15/15

311 41 13
                                    


Satu bulan kemudian.

Setelah pernikahan batal, Acha mengalami depresi berat. Dia yang selama ini kerap menjadi juara dan hampir tidak pernah gagal jelas merasa terpukul sekarang. Karena hal ini membuat kondisi mentalnya turun hingga ke dasar.

Sampai-sampai dia tidak lagi mau melanjutkan studi. Karena dia memang masih dalam pendidikan spesialisasi. Namun Stevan kerap membesar-besarkan seolah dia sudah menjadi dokter bedah. Padahal selama ini dia hanya menjadi asisten saja saat melakukan operasi besar.

Namun tetap saja, Acha yang selama ini selalu dibanggakan mulai merasa rendah. Dia merasa segala usaha yang telah dikerahkan untuk membangun citra telah rusak total. Hanya karena pernikahan batal.

"Mau apa lagi kamu datang kemari? Tidak puas kamu sudah mempermalukan keluarga kami? Hingga membuat Acha depresi!"

Seru Ana saat melihat Jeffrey. Karena pria itu kembali datang ke sana untuk yang ketiga kali dalam bulan ini. Guna mencari keberadaan Joanna yang kata Mega masuk ke sini untuk yang terakhir kali.

"Aku sudah meminta maaf dan membayar ganti rugi. Kedatanganku kali ini hanya ingin mencari keberadaan Joanna yang kata Mega terakhir kali berada di sini."

"Dia lagi! Dia lagi! Dia sudah tidak ada di sini! Pergi!"

Ana berusaha mengusir Jeffrey. Namun ternyata di belakangnya sudah ada tiga polisi. Disusul beberapa polisi lain yang baru tiba di depan rumah ini. Sembari membawa surat izin penggeledahan yang baru saja jadi.

"Kami dapat perintah dari kepolisian untuk menggeledah rumah ini. Permisi."

Ucap salah satu polisi yang memegang lembar surat izin. Dia mulai memasuki rumah meski Ana mulai berteriak memakai. Karena dia jelas tidak ingin rumahnya digeledahi.

"JANGAN SENTUH BARANG-BARANGKU! BAJINGAN! KALIAN AKAN MEMBALAS ITU!"

Ana panik. Dia mulai menelpon suaminya saat ini. Lalu mengatakan apa yang sedang terjadi.

Namun sayangnya Stevan tidak bisa pulang hari ini. Karena dia sedang berdinas di luar negeri dan baru bisa pulang besok pagi. Sebab cuaca di sana buruk sekali. Sehingga semua penerbangan di-cancel hingga besok pagi.

Setelah 48 jam melakukan penyelidikan, polisi akhirnya menemukan titik terang. Hingga Ana dan Stevan ditangkap atas tuduhan pembunuhan. Karena menurut saksi mereka adalah dalangnya.

"Bagaimana hasilnya?"

Tanya Jeffrey pada salah satu polisi. Karena dia memang yang melaporkan hal ini. Tentu dengan bantuan Liana selaku ibu kandung wanita ini. Sebab Mega sudah kembali ke AS karena habis masa cuti.

"Mereka masih tidak mau mengaku. Salah satu pekerja di rumah yang menjadi saksi sudah diamankan. Sedangkan yang lainnya masih menunggu giliran untuk diperiksa. Aku rasa ini agak sulit, Jeff. Semua rekaman CCTV di hari itu hilang dengan alasan diretas. Hampir setengah pekerja yang diwawancarai juga menceritakan hal yang sama. Jika mereka tidak melihat sesuatu yang mencurigakan terkait hilangnya Joanna. Aku tahu kamu pasti memiliki kecurigaan yang sama. Karena Pak Stevan orang besar. Masalah seperti ini pasti bisa dibereskan dengan mudah. Saranku, lebih baik jangan terlalu berambisi untuk menang. Karena lawanmu bukan orang sembarangan. Kalau kamu ngotot masih mau melawan, aku takut kamu dan keluargamu yang diserang. Aku tahu kalian sudah habis-habisan mengeluarkan uang untuk mengganti rugi pernikahan yang batal."

Jeffrey diam saja. Hatinya semakin terbakar. Hingga membuat saran Ethan yang kini sudah menjadi polisi langsung mental.

"Apa tidak ada cara lain? Apa memang tidak ada keadilan untuk si miskin!?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 18 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SLOWBURN STORY (END)Where stories live. Discover now