33. Kebenaran

188 23 1
                                    

Taeil yang awalnya pamit untuk mencari Doyoung pun kembali dengan Doyoung mengikutinya dari belakang, melihat Doyoung yang masuk ke dalam kamar membuat Ten semakin kuat meremat tangan Kun bahkan vampire itu menyembunyikan wajahnya di leher jenjang...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Taeil yang awalnya pamit untuk mencari Doyoung pun kembali dengan Doyoung mengikutinya dari belakang, melihat Doyoung yang masuk ke dalam kamar membuat Ten semakin kuat meremat tangan Kun bahkan vampire itu menyembunyikan wajahnya di leher jenjang Kun. Kun merasa kalau rematan tangan Ten sangat kuat bahkan tubuh Ten bergetar seperti orang ketakutan.

"Tennie jangan takut.." Ten menggelengkan kepalanya dan memilih untuk memeluk Kun dia pejamkan matanya dengan erat seperti enggan untuk bertatapan dengan Doyoung, melihat itu Doyoung hanya diam tapi di dalam hatinya dia sangat sedih serta merasa sangat bersalah kepada Ten. Ten takut menatapnya, menatap matanya saja Ten tidak mau seperti ingin mengusirnya. Taeil mengajak Doyoung untuk duduk di sebelahnya lalu membiarkan Kun untuk membujuk dan menenangkan Ten.

"D-dia pembunuh Kun.." gumam Ten, sebuah ingatan masa lalu muncul begitu saja membuat Ten tambah takut. Kun yang juga merasa kasihan dengan pasangannya tersebut langsung menangkup pipi Ten sambil menatap mata Ten dengan tatapan lembut.

"Tidak ada pembunuh di sini, sayang. Di sini hanya ada aku, Tennie, kak Taeil, dan Doyoung. Jangan khawatir masih ada aku di sini yang selalu di sampingmu, kita harus menyelesaikan semuanya sayang" seperti terhipnotis oleh Kun, Ten mengangguk dan mengumpulkan keberaniannya untuk menatap Doyoung yang sekarang menunduk di hadapannya.

"Doyoung, ceritakan semuanya kepada Ten supaya kalian tidak ada kesalahpahaman lagi dan kau juga Ten cerita dari sisimu" Doyoung mengangkat kepalanya perlahan dengan mata yang sudah berkaca-kaca hanya tinggal menunggu air mata itu keluar dari mata Doyoung.

"Sepuluh tahun yang lalu saat aku, Joy, dan kau masih berteman"

"Sepuluh tahun yang lalu saat aku, Joy, dan kau masih berteman"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Flashback 10 tahun yang lalu

"Tennie ayooo cepat! Kita akan ketinggalan kereta nanti!" ujar Joy sambil menarik saudara kembarnya itu yang masih sibuk memasang jaket miliknya membuat Ten menatap Joy dengan tatapan kesal tapi tidak di perdulikan oleh Joy.

Mereka berjalan beriringan menuju stasiun kereta yang tidak jauh dari rumah mereka, saling tertawa, bercanda, bahkan saling menjahili satu sama lain. Sekarang Joy berlari dari kerjaan Ten karena wanita cantik itu telah membohongi Ten kalau ada seekor kucing mengikuti mereka.

Wahrheit [YongYang]Where stories live. Discover now