26. 10110

150 22 4
                                    

Mark yang sudah merubah wujudnya menjadi serigala berlari dengan cepat menembus semak belukar serta tanam tanaman yang menghalangi jalan mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mark yang sudah merubah wujudnya menjadi serigala berlari dengan cepat menembus semak belukar serta tanam tanaman yang menghalangi jalan mereka. Taeyong, Yuta, Jaehyun, dan Doyoung mengikuti Mark dari belakang. Jaehyun sesekali melirik ke langit yang di mana ada seekor burung hantu mengikuti mereka lalu memberi sinyal kepada Mark untuk berhenti, Mark yang mendapatkan sinyal dari Jaehyun langsung berhenti di ikuti yang lain lalu Jaehyun kembali melihat burung hantu itu yang ikut berhenti.

Doyoung yang peka langsung mengubah wujudnya menjadi manusia dan melesatkan anak panahnya ke burung hantu tadi, seketika burung hantu tersebut mati. Mereka pun langsung melanjutkan perjalanan ke rumah WayV melewati hutan. Beberapa menit kemudian mata mereka melihat sebuah rumah yang besar di kelilingi pagar tinggi yang runcing dan banyak tanaman mawar serta melati menjalar di pagar tersebut. Rumah itu tampak sangat gelap tidak ada pencahayaan, banyak burung gagak hinggap di rumah tersebut.

Sekarang Taeyong yang memimpin menuju rumah di ikuti yang lain. Sesampainya di depan pagar yang tidak tertutup mereka saling tatap-tatapan sebelum memutuskan untuk masuk dengan pelan serta was-was dengan sekitar. Yuta yang berada di depan pintu terkejut saat pintu rumah terbuka dengan sendirinya, mereka melihat rumah itu sangat sepi dengan penerangan dari lampu serta lilin yang hidup di dinding.

Tanpa rasa takut Taeyong terlebih dahulu masuk dan melihat sekeliling. Tidak ada apa-apa, hanya ada beberapa perabotan rumah, patung, foto bingkai yang menampilkan foto keenam vampire itu, bahkan foto masing-masing dari mereka bersama Winwin tidak lupa foto lambang kerajaan masing-masing.

Doyoung memutuskan untuk mengubah wujudnya menjadi manusia lalu menyiapkan busur dan panahnya, melihat itu Mark yang awalnya berada di samping Taeyong memutuskan pindah ke belakang Doyoung untuk jaga-jaga sedangkan Yuta menggantikan tempatnya.

Setelah memasuki lebih dalam rumah itu tiba-tiba pintu rumah langsung tertutup dengan kencang membuat lampu-lampu mati dan hanya menyisakan lilin yang hidup. Mereka merasakan suasana yang sangat mencengkam terlebih banyak kelelawar yang lalu lalang membuat mereka menajamkan pendengaran serta penglihatan mereka. Mata Doyoung melihat seseorang berdiri di balik kain putih dengan cepat dia melesatkan anak panah tersebut kearah kain tadi.

"Oh kita kedatangan tamu" Ten muncul di sebelah kain yang di panah oleh Doyoung tadi di ikuti Hendery dan Kun di belakangnya, melihat Hendery membuat Mark menggeram karena dia teringat kejadian yang menimpanya. Kun dan Hendery hanya diam sedangkan Ten tersenyum lebar seperti menyambut tamunya dengan ramah.

Mereka semua berubah menjadi manusia, Ten masih tersenyum lebar melihat kelima werewolf yang sudah datang ke rumah
"Apakah kalian sudah tidak sabar untuk melihat pertunjukan?" tanya Ten dengan nada yang riang bahkan terbilang sangat senang dengan kehadiran mereka berlima.

"Di mana kau menyembunyikan Yangyang?" tanya Taeyong yang langsung di balas dengan kekehan kecil oleh Ten lalu mengangkat kedua bahunya menandakan dirinya tidak tahu di mana keberadaan Yangyang.

"Sepertinya kau sangat mengkhawatirkan adik manisku yah kak Taeyong? Silahkan saja cari pasanganmu itu di rumah yang luas ini, semangat yah" setelah mengatakan itu Ten, Kun, dan Hendery yang awalnya hanya diam langsung mengeluarkan belati dan melempar belati tersebut kearah Taeyong dan yang lain, tidak lama kemudian entah dari mana banyak belati berdatangan.

Taeyong yang melihat dan merasakan kalau situasi sangat berbahaya langsung mengeluarkan kekuatannya, dia memanfaatkan tanaman bunga Dipladenia yang ada di atas meja membuat tanaman itu menjadi sebuah benteng tanaman yang sangat tebal untuk melindungi mereka dari serangan belati. Mata Taeyong yang awalnya normal langsung berubah menjadi warna lilac yang sangat terang.

Dari belakang Doyoung melesat tiga panah sekaligus kearah Ten, Kun, dan Hendery tapi sayang panah itu terlempar karena bertabrakan dengan belati yang masih berterbangan. Setelah merasa situasi aman Taeyong membuka tanaman itu dan masih melihat tiga vampire yang masih berdiri di tempat awal, sekali lagi Doyoung melesatkan panahannya dan mengenai ketiga vampire itu. Lagi-lagi Doyoung gagal karena ketiga vampire itu menghilang menjadi asap putih, lalu sebuah suara muncul.

"Pertunjukan di mulai"

"Ikuti aku!" mereka secara bersamaan berubah menjadi serigala kecuali Doyoung yang memilih naik ke punggung Mark dengan tangannya yang sibuk melepaskan anak panah untuk membunuh kelelawar yang sedang mengejar mereka. Jaehyun yang berada paling belakang langsung berhenti dan berbalik, matanya berubah menjadi warna abu-abu.

Suara geraman serigala milik Jaehyun sangat memekak telinga mereka bahkan membuat kelelawar yang mengejar mereka menjadi tuli seketika dan tewas di lantai, kaca-kaca menjadi retak begitu juga dengan lantai yang sekarang mereka lewati. Mata Jaehyun melihat bayangan seseorang yang langsung dia kejar dan dia gigit dengan membabi-buta, ternyata yang dia incar adalah sebuah manekin yang sudah hancur akibat gigitannya.

Jaehyun langsung menyusul yang lain setelah merasa kalau bagian belakang aman, dengan ingatan Mark mereka dengan mudah mengetahui tata letak rumah yang luas itu. Mereka melihat isi rumah itu sangat kuno tapi elegan seperti rumah para bangsawan bahkan rumah itu sangat indah dengan hiasan kain putih, emas, merah serta lampu gantung yang tergantung setiap ruangan.

Mereka menghela nafas lega sebentar setelah tidak ada lagi serangan dari belati maupun kelelawar yang sangat menganggu. Tidak lama mereka menemukan ruangan yang bertuliskan angka 10110 yang merupakan ruangan mereka cari. Doyoung turun dari punggung serigala Mark, Taeyong merubah wujudnya dan membuka pintu dengan lebar.

Yang mereka lihat ada sebuah ruangan dengan lantai bercorak kotak hitam putih, sebuah panggung yang besar di ujung ruangan, tirai hitam yang menutup sebagian panggung, lampu gantung yang sangat mewah, satu piano, lilin-lilin yang hidup, serta ada Ten yang berdiri di atas panggung itu. Ten bertepuk tangan dengan senyuman kecilnya lalu turun dari panggung.

"Wahh aku tidak menyangka kalian secepat ini mendapatkan ruangan yang aku bilang" Doyoung yang awalnya membidikkan panahnya kearah Ten langsung di cegah oleh Jaehyun. Mata Ten tidak lepas dari Doyoung yang sekarang juga menatap Ten dengan tatapan marah, Ten langsung terkekeh kecil.

"Kim Doyoung, kenapa kau menatapku dengan tatapan seperti itu huh? Apakah aku membuatmu teringat seseorang?" Doyoung meremat kuat busur miliknya lalu memejamkan matanya yang sudah berair dari tadi. Doyoung menangis di hadapan mereka semua sedangkan Ten hanya melihat dengan tenang.

"Oh ya Tuhan dia menangis.. Jangan menangis manis karena pertujukan akan di mulai" Ten menjentikkan jarinya seketika membuat Jaehyun, Doyoung, Yuta, dan Mark tiba-tiba tidak bisa bergerak. Mereka menoleh kebelakang yang di mana ada Kun, Lucas, Winwin, dan Hendery berdiri di belakang mereka menahan mereka menggunakan bayangan, menggerakkan jari saja mereka tidak bisa.

"Hendery! Ada apa denganmu hah?! Sadar!" ucap Mark yang masih berusah menyadarkan Hendery yang menatapnya dengan tatapan kosong.

"Mau kau berbicara seperti itu sampai mulutmu berbusa tidak akan berhasil Mark"

Ten menepuk tangannya membuat ruangan yang awalnya gelap hanya lilin penerangannya menjadi terang di tambah dengan lampu gantung yang menambah kesan megah di ruangan itu. Tirai yang menutup panggung tadi terbuka lebar.

"Yangyang?"

Wahrheit [YongYang]Where stories live. Discover now