chapter one

88 41 7
                                    

Hari yang cukup cerah untuk memulai hari dengan penuh semangat apalagi hari pertama di semester baru. Setelah semester yang penuh perkenalan kemarin di semester ini ada beberapa target yang membuat senyum seorang Elfi penuh sumringah. Saat berada dikoridor Elfi disapa oleh dua orang cewek, mereka adalah Aca dan Rara teman dekat Elfi
“Cie ada yang makin cantik nih,” ejek Aca sambil mencolek lengan kanan Elfi. Mereka melihat perubahan penampilan Elfi hari ini.
“Ih apaan sih? Cuman pake jaket ajah salah,” gerutu Elfi.
“bukan itu maksud ayeee, Herlinda.”
“dih, Herlinda dapat dari mana tuh nama?”
“dari panti jompo.” Lawakan itu membuat mereka tertawa bersama hingga sampai dikelas dan mereka kembali ke tempat duduk mereka.
Rasanya hampir asing setelah libur seminggu hanya menatap kosong langit-langit kamar. Masih syukur dia diajak Aca jooging ke taman yang tak jauh dari rumahnya. Kesan liburan memang dia manfaatkan untuk menyendiri dikamar sambil membaca novel di aplikasi orange. Begitu banyak kisah yang beragam dan semua sudah dia tamati.
&&&
“eh, kantin yuk!”
“iya nih dah lapar,” sambung Rara.
“giliran ke kantin ajah semangat kek mau lulus sekolah, giliran ke perpus ada ajah alasan lo!”
“biarin! Lagian yaa, orang tuh kalo gak makan bisa mati!”
Pemandangan seperti itu bukanlah yang pertama kalinya bagi Elfi, mereka memang sering ribut akibat perbedaan mereka itu. Namun mereka hanya ribut biasa dan sebentar lagi mereka kan saling rangkul dan ini adalah hal yang sudah biasa bagi Elfi.
“Sudah-sudah! Yuk ke kantin!” Elfi berdiri dan berjalan mendahului mereka yang mengekor di belakangnya.
Saat sampai di kantin, seperti biasa pasti sangat banyak siswa yang memenuhi antrian setiap kios yang berjajar, tidak menutup kemungkinan tempat duduk pun menjadi langka tiba-tiba. Mereka membagi tugas agar lebih efisien katanya. Elfi mengambil tempat duduk yang biasa mereka tempati dan jarang ada yang menempati di sana karena dekkat dengan meja anak-anak geng Vegas. Aca dan Rara punya cara sendiri agar tidak perlu mengantri sepanjang itu dan benar mereka sudah menuju ke meja yang di tempati oleh Elfi.
“makanan datang,” seru Rara sambil menaruh nampan yang sudah berisi lima mangkok dengan tiga menu yakni seblak, somay dan mie goreng kesukaan Elfi. Aca tak kalah menaruh minuman yang cukup banyak.
“jangan marah dulu yaa! antisipasi Aca takut Elfi ngoceh. tadi di depan itu ada yang pake acara ngebucin jadinya aku minta buat PJ deh,” ucapnya penuh percaya diri seakan tindakannya sangat bagus.
“bagus!” Rara mengacungkan dua jempol pada Aca yang terlihat melipat tangannya di dada.
“gak boleh gitu! Kasian loo.”
Mereka melemas seperti anak kecil yang dimarahin mamanya. Lalu mereka mengambil mangkok seblak setelah Elfi mengambil mangkok mienya. Mereka makan seperti biasanya sambil mengomentari rasa hingga tekstur makanan tersebut. Sesekali mereka mengomentari beberpa kinerja anggota OSIS yang baru karena tidak ada senior yang mendampingi mereka. Kebiasaan dalam sebuah perkumpulan anak cewek pasti tidak akan lepas dari semua itu.
Di tengah percakapan terdengat suara ribut-ribut tak jauh dari kantin dan terdengar mendekat. Ternyata benar sekali, beberapa ada yang berlari menuju ke tempat para anak-anak geng Vegas terlihat mereka menarik seorang cowok terlihat lesu dan nafasnya ngos-ngosan. Tapi sayangnya cowok itu kehilangan keseimbangan sehingga terjatuh dan mengenai Elfi yang sedang minum. Alhasil minuman itu tumpah pada seragam putih Elfi yang membuat sedikit terawang.
“astaga! Kalian apaan sih , hah?”
“heh lo diem ya!“
“udah salah nyolot lagi!”
“lo itu-,” ucapan itu dihentikan oleh Vandi, salah satu diantara mereka yang paling disegani layaknya ketua geng mereka.
“dah lah yuk cabut! Gak penting!” Aca menarik lengan Elfi dan Rara untuk melenggang pergi dari kerumunan. Untunglah tadi Elfi membawa jaket jadi dia menggunakan jaket untuk menutupi bajunya yang terawang karena basah.
&&&
“woy!” yoga menepuk bahu Vandi yang sedang melamun gak jelas. “lamunin apa lo?”
“apaan sih,” elaknya yang langsung berfokus pada HP nya.
Vandi mengelak jika dirinya sedang mengelak dan melamun. entah apa yang terjadi sehingga dia memikirkan tentang cewek tadi yang terkena tumpahan minuman akibat kelalaian Johan dan Akmal. Namun tak mungkin dia akan mengatakan hal ini pada temannya karena ini bukalah hal lumrah, yang ada mereka akan mengatakan hal-hal aneh lainnya. Dia sangat mengenal teman-temannya itu. Dia mencoba untuk mencari tahu sendiri informasi tentang cewek itu, tanpa diketahui geng vegas.
“wah! Vandi kesambet panah asmara guys!”

Ada yang lagi jatuh cinta gak tuh🤭
Duh gimana yaa klo merka tau itu????
Siapa sih yang sedang diincar oleh Vandi?

Yuk terus pantau bab selanjutnya yaaa.......
Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar yaaaaa......

Terhalang Dendam (Segera Terbit)Where stories live. Discover now