19

15K 1.1K 37
                                    

                     Happy Reading 💗

Hari ini adalah hari sabtu, intinya pasti pelajaran olahraga yang vano suka, dan vano suka sama pelajaran nya, bukan karena olahraga nya, nooo.

Lebih tepatnya dia suka liat cewek-cewek montok kelas sebelah, yang kalo senam itu nya goyang-goyang, eh tapi itu dulu.. Kalo sekarang beda lagi (?)

Dia aja sekarang lagi nangkring di bawah pohon sama temenya liatin cewek montok senam, tapi biasa aja? Kebalikan sama si Farrel, dia lagi terkagum-kagum melihat pemandangan itu.

"Buset sexy amat" ucap Farrel

"Cabul banget lu" jawab satria yang sedang memainkan ponsel nya

"Elah ke ga biasa aja" Farrel merebahkan tubuhnya dan menaruh kepala nya di paha jefran.

"Eh lu tau gasi" vano berbalik menatap serius temannya.

"Apa?"

Mereka semua menatap vano penasaran, vano menunjuk luka di kepalanya yang masih di perban.

"Yang lemparin batu kemarin, sama yang ngunci gue di gudang, itu nata" ucap vano

"HAH?"

Vano mengangguk mantap.

"Ko bisa? Emang kalian lagi punya masalah apa?" tanya satria

"Serius van?" tanya jefran.

"Iya, dia itu tau kalo gue sama gavin punya hubungan, terus dia ga terima terus lukain gue" ucap vano

"OO EMANG GA BERES SI LONTE INI!" geram farrel, dia sadar gasi orang-orang udah liatin dia?

"Pstt goblok!" bisik vano.

Semua orang menatap mereka lalu lanjut ke kegiatan masing-masing, hingga guru olahraga pun datang.

"Ayo woi" satria berlari kelapangan diikuti temannya.

Mereka berbaris sesuai kelas masing-masing, ada dua kelas yang ikut olahraga sabtu ini, contohnya kelas dia dan kelas gavin.

Kelas mereka memang sering dapat jadwal olahraga bareng, cuman ya dulu mah ga peduli satu sama lain.

"Sekarang kita mau seru-seruan aja, kemarin kan masing-masing dari kelas kalian mendapatkan nilai bagus, nah sekarang kita bakal main finalnya, ingat ya ini hanya seru-seruan!" ucap pak zaki selaku guru olahraga.

Semua murid berbisik-bisik senang, karena final kali ini pasti menyenangkan, mereka tau yang main pasti cogan.

"Kelas ips 4, rian, vano, satria, dan Aksa"

"Kelas ips 1, gavin, kenzo, vion, dan Andra"

Vano kaget karena ada gavin, dia menatap satria bingung.

"Ya mana gue tau?" vano menghela nafas nya.

Kini mereka tengah berkumpul di lapangan basket, sebagian anak juga ada yang sedang melakukan latihan senam, dan lainnya.

Vano sama satria milih di belakang, biar si rian sama Aksa yang ngawal, karena anak kelas ips 1 tinggi nya ga ngotak.

"Serius lu bisa? Badan lu pendek anying" bisik Vano pada Aksa.

"Ngeremehin lu bangsat, lu juga pendek!" desis nya.

Akhirnya Vano memilih diam, ibarat nya kaya, anak SD lawan anak SMA.

Pak zaki melempar bola basket di tengah lapangan, tim Vano sibuk untuk merebutnya padahal tidak ada yang akan mengambil bola itu.

"Dapet!"

"Ya lempar goblok!"

Tapi emang begonya si Aksa, dia lempar pas di depan dia ada titan-titan itu, jadi dengan mudahnya mereka menangkap bola tersebut.

Temanya menatap datar Aksa, akhirnya tak mau membuang-buang waktu mereka semua kompak maju kedepan untuk merebut bolanya.

"Itu goblok deket!"

"EH WOI!"

Beberapa menit mereka bermain, sialnya 4-1 pasti taulah mana yang 1 mana yang 4, itupun yang masukin bola ke ring karena tim gavin kasian, jadi di kasih 1 poin..

"Lu tau gasi yang malu gue!" marah Vano

"Ya lu mikir goblok, gue aja susah mau ngambil, mereka lari nya cepet!" jawab rian

"Lu nya aja yang pendek!" geram Aksa

"Lu juga babi!" Vano tak Terima

"Udahlah woi, have fun aja lagi" ucap satria.

Vano mengalihkan pandangannya kesal, begitupun Aksa, mereka saling balik badan.

Tanpa sengaja mata vano melihat gavin yang sedang di kerumuni cewek-cewek yang ingin memberi nya minum.

"Ck! Malu dong seorang Vano kalah!" Vano menunduk menatap sepatunya

"Udahlah van, cuman buat seru-seruan doang" ucap satria.

"Iyaa, gue minta maaf ya" ucap Aksa

Vano menatap temannya, lalu menganggu mengangguk.

"Dah lah, kantin kuy" ajak rian.

Mereka setuju, tapi saat ingin pergi tangan Vano di cekal oleh seseorang.

"Gavin?" gumam Vano.

Gavin tersenyum, lalu mengajak Vano pergi dari sana, Vano mah nurut-nurut aja.

"Apaan si" Vano menghentikan langkah nya.

"Apa?" tanya gavin

"Lah gimana si? Lu mau bawa gue kemana?!" marahnya

"Kemana aja"

Vano menginjak kaki gavin, untungnya dia menggunakan sepatu.

"Buang-buang waktu jing!" Vano ingin pergi, tapi tangannya di cekal lagi oleh gavin.

"Apa-"

Vano membulat kan matanya kaget, kaget banget pokoknya sampe gabisa berkata-kata.

Gavin menempelkan bibirnya tepat di bibir Vano, merasa tidak ada pergerakan dari Vano, Gavin melumat nya perlahan.

Vano tersadar, dia mendorong cepat bahu Gavin lalu menutup mulutnya.

"APA APAAN!" marah Vano

"Kenapa si? Marah-marah mulu" jawab Gavin sambil berdehem.

"GILA LO! " Vano memukul bahu Gavin lalu pergi dari sana

Gavin memegang jantung nya yang terus berdetak, sambil berjalan gontai menuju kelas nya

Vano berlari menuju toilet, dia bercermin dan melihat wajahnya yang merah.

"Itu.. C-ciuman pertama gue.." lirihnya.

"Anjir gamau!" Vano membilas bibir nya menggunakan air, dia seperti masih merasakan bibir Gavin menempel.

"Santaiiii santaiiii" Vano menutup matanya, lalu dia keluar untuk pergi ke kelasnya.

                                  ***

Bikin adegan cipokan aja mikir dua kali😭🙏

Hargain penulis kasih vote dan komen, makasih💗

Di Jodohin Sama Ketos [BXB] ON GOINGWhere stories live. Discover now