Eps 17 [V Card]

7 4 0
                                    

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi readers author yang menjalankan, meskipun agak telat hehe.

Bisa di bilang, ini update terakhir, nggak tau bisa update sebelum lebaran atau bahkan sesudah lebaran. Maaf banget.

Author senin ASTS😭

Kalo emang bisa lanjut sebelum lebaran, pasti bakal lanjut, tapi kalo nggak bisa, ya mungkin abis lebaran.

Ini udah bukan tentang Theo Ivanna lagi kok heheh

Cukup tiga aja kisah cinta mereka, otak author yang travelling masalahnya 😭😭 selain itu, nanti takutnya bablas clue nya kebanyakan malah jadi sop iler kan gak enakk.

Okeh, langsung ajalah

Warn: terdapat adegan kekerasan

.
Kartu V
.

Kartu V

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Penjagal kejam?" Tanya seorang wanita yang sedang berkutat dengan masakannya di dapur.

"Ya, akhir-akhir ini ada kasus pembunuhan yang tersebar di Ibukota, tentang penjagal kejam. Semua korbannya di mutilasi. Dan dugaannya pelaku dari rentetan kasus yang sedang marak terjadi di Ibukota ini, pelakunya sama. Karena pelaku selalu meninggalkan jejak di tubuh setiap korbannya, dan semua jejak itu sama." Jelas anaknya yang sudah duduk manis di meja makan, menunggu makan malamnya.

"Jejak?" Tanya sang Ibu, yang di sambut dengan suara bising dari dari masakannya yang meletup-letup.

"Hm. Jejaknya adalah sebuah kartu dengan huruf V berwarna hitam yang sengaja di lumuri darah korbannya, biasanya di bagian sudut atasnya ada huruf alfabet acak, entah artinya apa. Biasanya di letakkan di mulut, rongga mata, tempat jantung, atau di tancapkan di tubuhnya menggunakan belati." Jelas anak laki-laki itu lagi.

"Berhati-hatilah, Takeru. Aku takut kau menjadi target selanjutnya." Peringat Ibunya seraya berbalik badan dan meletakkan masakannya di meja makan.

Laki-laki itu mengangguk. "Aku mengerti. Setiap aku di tugaskan untuk menginvestasi kasus-kasus itu, aku selalu pamit untuk muntah. Jasad-jasadnya membuatku langsung mual, bau amisnya juga. Jadi lebih baik aku meminta tugas lain walaupun tugasku jadi lebih banyak. Asalkan tidak menginvestasi kasus itu lagi." Celoteh laki-laki bernama Takeru itu.

5F  :  Five FugitivesWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu