Chapter 15

135 24 5
                                    

Langkah Lisa semakin cepat, bahkan membelah beberapa kerumunan yang ada di hadapannya. Tak peduli dengan pandangan orang-orang di sekitar serta ponsel yang masih berada di tangan mereka yang sudah pasti tengah merekam saat ini.

Sementara Lian yang berada di belakang Lisa serta mengikutinya berusaha untuk mengejar dan mencegahnya seolah tak mampu. Ucapannya yang terus memaksa Lisa untuk tak pergi seolah angin lalu baginya. Bahkan tak bisa menghentikan Lisa yang sudah melewati kerumanan, memilih untuk menatap pada orang-orang di sekitarnya dan memaksa untuk berhenti merekam dan menurunkan ponsel mereka.

"Kalian semua harus tahu jika Lalisa itu adalah putri yang buruk! Dia menelantarkanku! Dia mengabaikan ibu kandungnya sendiri!"

Lisa menghentikan langkahnya, berusaha untuk membuat Ibunya bangun dari berlututnya. "Apa yang eomma lakukan?" Ucapnya, masih mencoba untuk menahan suaranya dan menekan di setiap ucapannya.

Namun Ibunya tentu saja berusaha melawan, melepaskan genggaman Lisa dan memberi jarak. "Ada apa? Apa kau sekarang sedang malu? Malu karena memiliki ibu sepertiku?!"

"Eomma--"

"Apa kalian semua melihat perlakuannya padaku?! Dia memperlakukanku seperti ini! Aku di luar sana begitu kesusahan bahkan untuk makan, dan dia di sini sedang bersenang-senang dengan teman-temannya sembari menikmati hidupnya. Dia melupakan tentang seseorang yang sudah melahirkannya ke dunia ini!"

Beberapa bisikan masih bisa dengarkan Lisa saat itu. Melirik ke arah kerumanan yang masih merekam mereka. Tentu saja, pemandangan ini menjadi hal yang menarik bagi mereka. Lisa selalu mencoba untuk menjaga seluruh privasinya, termasuk Ibunya.

Lisa memang mencoba untuk mengabaikan seluruh pesan dan panggilan Ibunya selama beberapa bulan ini. Dirinya hanya mencoba untuk menjalani hidupnya, bersikap tak peduli pada Ibunya. Dan selama itu pula, Lisa merasakan hidupnya merasa lebih baik daripada sebelumnya. Lisa hanya perlu mengabaikan Ibunya atau mengusirnya jika dia akan datang padanya dan mengeluarkan amarahnya.

Namun Lisa tak menyangka jika Ibunya akan seberani ini. Datang ke perusahaannya dan membuat kekacauan seperti ini.

"Eomma, kita pergi sekarang dan bicarakan baik-baik." Ucap Lisa, menarik Ibunya untuk pergi.

"Tidak!" Genggaman Lisa dilepaskan begitu saja. "Aku tak akan pergi dari sini. Aku akan mengatakan pada semua orang bahwa Min Lalisa adalah putri yang buruk, yang tak mengakui Ibunya sendiri dan mengabaikannya."

Tangisan Ibunya mulai terdengar, "aku mempertaruhkan seluruh nyawaku untuk membawanya ke dunia ini. Agar menjadi putri cantik yang manis, dan menjadi kebanggaan bagiku. Tapi apa yang terjadi sekarang? Dia mengabaikan Ibunya, tak mengakuinya karena begitu malu mempunyai ibu sepertiku."

"Aku memang putri yang buruk!"

Suara Lisa yang mengeras saat itu mengundang perhatian mereka. Bahkan tangisan Ibunya juga ikut terhenti, menatap pada Lisa.

"Aku sama sekali tak berharap untuk dilahirkan bahkan dikandung olehmu. Jika kau memang tak menyayangiku, maka kau bisa membunuhku ketika kau mengandungku!"

"D-Dia--"

Lisa dengan cepat memotong ucapan Ibunya, "aku berusaha untuk tetap di sampingmu ketika kau memukulku dan menyumpahiku dengan banyak kata. Aku menyayangimu bahkan setelah semua perlakuan burukmu padaku. Karena aku berharap jika suatu saat nanti kau akan berubah. Kau akan memperlakukanku layaknya seorang ibu. Aku meyakini hingga sekarang hal itu akan terjadi!"

Tangis Lisa sudah tak bisa ia tahan, "tapi apa yang aku dapatkan sampai sekarang? Eomma selalu mengejarku untuk uang, uang, dan uang! Bahkan tak membiarkan untuk bahagia dan tenang!"

we got married ❌ jimliceWhere stories live. Discover now