9. Feromon

258 29 7
                                    

Pertama yang Ten dan Xiaojun lihat saat membuka pintu rumah adalah Yangyang keluar dengan sebuah gunting di tangannya dan sekantong darah di tangan satunya untuk di minum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pertama yang Ten dan Xiaojun lihat saat membuka pintu rumah adalah Yangyang keluar dengan sebuah gunting di tangannya dan sekantong darah di tangan satunya untuk di minum. Yangyang hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya dan pergi begitu saja ke belakang rumah, Ten dan Xiaojun bergegas mengikuti Yangyang pergi ke belakang rumah.

Yangyang hanya diam sembari menggunting beberapa tangkai bunga matahari lalu memasukkan tangkai bunga matahari itu kedalam sebuah vas berisi air supaya bunga matahari tidak layu. Mereka bertiga duduk di kursi di belakang rumah untuk membantu Yangyang membuat sebuah buket bunga matahari.

"Untuk siapa? Tiba-tiba sekali kau membuat buket" Yangyang terkekeh kecil, lalu mengambil sebuah bingkisan kecil yang berisi beberapa jajan dan susu kotak.

"Aku tahu Haechan yang menyelamatkan aku kemarin saat pingsan karna wangi feromon Haechan masih tercium di badanku, dia sangat panik kemarin membuat feromon beraroma berry manis yang sangat menyengat hidung tercium. Jadinya aku membuat sebuah bingkisan dan buket bunga matahari untuknya"

Ten dan Xiaojun tersenyum mendengar itu lalu menggusak rambut Yangyang karna gemas membuat Yangyang merengek tidak suka.

"Aku pikir kau akan melupakannya karena setiap pingsan dirimu akan melupakan apa yang terjadi sebelum pingsan"
.
.
.
.
.
Tengah malam pun datang, bulan bersinar dengan terang di tengah-tengah ribuan bintang yang menghiasi langit, orang-orang sudah masuk kedalam dunia mimpi mereka masing-masing begitu juga dengan Taeyong. Terlihat Taeyong sedang bergumam dalam mimpinya sebelum terbangun karna terkejut dengan mimpinya sendiri.

Dia usap dada kirinya dan merasakan kalau detak jantungnya berdegup dengan kencang, Taeyong mengusap wajahnya dengan kasar lalu memutuskan untuk pergi ke dapur dan minum. Ternyata ada Mark di dapur, Mark memperhatikan Taeyong yang tampak lunglai.

"Kau tidak apa-apa?" Taeyong menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Mark.

"Aku.. Sepertinya habis mimpi buruk" Mark duduk di samping Taeyong untuk mendengar cerita Taeyong. Sebenarnya Mark sedikit frustasi karna tidak bisa membaca isi pikiran Taeyong, dia yakin Taeyong tahu kalau dirinya bisa membaca pikiran seseorang.

"Apa yang kau lihat?"

"mungkin seseorang?"

Mark mengerutkan keningnya bingung sekaligus aneh dengan ucapan Taeyong. Tidak mungkin kalau Taeyong memimpikan mate nya tapi mate nya berwujud manusia bukan berwujud serigala. Taeyong tertawa melihat wajah kebingungan Mark, Taeyong saja tidak tahu siapa yang datang ke mimpinya apalagi Mark.

"Sudahlah lupakan saja Mark mungkin hanya mimpi biasa, aku pamit tidur lagi" Taeyong meninggalkan Mark yang masih terdiam karena pikirannya sedang kacau di tambah mimpi Taeyong yang menurutnya sangat aneh.

"Sudahlah lupakan saja Mark mungkin hanya mimpi biasa, aku pamit tidur lagi" Taeyong meninggalkan Mark yang masih terdiam karena pikirannya sedang kacau di tambah mimpi Taeyong yang menurutnya sangat aneh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Wahrheit [YongYang]Where stories live. Discover now