Teguran Untuk Bara

Start from the beginning
                                    

"Kamu harus bicara dengan baik pada Nya, Nat." Kata Ayu pada sang suami.

Nathan yang sedang duduk di balik meja kerja nya melirik sang istri.

"Karena kamu memanjakan nya, dia jadi seperti ini." Balas Nathan dingin.

Ayu menaikan alisnya anggun. "Oh tentu saja aku memanjakan nya, dia anak ku." Ucap Ayu tersenyum.

Nathan mendengus mendengar itu. Dia juga anak ku, batin nya.

Tidak lama suara pintu di ketuk terdengar.

"Itu pasti Bara." Kata sang istri.

Dia bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah pintu dan membuka nya.

"Mom," sapa Bara pada sang Ibu.

Ayu tersenyum lembut dan membawa Bara dalam pelukan nya sebelum membawa nya masuk ke dalam ruangan.

"Sepertinya kamu dalam masalah besar, sayang." Bisik Ayu pada sang anak.

Bara bingung akan perkataan Mommy nya, "aku buat salah apa, Mom?" Tanya Bara.

Ayu hanya tersenyum menenangkan dan membawa Bara duduk di sofa.

Dia menuangkan teh untuk Bara, "Minum ini dulu." Suruh Ayu pada anak nya.

Bara ingin menolak tapi melihat aura Daddy nya yang tidak enak, dia pun mengambil teh itu dan meminumnya sedikit.

Setelah itu dia meletakkan teh nya pelan di atas meja.

Ruangan itu hening beberapa saat setelah Ayu menawarkan teh.

Nathan masih sibuk dengan kertas di tangan nya, sedangkan Ayu menatap majalah yang berisi tanaman bunga yang akan dia tanam nanti.

Bara bingung, apa yang akan di lakukan. Dia tidak berani membuka suaranya.

Beberapa saat kemudian pun berlalu, masih belum ada yang berbicara.

Hingga Bara sudah tidak tahan lagi, dia ingin membuka suara.

"Mom-"

"Kamu tau kenapa Daddy panggil kamu ke sini?" Ucap Nathan memotong perkataan yang ingin di ucapkan Bara.

Bara terdiam menatap ke arah Nathan, kemudian dia menggeleng kan kepala nya pelan. "Tidak Dad, Bara ga tau." Jawab nya.

Nathan mendengus sinis, kemudian dia bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah sofa sambil membawa sebuah amplop coklat di tangan nya.

Dia duduk di sofa yang berhadapan dengan Ayu dan Bara, Nathan meletakkan amplop coklat itu dia atas meja.

"Daddy mau tanya sama kamu." Ucap Nathan menatap wajah anak nya.

Bara ikut menatap wajah sang Ayah, "tanya apa, Dad?" Jawab Bara bingung.

Wajah Nathan mendingin, "siapa Amira Salfira Rinjani itu?" Kata Nathan dingin.

Bara membeku mendengar perkataan Nathan.

Dia menatap gentar sang Ayah, "Daddy tau dari mana nama itu." Kata Bara pelan.

Nathan mengeraskan rahangnya, "tidak perlu kamu tau, kamu hanya perlu menjawab pertanyaan Daddy."

Bara bingung harus menjawab apa, "dia teman sekolah Bara, Dad." Jawab Bara, hanya itu yang bisa dia katakan.

Nathan menaikan alisnya, "Benarkah?" Ucap nya sinis.

Bara mengangguk mengiyakan.

Melihat itu Nathan melempar amplop coklat tadi pada Bara, Bara melihat itu heran.

Transmigrasi Ke Dalam Novel  Where stories live. Discover now