"Iya," jawab Desta singkat.
"Hm, Des," panggil Dika.
"Hm?"
"Lo-"
"Udah, ayok pulang." Desta meninggalkan Dika seorang diri di pinggir danau itu. Ia memotong ucapan Dika agar tidak meluber ke mana-mana.
Dika memandangi punggung sepupunya yang semakin menjauh. Ada rasa iba di dalam hatinya, tapi dia juga sama seperti Desta. Menginginkan orang lama.
"Lunna, aku di Tasik loh, harusnya kita bisa ketemu, Lun. Kamu masih kaya dulu, ya? Nggak pernah keluar rumah, makannya kita nggak ketemu." Monolog Dika.
Cowok itu merapikan peralatan melukisnya. Ia melihat hasil lukisannya, sunset yang indah dan seorang gadis kecil yang sedang bermain lompat tali. Dika tersenyum.
"Lunna, kenapa kamu pindah rumah dari rumah yang dulu, sih? Aku jadi nggak tau kamu di mana sekarang. Oh iya, kamu pasti masih aktif melukis, kan? Semoga kita dipertemukan jalur event."
ʚɞ
Sementara itu di rumahnya, Lunna yang sedang bersih-bersih tak sengaja menjatuhkan salah satu lukisan kecil yang ia gantung. "Aaa." Lunna reflek berteriak.
"Kok bisa jatuh, sih?" Lunna mengambil lukisannya. Lukisan sunrise yang cantik dan seorang anak laki-laki yang sedang bermain layang-layang.
Air mata Lunna menetes. "Dika, bisa nggak sih aku peluk kamu lagi?" Lunna memeluk lukisannya. "Dika, besok aku ulang tahun yang ke-17. Kamu nggak lupa, kan?"
Tiba-tiba bell rumah Lunna berbunyi menandakan seseorang datang. Buru-buru ia menghapus air matanya.
Lunna turun ke bawah dan membukakan pintu untuk tamunya. Gadis itu terkejut ketika yang datang adalah seorang kurir. "Iya? Loh, saya nggak pesen paket, Pak."
"Ini ada kiriman, si pengirim nggak nyebutin namanya tapi."
Dengan ragu, Lunna menerima paket itu. "Oh, iya. Makasih, Pak."
"Sama-sama."
Setelah kurir itu pergi, Lunna segera membuka paketnya di ruang tamu.
Sebuah kotak hitam dengan label kecil bertuliskan huruf hangul.
"Selamat ulang tahun?"
Lunna membuka kotaknya. Kotak itu berisi hanbok yang sangat cantik lengkap dengan aksesorisnya. Selain itu juga terdapat sepatu khas dinasti Korea. Tak ketinggalan ada banyak cat air, cat akrilik, dan kuas dengan berbagai ukuran yang dikemas lucuu.
Awalnya biasa saja sampai Lunna membaca surat yang ada di bagian bawah kotak.
annyeonghaseyo
17 beonjjae saeng-il chughahae nae salanghaneun ttal
mid-eul su eobs-eoyo. ulineun 10nyeon dong-an seololeul boji moshaessseubnida. Lunaneun ije jeongmal aleumdaul geos gat-ayo
YOU ARE READING
Rafaelluna's Diary (silent love)
Teen FictionKetika gadis yang dikenal periang dan pecicilan jatuh cinta dengan cowok yang soft dan ramah kepada semua orang. Lalunna. Kpopers sejati yang sulit didekati. Gadis periang itu unik. Tingkahnya kadang menggemaskan, tapi tak jarang juga bisa membuat...
˚。⋆23. shipment from Korea, Mom?⋆。
Start from the beginning