Bab 7

873 130 75
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto

Cerita ini milik Aizashinra88

SASUHINA AREA!

DLDR!!

OOC, Typo(s), Cerita Mainstream, dll.

.

.
Happy Reading 😊







Uchiha Sasuke mengerang pelan saat dirinya membuka mata di pagi hari lalu kemudian memijat kepalanya yang terasa sedikit pening. Setelahnya, ia duduk di sofa tempat dimana semalam dirinya tertidur. Ada selimut berwarna abu-abu yang menutupi tubuhnya dan Sasuke tak perlu bertanya siapa yang memasangkan kain itu padanya.

Terdiam sejenak untuk mengembalikan kesadaran sepenuhnya, pemuda itu justru menemukan secarik kertas berisi pesan beserta sebotol obat pengar di atas meja.

"Minum ini jika merasa perlu. Dan makanlah sebelum pergi."

Itulah yang tertulis di sana.

Hatinya pun langsung berbunga-bunga karena merasa diperhatikan oleh Hinata.

Sasuke membawa botol minuman tersebut lalu berjalan ke arah meja makan dan senyum pria itu makin mengembang setelah melihat makanan yang tersaji di sana.

Dia mengambil tempat duduk lalu segera menyantap sarapan yang disiapkan oleh Hinata. Dan baru satu suapan, Sasuke sudah tertawa seperti orang gila.

Bagaimana tidak bahagia, ini merupakan pertama kalinya lagi setelah bertahun-tahun dia tidak merasakan masakan Hinata. Terakhir kali adalah saat keluarga Uchiha makan malam ke kediaman Hyuuga. Itu pun mereka masih duduk di bangku menengah pertama.

Makanya dulu Sasuke selalu kesal kalau Hinata membawa bekal, karena gadis itu tak pernah mau membaginya.

Sasuke terkekeh lagi di suapan kedua, bahkan terus tersenyum di suapan-suapan selanjutnya.

"Ah~ masakan calon istriku memang paling enak."

Jika saja Hinata melihat tingkah Sasuke saat ini, dia pasti akan langsung membawa si bungsu Uchiha ke rumah sakit jiwa.

.

.

.

Hinata terkejut mendapati Sasuke yang masih berada di apartemennya ketika dia pulang bekerja, karena Hinata berpikir Sasuke mungkin sudah pergi sejak pagi.

"Okaeri." Pria itu bahkan menyambut kedatangannya dengan senyum seperti psikopat gila.

"Kenapa kau masih ada di sini?"
Hinata berjalan mendekat dengan ekspresi yang tidak bersahabat. "Bukankah aku sudah menyuruhmu pergi?"

"Kau menyuruhku makan bukan pergi."

"Ya artinya kau harus keluar dari tempatku setelah makan." Hinata menahan emosi.

"Nah itu, kau menyuruh aku pergi setelah makan tapi tidak menjelaskan setelah makan apa? Pagi kah? Siang? Atau malam? Jadi sama saja kan kalau aku keluar dari apartemenmu besok atau mungkin bulan depan? Yang penting aku sudah makan."

Hinata melongo. "Tapi bukan itu maksudnya."

"Ah sama saja. Salahmu sendiri tidak menyebutkan dengan jelas." Seringai menyebalkan Sasuke akhirnya muncul juga.

Love Me Right Where stories live. Discover now