🐟 08 🐟

4.9K 493 18
                                    

Di tengah malam hari Veranda selaku mami dari Shani menghampiri anaknya itu ke dalam kamar. Ia dapat melihat Shani sedang duduk di balkon kamarnya dengan tatapan kosong.

Veranda mendekati nya dan berdiri di depan pintu balkon tersebut.

"Shani, masuk" Ucap mami ve

Shani pun menoleh tanpa mengubah ekspresi nya

"Iya mam" Ucap Shani lirih

Setelah itu Veranda menutup pintu balkon kamar tersebut lalu menyusul Shani yang duduk di tepi kasur.

"Ada apa si ci?" Tanya mami ve dengan mengambil tangan kanan Shani lalu mengelusnya

Shani tersenyum tipis
"Ga ada apa-apa mam. Cuma masalah kecil aja ko" Jawab Shani

"Ga mungkin masalah kecil. Mami udah lama ga liat kamu bengong kayak tadi di balkon kamar malem-malem kayak gini lagi. Ayo cerita sama mami" Ucap mami ve yang masih kepo

Shani menghembuskan nafas beratnya sejenak.

"Tadi mas cio ajak aku sama dedek buat makan siang bareng. Mas cio minta izin sama dedek buat menikahi aku. Dedek minta waktu buat itu. Tapi mami bisa liat kan sekarang gimana dia? Aku gasuka situasi kayak gini mam" Ucap Shani

Veranda pun membawa Shani ke dekapannya. Sekarang ia paham apa permasalahan diantara mereka berdua.

"Nanti mami ngomong pelan-pelan sama Angel yaa"

Shani menggeleng tak setuju
"Jangan mam, biarin aja kita kasih waktu buat dedek. Kalau mami ngomongin ini lagi sama dia, aku takut dia akan tambah marah dan cuekin aku" Balas Shani

"Yauda"

Setelah itu Veranda menyuruh Shani untuk segera tidur karna sudah larut malam.

--------------------------------------------------------------

Pagi harinya saat Shani hendak masuk ke dalam kamar maminya untuk mengecek Christy, ia berpapasan dengan maminya di depan pintu kamar.

"Mam, Angel udah bangun kan? Sekolah kan mam?" Tanya Shani

"Sekolah ci. Cuma anaknya udah berangkat dari tadi sebelum kamu bangun" Jawab mami ve

"Dia masih marah sama aku ya?"

"Ngga ci, dia cuma lagi berdamai dengan dirinya sendiri agar dia bisa menerima orang lain di hidupnya aja. Udah ah jangan mikir macem-macem. Ayo sarapan ke bawah" Jawab mami ve seraya merangkul Shani turun tangga.

"Aku sarapan di kantor aja mam" Ujar Shani

"Bener sarapan ya?"

Shani mengangguk lalu berpamitan kepada maminya untuk pergi ke kantor.

Sesampainya di kantor Shani melewati para karyawannya dengan tatapan dingin. Lalu tanpa sengaja ia bertabrakan dengan salah satu karyawannya. Shani yang sedang dalam mood jelek itu pun menjadi emosi.

"M-maaf bu s-saya ga se-ngaja" Ucap karyawan perempuan itu kepada Shani

Shani pun mendekati tubuh perempuan itu dan berbisik di telinganya dengan tatapan lurus ke depan.

"Kalo lagi jalan itu liat jalan bukan liat handphone sambil senyum-senyum. Paham?" Ucap Shani dengan nada sedingin kulkas

Karyawan tersebut mengangguk sambil menunduk takut.

Setelah itu Shani beranjak pergi masuk ke dalam lift.

Saat ia masuk ke ruangannya sudah ada Jinan yang duduk bersantai di sofa. Shani melewati Jinan begitu saja dan menaruh tasnya ke atas meja.

DIA, BUNDAKU? [END]Where stories live. Discover now