Shani terus memperhatikan tubuh belakang wanita disamping Cio.

"Nan coba deh lo liat lagi si cewe itu. Lo merasa kenal gasi? Ko kayak ga asing ya" Ucap Shani yang membuat Jinan menatap mereka kembali

"Umm iya sii, kayak kenal" Sahut Jinan

Terlihat Gracio meninggalkan wanita tersebut seorang diri. Sedangkan wanita itu seperti sangat kesal lalu memutar balik badannya dan pergi dari sana.

"Lho Anin!" Kaget Jinan dan Shani bersamaan

Mereka saling pandang dengan tatapan terkejutnya.

"Wah bahaya nih Shan, gabisa nih. Itu pasti si cewe kecentilan udah tau lo sama cio mau nikah. Dia ga terima kayaknya tuh" Ucap Jinan

"Ngapain coba tu orang balik lagi" Ucap Shani sewot

Anin adalah teman semasa kuliah mereka. Shani dan Jinan hanya sekedar mengenal Anin saja, tidak dekat.

Mereka sangat tau tentang Anin yang tergila-gila dengan Gracio waktu dulu mungkin sampai sekarang.

Tapi Anin bukanlah mahasiswi yang di cap baik di kampusnya karna selalu membuat onar dan geng nya itu sangat meresahkan warga kampus.

"Semoga aja si dia ga ngelakuin apa-apa ya sampe kalian nikah" Ucap Jinan

Shani hanya menganggukkan kepalanya saja.

--------------------------------------------------------------

Setelah mengantar Jinan sampai rumahnya, kini Shani sedang dalam perjalanan menuju rumahnya sendiri. Sebenarnya Shani masih kepikiran soal tadi siang dimana dia melihat Gracio bersama Anin.

Ia pun menghentikan mobilnya saat berada di lampu merah.

Shani menyurai rambutnya ke belakang lalu bersandar di kursi nya.

"Mas Cio ga mungkin ada main sama Anin. Tapi tadi itu mereka bicara apa dan kenapa mereka ribut?" Gumam Shani

Sesampainya dirumah, Shani pun langsung masuk ke kamarnya.

Ia melihat anaknya yang tertidur di meja belajar dengan posisi tidak nyaman. Ia pun langsung menggendongnya dan memindahkan nya ke atas kasur.

"Bundaa.." Ucap Christy dengan nada pelan dan matanya yang sayu

"Iiya ini bunda, kenapa?" Ucap Shani dengan lembut sambil membenarkan posisi tidur anaknya

Setelah itu Christy kembali tertidur lagi dan Shani pun hanya tersenyum melihatnya.

"Ngelindur ternyata" Gumam Shani lalu bangkit berdiri untuk membersihkan tubuhnya

Seusai itu ia langsung bersiap-siap untuk tidur. Belum lama ia berbaring disamping anaknya, anaknya itu mendusel di tengah-tengah dadanya.

"Eh.. Iya iya sebentar sayang" Ucap Shani pelan sambil membuka kancing baju atasnya

Shani mencium pucuk kepala anaknya berkali-kali dengan penuh kasih sayang.

"Jangan cepat-cepat besar yaa dek" Gumam Shani yang tiba-tiba saja melow

Setelah itu ia pun ikut memejamkan matanya.

Saat jam menunjukkan pukul 1 pagi dan suasananya sangat sunyi, ada seseorang yang menyelundup masuk ke kamar Shani melalui balkon kamarnya.

Orang itu memakai pakaian serba hitam dari atas kepala hingga ujung kakinya. Ia membuka pintu balkon kamar Shani dengan alat yang sudah ia bawa.

Dengan langkah pelan dan pasti dia mendekati dua orang yang sedang tertidur nyaman dan damai di atas kasur tersebut.

Lalu ia mencoba untuk melepaskan pelukan mereka.

DIA, BUNDAKU? [END]Where stories live. Discover now