Epilog

264 26 14
                                        

Ruangan dengan ukuran 4x4 meter itu riuh ramai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ruangan dengan ukuran 4x4 meter itu riuh ramai.

Nggak.

Bukan karena diisi banyak orang.

Tapi karena penghuninya, Mikhaela Jasmine Nayyara sejak satu jam yang lalu memekik dan berteriak kesetanan dengan pipinya yang memanas.

Coba tebak alasannya apa?

Ya, seratus. Tentu saja pelakunya Nabiel Haris Adhiyaksa.



Jadi beberapa saat yang lalu ....






"Tadi ngobrol apa aja sama Willo?" tanya Haris sedikit menoleh, melirik Jasmine yang duduk manis di kursi belakang motornya.

Jasmine bergumam, memajukan badan mendekatkan kepalanya telinga Haris. Meminimalisir kesalahan komunikasi yang mungkin saja akan terjadi karena mereka berdua kini sedang di atas motor membelah jalanan.

"Nggak banyak sih, soalnya masih canggung gara-gara yang waktu di kantin," jawab Jasmine, "tapi kamu tau nggak apa yang lucu?"



Ceilah udah aku-kamu aja.




Haris lantas menggelengkan kepalanya pelan. "Aku nggak tau. Apa tuh?"

"Willo bilang katanya sekarang dia tau kenapa kamu milih aku jadi pacar," kata Jasmine, "aku iya-iya aja padahal dalem hati ketawa sendiri. Padahal kan kita nggak pacaran ya, Ris?"

Kemudian Haris bisa mendengar suara tawa kecil dari bibir gadis cantik itu.

"Ya udah ayo pacaran beneran aja."

Jasmine mendelik kaget. Refleks langsung menarik diri lalu menabok punggung Haris keras membuat si cowok memekik tak terima. "IH APAAN KOK AKU DITABOK???"

"YA LAGIAN KAMU NGESELIN???" balas Jasmine ikut berteriak juga, "orang ngajak pacaran kok kayak ngajak berak. Emang aku cewek apaan? Aneh."




Jasmine, tolong sadar. Udah aku-kamu tapi nggak pacaran tuh jauh lebih aneh.






Haris tertawa keras menanggapi Jasmine yang menggerutu. Menggemaskan melihat gadis itu mengomel sendiri sambil tetap memeluknya dari belakang.

"Emang kamu nggak capek orang-orang taunya kita pacaran padahal enggak?" tanya Haris lagi, kali ini lebih serius.

"Hm?" Jasmine tertegun lagi. Waduh, dia pikir pembicaraan tentang ini sudah berakhir dengan pelukan di depan rumahnya tadi. Ternyata tidak, Haris masih belum puas membuat perut gadis itu berubah jadi penangkaran kupu-kupu.

"Aku sih capek, Min." Haris menjawab sendiri. "Lagian emang kamu nggak tertarik gitu beneran jadi pacar aku?"


Sial.

Wajah Jasmine memanas lagi. Cewek itu tersenyum salah tingkah, lantas mengalihkan perasaan gugupnya dengan mencubit pinggang Haris. Lagi-lagi cowok itu berteriak tertahan. "IH LOVE LANGUAGE KAMU PHYSICAL ATTACK YA???"

Jasmine tak menjawab, hanya mengangguk pelan kemudian menyenderkan kepalanya ke punggung Haris. Mengeratkan pelukannya pada cowok yang sekarang pakai jaket bomber itu.

"Ini ngangguk buat pertanyaan yang mana? Tertarik jadi pacar aku atau love language kamu?" Pertanyaan itu Haris ajukan hanya untuk menggoda Jasmine. Cowok itu selalu suka jika bisa menjahili gadis cantik ini.

"Kepo," jawab Jasmine judes enggan menanggapi ledekan Haris.

Haris mendengkus singkat. "Galak banget. Pacar siapa sih?"

"Pacarnya Nabiel Haris."

Jasmine berhasil membungkam omong kosong Haris hanya dengan kalimat tadi. Cowok itu berdeham pelan, menggigit bibir berusaha menahan   diri untuk tidak berteriak saat itu juga.

"Hah apaan?? Aku nggak denger," ucap Haris alih-alih mengiyakan omongan Jasmine membuat gadis itu melayangkan cubitan dan tabokan bertubi-tubi padanya.

Malam itu mereka berdua menyapa angin malam dengan tawa yang terpasang di wajah. Menikmati momen-momen ketika perasaan kepakan sayap kupu-kupu terbang hadir di perutnya.

Ah, indahnya masa remaja.













Jasmine tersenyum lebar mengingat momen di motor tadi. Kemudian berteriak keras tak peduli waktu sudah malam sampai-sampai Ibun menegurnya. Teriakannya tambah lantang lagi ketika ia membuka ponsel dan melihat postingan akun Haris yang muncul di beranda.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





TAMAT


















a/n:

FLUTTERBY RILL DAH TAMAT TEMAN TEMANNN

nggak nyangka bgt bakal bisa tamatin Flutterby huhuhu dukungan dari kalian semua means a lot to me THANK YOU SO MUCH t________t

kalau boleh, tolong kasih kesan kalian selama baca Flutterby ya biar bisa jadi bahan introspeksi diriku ke depannya

kalau mau juga, kalian bisa kasih komen-komen ke tokoh-tokoh Flutterby entah ke Haris, Jasmine, Jeje, Hanna, Juan, Cya, Rei atau bahkan ke Willo dan Kak Jeff atau Gaffi sekalipun heheheh

sekali lagi aku ucapkan makasih banyak semuanya terutama ke Lapas Penulis dan Teori Kata Publishing yang udah jadi wadah buat Flutterby berkembang

see u di lapak anakku selanjutnya! ^_______^



salam hangat,
biy

Flutterby (Terbit)Where stories live. Discover now