16

15K 1.1K 27
                                    

                     Happy Reading💗

Pulang makan, mereka langsung diem-dieman di kamar, ya jelas dong bayangin aja biasanya berantem eh tiba-tiba di tembak, kek ibaratnya lu di tembak sama musuh lu gitu.

Bukan di tembak beneran ya bund.

"Njir gue mau ke kamar mandi aja canggung" batin vano.

"Lagian ni anak ga mau ngambis lagi apa?" vano melirik gavin yang sedang rebahan di samping nya.

Posisi mereka tu lagi rebahan di kasur, tapi kalo vano senderan ga rebahan.

"Ehem" gavin menoleh kearah vano.

"Kenapa?" tanya nya.

"Apasi" vano mengalihkan pandangannya

Gavin tersenyum tipis, lalu kembali menatap langit.

"Gatahan! Gue mau pipis!"

Akhirnya vano mengabaikan rasa canggung nya dan berlari ke kamar mandi, dia segera menuntaskan hajat nya.

Gavin menatap pintu kamar mandi, menunggu vano keluar.

"Ahh lega" vano tersenyum lalu membuka pintu.

Vano berjalan menunduk agar matanya tidak bertatapan dengan Gavin, malu lah gila.

"Sini deketan" Gavin menepuk bantal yang ada di sampingnya.

Vano menurut, dia langsung merebahkan tubuhnya di samping Gavin.

"Eehh" tiba-tiba tubuh nya merasakan hangat, ternyata Gavin memeluk nya erat sambil menyembunyikan wajahnya di leher Vano.

"Awas Gavin" Vano mendorong tubuh Gavin, tapi tetap saja tidak tergeser.

"Mau kaya gini, nyaman" ucap nya.

Vano tersenyum malu, dia merasakan jantung nya berdetak kencang, semoga Gavin ga denger.

Beberapa menit dengan posisi itu, Lama-lama Vano pegal, dia menarik pelan tangannya tapi langsung di tarik kembali oleh gavin.

"Peluk aja" ucapnya dengan suara berat.

"Gamau" jawab Vano

Akhirnya Gavin yang memeluk Vano lagi, dia juga menaruh tangan Vano di punggung nya agar terasa nyaman.

"Bisa gila gue, mamah!" Vano menjerit dalam hati.

Sebenarnya Vano ragu dengan perasaan nya, dia kadang suka bersama Gavin, tapi selalu dia tepis perasaan nya, karena itu tidak normal, Vano ingat mereka hanya korban perjodohan gila orangtuanya.

Tapi saat mendengar Gavin menyatakan perasaan nya, Vano senang entah senang karna apa.

Jujur saja, dia cemburu jika Gavin bersama wanita yang mengganggu nya, seperti si nata lonte itu.

"Good night, sayang" bisik Gavin.

                                 ***

Pagi harinya, Vano sedang berjalan di Koridor sekolah setelah ada konflik kecil di parkiran tadi, mereka tadi debat singkat gara-gara Gavin mau nyium vano, tapi Vano langsung mukul Gavin terus keluar.

Saat sedang berjalan santai, ada adik kelas perempuan dengan rambut di ikat dua menghampiri Vano.

"Maaf ka, kaka Vano ya?" tanya gadis itu

"Iya kenapa?" jawab Vano bingung.

"T-tadi katanya ada yang mau ketemu kaka, di gudang belakang"ucap nya lalu pergi.

"Eh mau kemana!" panggil Vano tapi gadis itu tetap berlari.

"Siapa?" gumam vano.

Vano berjalan menuju gudang, gudang sekolah mereka itu ada banyak tapi gudang yang terisi barang-barang rusak, ada di paling belakang, gudang itu juga terkenal angker.

"Ini?" Vano melihat pintu gudang yang tertutup.

Dengan perasaan tidak enak, Vano memasuki gudang tersebut, di dalam nya gelap, Vano berjalan perlahan tapi tidak menemukan siapa-siapa.

Brakk

Pintu gudang tertutup, Vano panik pasalnya gudang ini gelap, dan Vano takut tempat gelap dan engap seperti ini.

"Woi anjing! Buka!" teriak Vano sambil menggedor-gedor pintu gudang.

"Buka! Punya masalah apa lo, Sini ngadep gue!" teriaknya.

Vano samar-samar mendengar suara perempuan tertawa, suaranya seperti tidak asing tapi siapa?.

"PENGECUT LO!" Vano terus mendorong kuat pintu gudang hingga badan nya terasa sakit.

Vano mencari ponsel nya di saku, untung nya dia menemukan ponsel nya.

"Cih goblok" Vano menelpon satria agar membuka pintu gudang.

Setelah beberapa menit, ada yang menggedor-gedor pintu gudang.

"WOI VANO LO BENERAN DI DALEM?!" teriak satria diikuti  Farrel dan jefran.

"VANO! BUKA WOI" teriak Farrel

"GOBLOK KALO BISA GUE BUKA JUGA KAGA MANGGIL KALIAN!" saut Vano

Temannya berpikir sejenak agar dapat mengeluarkan Vano, karena kunci gudang tidak ada.

"Kita ke ruang guru aja sat, siapa tau mereka punya kunci nya" usul jefran

"Tapi kan kita bolos pelajaran, bisa-bisa kita di hukum!" ucap Farrel

"CEPET WOI SESEK BANGET INI" teriak Vano dari dalem.

"Udahlah!" satria berlari ke ruang guru, disusul jefran dan Farrel.

Di tengah perjalanan mereka di hadang oleh anak osis yang sedang berjaga menangkap murid bolos.

"Hayo mau kemana ni" ucap andre mencegat mereka.

Satria mendengus sebal, dia melirik temannya yang juga tidak tau harus berbuat apa.

"Cepet masuk kelas!" tegas anna kepada mereka.

"Kita mau ke ruang guru! Vano temen kita ke kunci di gudang" ucap Farrel

"Iya ka, kasian Vano" ucap jefran

"Alah alesan paling, seret mereka" suruh anna pada anggota osis lainnya.

Mereka memberontak, lalu terjadi kerusuhan disitu.

"Ada apa ini?" ucap Gavin yang melihat kegaduhan.

Mereka lega karna kehadiran Gavin, sementara anggota osis lainnya diam.

"Gavin! Si Vano di kunci orang di gudang belakang!" teriak farrel.

Gavin mengalihkan pandangan nya pada Farrel lalu menaikan alisnya.

"Bener tolol,cepetan!" sarkas satria.

Gavin berlari panik ke arah gudang belakang, osis lainnya menatap aneh gavin.

Saat sampai Gavin menggedor kuat pintu gudang, Vano yang sedang senderan di pintu kaget.

"Woi sakit ini!" marah vano.

"VANO!?" panggil Gavin.

"VIN KO LO?" ucap Vano.

"TUNGGU DISINI"

Vano memutar bola matanya malas.
"Ya iyalah tunggu disini, mau kemana lagi gue, orang kekunci" gumamnya.

                                ***

Ini aku update yaa, udah pada buka puasa kan?

Kayaknya aku gajadi hiatus ya, kayaknya bakal up malem, makasih ya yang udah support.

Hargain penulis, kasih vote dan komen makasih💗

Di Jodohin Sama Ketos [BXB] ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang