🐟 03 🐟

5.7K 521 48
                                    

Saat ini Shani sudah berhenti di depan gang rumah Christy. Dari kantor hingga sampai disini Shani hanya diam tanpa melakukan pembicaraan dengan Christy. Hal itu membuat Christy bingung lantaran Shani sama sekali tidak membuka suaranya.

Bahkan saat ini Shani melamun dengan pandangan lurus ke depan setelah tadi mematikan mesin mobilnya.

"Ci"

"Dedek"

Ucap mereka bersamaan dan membuat keduanya langsung saling menatap satu sama lain.

Shani menyerongkan badannya menghadap Christy. Ia menunduk sejenak lalu menatap Christy dengan sendu.

"Dedek inget kenapa dedek bisa tinggal di panti asuhan?" Tanya Shani to the point

Christy pun langsung menjawabnya
"Aku gatau ci. Aku ga inget"

Shani menatap lekat kedua manik mata milik Christy dengan mengusap kedua pipinya.

"Kamu angel kan sayang. Kamu anak bunda yang udah lama hilang kan? Ini bunda dek, akhirnya bunda menemukan kamu" Ucap Shani dalam hati

"Cici jangan nangis. Aku jadi mau ikutan nangis kalau liat cici nangis" Ucap Christy seraya mengusap air mata Shani dengan matanya yang sudah berkaca-kaca

Shani melepas seat belt Christy lalu mengangkat tubuh Christy untuk duduk di pangkuannya. Shani memeluk Christy sangat erat seakan menyalurkan rindunya yang selama ini ia rasakan. Bahkan Shani memejamkan matanya dengan air mata yang terus mengalir karna merasakan pelukan hangat tersebut.

Christy mulai terisak pelan. Shani mengusap-usap punggung Christy

"Hei.. C-cici gapapa sayang" Ucap Shani pelan

Christy menangis di ceruk leher Shani dan Shani terus menenangkan Christy supaya berhenti menangis.

Setelah cukup tenang mereka meleraikan pelukannya.

"Maaf yaa kalau cici bikin dedek nangis karna liat cici nangis"

Christy mengangguk lucu dengan hidungnya yang sudah memerah. Shani menghapus sisa-sisa air mata Christy lalu mengecup pelan kedua mata Christy.

"Cici boleh minta sesuatu?" Tanya Shani dengan menyampirkan rambut Christy ke belakang telinganya

"Kiss?" Ucap Christy

Shani tersenyum tipis dan menggeleng pelan
"No baby" Ucap Shani pelan

"And then?"

Shani menatap dalam kedua mata Christy yang sangat anteng dipangkuannya.

"Can you call me.. bunda?"

"..."

"Dedek mau kan kalau sekarang manggil cici dengan sebutan bunda?"

Christy bergeming dengan perasaan campur aduk. Ia merasa bingung dengan permintaan Shani ini.

"Kamu keberatan ya? Kalau gamau gap-"

"Mau" Cicit Christy dengan menunduk

"Apa?" Tanya Shani pelan dengan mendekatkan telinganya kepada Christy yang menunduk

"Mau" Ulang Christy dengan suara pelan

Shani pura-pura tidak mendengar ucapan Christy.

"Ga kedengeran sayang"

"Mau bundaaa" Rengek Christy dengan memeluk leher Shani

Nafas Shani seakan-akam berhenti sejenak kala ia mendengar panggilan itu lagi untuk dirinya. Shani pun mencium pipi Christy bertubi-tubi.

DIA, BUNDAKU? [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon