah kamar dengan nuansa putih polos. Terlihat sedikit gelap karena gorden yang masih tertutup dan lampu yang di mati kan.

Seorang gadis sedang tertidur lelap. Namun tiba-tiba saja matanya terbuka. Ia melihat ke arah jam. Jam menunjukkan pukul 06.30. Inara Shafika Aulia.

Inara berjalan ke arah meja makan. Terlihat seorang pasangan suami istri. Nara Avika Nita dan Rangga Shafa

"Ambil sendiri! Kamu itu gak boleh males jadi anak! Bunda kan bilang, kalo kamu harus bangun jam enam! Bukan jam setengah tujuh! Kamu tuh gak pernah nurutin apa kata bunda!." Inara hanya diam dan mendengarkan. Ia hanya tak berani berbicara.

"Kamu tuh harus pinter jadi anak. Liat anak tetangga, dia sampe dapet beasiswa ke luar negeri." Ucap Rangga

"I-iya ayah."

●●●

Inara akhirnya bisa datang tepat waktu ke sekolahnya. SMA BUDI PEKERTI. Inara berlari menuju kelasnya.

Inara sampai di kelasnya. XI IPS 2. Inara duduk di barisan ke dua dekat tembok. Seorang gadis berjalan menuju Inara dengan membawa buku tulis. Kayla Anayla.

"Nih! Kerjain PR gue! . Kalau bel udah bunyi, dan PR gue belum beres, awas lo!." Pinta Kayla.

"T-tapi, ini ud-udah mau b-bel m-masuk."

"Makanya! KALO DATENG KE SEKOLAH ITU JANGAN MAU BEL MASUK!."

"Sekarang lo udah berani lawan ya. Awas lo nanti!." 'Takut' itu yang ada di otak Inara.

●●●

Sekarang adalah waktunya istirahat. Inara membuka buku diary nya. Tak sempat membuka, tangan inara di tarik oleh Kayla yang datang entah dari mana.

Bruk

Buku diary Inara terjatuh. Ingin sekali inara mangambilnya. Namun tangannya di tarik dengan dangan keras.

Kayla membawa Inara ke gudang sekolah. Ia mendorong Inara sampai jatuh ke lantai. Raut wajah Kayla terlihat sangat marah.

"INI BUAT LO YANG UDAH NGELAWAN GUE!."

"Tuhan, tolong Inara." Batin Inara.

"Maaf. Aku minta maaf Kayla."

Kayla sama sekali tak mendengar ucapan Inara. Ia lalu pergi dan mengunci Inara di gudang sekolah.

"Kayla! Tolong bukain Kayla! Aku mohon. Aku minta maaf." Inara terus berteriak minta tolong. Tak ada yang dengar teriakan Inara.

Air mata terus keluar dari mata inara. Pintu tiba-tiba saja terbuka. Inara bediri dan menatap orang tersebut. Seorang laki-laki. Inara tahu itu adalah kakak kelas nya. Tapi dia tak tahu namanya siapa. Aland Revano Mahendra. Lelaki itu memegang buku diary milik Inara.

"Kak, makasih." Inara merasa lega. Ia berfikir, kalau ia akan di kunci sampai pulang sekolah.

"Ini buku lo?." Tanya Aland.

"Oh, iya kak. Makasih udah nemuin." Inara takut buku diary nya sudah di baca.

"Yaudah kalau gitu aku.. Pergi dulu ya? Sekali lagi makasih."

"Gue Aland." Lelaki itu menyodor kan tangan kepada Inara. Tujuannya hanya ingin berkenalan.

"Aku Inara kak." Lalu Inara pergi. Aland terus menatap inara yang sedang pergi.

"Ini bukan lo kan dek." Batin Aland.

●●●

Hai guys. Ini panggilnya aku ato gue ya?
Yaudah aku aja.

Hai guys... Selamat datang di karya aku ke 1. Kalian boleh panggil aku kak ai. Semoga kalian bisa suka sama cerita aku.

Menurut kalian, cerita aku ini bagus gak? Atau ada yang kurang? Atau ada kata-kata yang typo?. Kalian boleh komen apa aja yang kurang di cerita ini. Tapi jangan lupa... Kalian komen juga, cerita ini bagus gak. Hahaha.

Jangan lupa, vote dan komen.

Ingat! Ini hanya imajinasi kak ai.

Diary for AloneOnde histórias criam vida. Descubra agora