39. Kehangatan

92 12 0
                                    

"HAECHAN!" Haechan tersentak kaget mendengar seseorang meneriakkan namanya, Haechan melihat kebawah yang di mana Yangyang sedang melambaikan tangan sembari tersenyum bahagia melihatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"HAECHAN!" Haechan tersentak kaget mendengar seseorang meneriakkan namanya, Haechan melihat kebawah yang di mana Yangyang sedang melambaikan tangan sembari tersenyum bahagia melihatnya.

Taeyong berencana mengajak Yangyang untuk masuk ke rumah karena hari sudah mulai gelap dan dingin, tapi baru saja mereka berbalik Yangyang melihat ada Haechan di balkon lantai dua bersama Xiaojun. Tentu saja Taeyong dan Yangyang senang melihat Haechan yang sudah siuman dari koma, Yangyang langsung menggenggam tangan Taeyong lalu berlari masuk ke rumah dengan jeritan Taeyong mengatakan untuk hati-hati kepada Yangyang.

Xiaojun dan Haechan memutuskan untuk turun bertemu dengan yang lain, sebenarnya Haechan tidak sabar untuk bertemu dengan Yangyang. Baru saja dirinya turun dari lantai dua Yangyang langsung berlari bahkan langsung menerjang Haechan dengan pelukannya.

"Akhirnya kau bangun" gumam Yangyang yang pelukannya langsung di balas oleh Haechan, dia sangat merindukan teman vampirenya ini. Haechan menghirup wangi tubuh Yangyang yang sangat wangi dengan aroma bunga mawar serta vanilla, perpaduan yang sangat sempurna untuk Yangyang.

Haechan yang terlebih dahulu melepaskan pelukan mereka lalu mengelus leher Yangyang. Haechan menatap Yangyang dengan tatapan sedih, apakah saat itu Yangyang sudah menyerah dengan semuanya sampai memutuskan untuk bunuh diri?

"Tolong jangan sakiti dirimu lagi Yangyang, pasti sangat sakit dan sesak.." Yangyang hanya tersenyum kecil membiarkan Haechan mengelus lehernya dengan lembut.

"Sayang, waktunya kamu minum darah sekarang. Ayo" Yangyang pun pamit pergi ke kamarnya bersama Taeyong karena sudah memasuki jam Yangyang mengonsumsi darah serta di periksa oleh Lucas.

Kedatangan mereka tentu saja di sambut hangat oleh WayV bahkan Kun, Taeil, Doyoung dan Xiaojun sudah menyiapkan mereka makan siang bersama. Di mana Ten? Dia ada di kamarnya sendiri, dia memutuskan sendirian untuk beberapa saat sampai dirinya tenang dan sudah bisa kembali berkumpul dengan mereka.

Haechan hanya diam melihat pintu kamar Ten yang di mana Haechan bisa merasakan aura kesedihan serta kesepian di dalam kamar itu, Haechan berharap Ten bisa menerima semua takdir ini dan kembali tersenyum bersama mereka. Haechan merasakan seseorang menepuk bahunya dengan pelan, itu Mark yang sekarang tersenyum manis kearahnya.

"Jangan khawatir, kak Ten baik-baik saja dia hanya membutuhkan waktu untuk tenang" Mark mencubit pipi Haechan karena gemas sedangkan sang empu hanya bisa mengangguk lalu pergi ke ruang makan saat mereka di panggil oleh Taeil untuk makan siang, Kun dan Hendery membawa sebuah rantang makanan lalu pergi ke kamar Ten dan Yangyang.

Di kamar, Ten hanya diam duduk di bangku ayunan yang sudah tersedia di kamarnya. Ten sedang fokus membaca novel kesukaannya dengan sebuah lagu klasik yang terputar dari handphone miliknya, sesekali Ten mengajak Louis bermain ketika kucing itu duduk di hadapannya.

Kun dengan perlahan membuka pintu kamar Ten lalu kembali menutup pintu itu, dia berjalan menuju Ten yang masih fokus dengan novelnya. Ten mendongakan kepalanya untuk menatap Kun yang sedang membawakan rantang makanan untuknya, untungnya saja bangku ayunan milik Ten cukup di duduki oleh dua orang maka vampire tampan itu langsung duduk di samping Ten.

Wahrheit [YongYang]Where stories live. Discover now