ANAK SEKOLAH SEBELAH.

9 3 0
                                    

Katara berjalan lurus tanpa mempedulikan sekitarnya. Gadis itu hanya fokus pada buku yang sedang ia baca.

"Halo cantik? Bisa kali kenalan?" Hingga beberapa pemuda menghentikan langkahnya. Mereka mengerubungi Katara.

"Aduh wangi banget si kamu?" Salah satu dari mereka ada yang mengendus aroma gadis itu.

"Heh! Jangan macem-macem ya? Setiap pagi kalian nongkrong gak jelas disini ganggu banyak orang. Niat sekolah gak sih?" Semprot Katara tanpa ragu.

"Jangan galak gitu dong? Kan kita nongkrong disini karena mau nunggu kamu lewat."

"Minggir atau aku teriak?"

"Jangan teriak dong kan gak di apa-apain."

Katara langsung mengerutkan keningnya.

"Nama lo siapa? Katara ya? Seragam lo udah gak asing. Lo anak Bhakti Utama kan?"

"Jangan sok deket."

"Ya gimana gak deket orang sekolah kita bersebrangan. Nama gue Dhimas, gue sama temen-temen gue sekolah di Bina Bangsa."

"Terus? Terserah kalian siapa aku gak peduli, sekarang kasih aku jalan aku udah hampir telat."

"Oke boleh, tapi jangan lupain gue ya? Ingat nama gue Dhimas."

"Hm.." Setelah itu Katara pergi. Pagi yang suram untuk hari ini.

"Kok lu biarain dia lepas gitu aja taik?" Arliam mendorong pelan bahu Dhimas.

"Itu namanya teknik pendekatan Yam. Sama cewek gak boleh langsung grasak-grusuk, santai aja tarik ulur. Lo harus tahu kalau sifat cewek itu jinak-jinak merpati, semakin lo kejar dia bakal semakin jauh. Beda lagi kalau lo seolah biasa aja sama dia, dia bakal luluh dengan sendirinya."

"Alah lagu lo Dhim. Lo emang beneran buaya, tobat dah lu." Protes Daren.

"Bilang aja lo iri sama gue, secara cewek tadi emang cantik kan?"

"Bhakti Utama itu primadona nya kalau gak salah namanya Yinda. Anak-anak juga sering bahas dia, jadi penasaran sama orangnya. Secantik apa sih dia? Kalo masuk tipe gue, gak pake lama langsung gue gebet." Tutur Lukas.

"Yang ente fikirin harim mulu, heran ana?" Syakir hanya bisa geleng-geleng kepala. Lagipula teman-temannya ini tak pernah berubah. Kalau urusan perempuan pasti selalu cepat.

"Eh udah mau jam-nya Heru, anjing kalau telat bisa babak belur lagi kita. Buru cabut lah.." Zidan langsung membawa tas nya dan bergegas. Pemuda itu berlari secepat kilat diikuti teman-temannya.

"Si Mahes belum nongol juga?" Arliam ikut berlari menuju gerbang sekolah.

Dari kejauhan anak-anak Bhakti Utama menyaksikan kericuhan itu, kericuhan dimana murid Bina Bangsa saling bernegosiasi dengan sang satpam.

Pemandangan ini sudah sering terjadi.

SMK Bina Bangsa adalah salah satu sekolah yang sangat terkenal di Jakarta. Banyak anak laki-laki yang tertarik untuk bersekolah disana. Meskipun banyak rumor buruk yang sering dicetak di media koran mengenai Bina Bangsa namun tetap saja peminatnya tidak pernah turun.

Setiap tahun SMK Bina Bangsa menerima lebih dari 3.000 siswa yang masuk. Sekolah ini menyeleksi setiap anak yang akan bergabung, dari mulai bidang akademik maupun non akademik.

Bina Bangsa bukan sekolah khusus untuk laki-laki sebernarnya. Sekolah ini adalah sekolah umum yang mayoritas muridnya berjenis kelamin laki-laki.

Karena jarang ditemui siswi perempuan yang mendaftar jadi saja para petinggi sekolah memutuskan jika SMK Bina Bangsa hanya khusus untuk laki-laki.

BENTALA BUMANTARAWhere stories live. Discover now