🐟 17 🐟

4.5K 483 33
                                    

Tubuh mungil tersebut kini terbaring lemah di sebuah ranjang rumah sakit. Sang ibunda setia menemaninya di samping ranjang anaknya itu. Perasaannya sangat cemas karna takut akan terjadi hal yang tidak diinginkannya.

Bahkan ia memaksa untuk masuk ke dalam ruangan rawat walaupun dokter sudah memintanya untuk menunggu diluar.

Ia tidak ingin membiarkan anaknya sendirian dan ia ingin memastikan bahwa anaknya baik-baik saja.

"Bagaimana dok? Anak saya baik-baik aja kan?" Tanya Shani selaku bundanya Christy

Dokter pun tersenyum hangat kepadanya
"Anak ibu baik-baik saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dia hanya kekurangan asupan oksigen dan nutrisinya. Sebelumnya apa anak ibu di kurung dalam ruangan yang kedap udara?"

"I-iya benar dok" Jawab Shani

"Yasudah kalau begitu, beberapa menit kedepan pasien akan sadar. Saya permisi ya bu" Ucap sang dokter lalu beranjak meninggalkan ibu dan anak itu

Setelah dokter keluar, Veranda, Keynal, Gracio, dan Zee masuk ke dalam.

"Gimana ci?" Tanya mami ve yang berdiri disamping Shani

"Gapapa mam, dedek cuma kekurangan oksigen aja karna dia disekap diruangan kedap udara" Jawab Shani dengan suara pelan sambil mengusap pipi anaknya itu

Lalu pandangannya beralih menatap Gracio yang berdiri di sebrangnya.

"Kita tunda pernikahan kita dulu ya mas? Akuuu.. aku mau fokus dulu sama dedek" Ucap Shani

Gracio pun mengangguk paham dan tersenyum kepadanya.

"Iyaa. Aku ga akan maksa kamu juga ko, take your time for your baby. Aku siap nungguin kamu sampe bersedia untuk nikah sama aku"

"Makasih ya mas" Balas Shani dengan tersenyum juga

Lalu Shani menatap Zee yang sedang memandang sendu Christy di samping ranjang.

"Zee"

Zee mengangkat wajahnya dan menatap Shani di depannya.

"Tadi Zee minta bunda buat nikah sama papa kan karna pernikahan tadi gagal? Bunda minta maaf karna-"

"Iya bunda, Zee ngerti ko. Bunda pasti mau nikmatin waktu bunda sama dedek dulu kan. Dedek juga pasti masih shock sama kejadian ini. Bunda gausa minta maaf, oke" Ucap Zee memotong ucapan Shani yang belum selesai

Shani mengembangkan senyum hangatnya.

"Makasih sayang"

Lalu ia pun teringat tentang bagaimana Zee bisa menyelamatkan Christy.

"Oh iya kamu belum cerita sama bunda gimana bisa kamu sama temen-temen dedek berhasil nyelametin dedek"

Zee yang mendengar ucapan bunda Shani menarik nafas nya dalam-dalam dan menceritakan secara detail tentang dirinya bersama yang lain saat menyelamatkan Christy.

Flashback on

Zee yang niatnya akan berkunjung ke kantor Shani hanya untuk sekedar mengisi waktu kosongnya, mendadak tidak jadi masuk ke dalam ruangan Shani karna ia mendengar suara ribut didalam.

Namun, rasa penasarannya sangat tinggi. Ia pun mendekatkan dirinya ke pintu ruangan kerja Shani yang tidak tertutup. Ia bersembunyi di samping tembok dan mendengarkan papanya yang sedang marah-marah kepada calon bundanya itu.

"KAMU BISA NGERTI GASIH PERASAAN AKU SEKARANG GIMANA HAH? ANAK AKU MAS, ANAK AKU DISEKAP SAMPAI SEKARANG. JALAN SATU-SATUNYA SUPAYA DIA SELAMAT CUMA INI!! KENAPA KAMU SELALU NOLAK? KENAPA CIO?"

DIA, BUNDAKU? [END]Where stories live. Discover now