{1} Awal

89 36 70
                                    

Cerita baruuu yeeyyy🎉🎉

Akhirnya aku bisa memantapkan hati buat publish cerita ini💓
Maju mundur mau publish cerita ini takut gak sesuai ekspetasi 🤧🤧

*
*
*

Happy reading guys?

*
*
*

Cuaca dingin di sore hari yang menemani seorang gadis yang duduk di kursi panjang di tepi danau.
Pemandangan di sore hari yang memanjakan setiap orang yang memandangnya, lingkungan yang asri mampu menghipnotis sepasang mata yang indah milik sigadis berbulu mata lentik, tak lupa rambut hitam legamnya yang terurai indah seakan berterbangan mengikuti angin disore hari.
Gadis itu semakinengeratkan busana yang ia kenakan kala angin semakin kencang menerpa tubuh yang berbalut jaket berbahan tebal dan juga celana jeans yang juga dikenakannya sebagai bawahan.

Aluna Salsabilla, yang kerap disapa Luna.
Luna tidak pernah absen mengunjungi danau di sore hari meski hanya dua sampai tiga dalam sepekan.
Menurut Luna danau inilah tempatnya berkeluh kesah, melamun, membayangkan nasib hidupnya.

****
Tak lama kemudian ponsel yang berada ditas Luna berdering.

"Loh, tumben banget Ayah nelpon," cetus Luna

Luna pun segera membalas telepon sang Ayah.

"Assalamualaikum,Yah. Ada apa kok nelpon Luna?" tanya Luna kepada Ayahnya.

"Walaikumsalam, Nak. Emm, begini Ayah cuma mau ngasih kamu malam ini kita makan malam bareng ya", jawab Ayah Luna.

" Emang Ayah gak lembur", ujarnya kepada sang Ayah.

"Kerjaan Ayah udah beres, nih buktinya Ayah udah di rumah", balasnya.

"Ya udah, Luna pulang sekarang, Luna tutup teleponnya, assalamu'alaikum", finalnya.

"Waalaikumsalam", balasnya saat telpon berakhir.

Luna pun segera beranjak dari kursi yang didudukinya.
Saat Luna melangkahkan kakinya untuk pulang, rumput-rumputan yang ada di sekitar danau mendadak licin karena hujan semalaman akibatnya Luna terpeleset dan salah satu kakinya terkilir.
Luna pun meringis menahan rasa sakit dikakinya.

"AWW......,"rintih Luna
Setelah beberapa menit kemudian ada sosok laki-laki yang menghampirinya.
Laki-laki itu mengulurkan ke dua tangannya untuk membantu Luna.

" sini gue bantu, pegang tangan gue", ucap laki-laki tadi

"Makasih atas bantuannya", timpal Luna

" Kita duduk di sana dulu, mau?"ajak laki-laki itu
Luna pun menganggukan kepalanya.

" Gimana bisa jalan gak, sini gue bantu?"

"Makasih sebelumnya, tapi seharusnya lo gak perlu repot-repot, gue gak papa."

"Gak papa gimana lo jalan aja nahan sakit gitu."
Luna pun membalas dengan ringisan saat laki-laki yang menolongnya mulai memijat kakinya tadi.

ALUNAZKAWhere stories live. Discover now