Chapter 1

1.4K 144 19
                                    

Baiklah, kita mundur sedikit untuk saat ini. Tepatnya, sepuluh hari sebelum Lisa dan Jimin menandatangani kontrak pernikahan mereka.

Hari itu adalah hari ulangtahunnya yang ke dua-puluh-tiga tahun. Lisa memilih untuk merayakannya bersama dengan teman sesama modelnya, dan juga beberapa teman dekatnya di sebuah club dan menyewa satu tempat yang pastinya bersifat pribadi--mengingat apa pekerjaannya.

"Hey, lihatlah ini. Jung Jimin akan segera melakukan comeback."

Ucapan dari salah satu temannya saat itu bukan hanya membuat Lisa saja yang mengalihkan pandangannya, namun juga dengan teman-temannya yang lain. Bahkan wajah mereka begitu senang sekali ketika mendengar berita yang baru saja mereka dengar.

Terkecuali Lisa.

Wajahnya bahkan sudah berubah menjadi malas dan seolah tak tertarik dengan teman-temannya yang masih berkutat dengan dunia mereka dan Jung Jimin. Astaga, bahkan disaat hari ulangtahunnya yang begitu berharga harus dihancurkan oleh Jung Jimin itu.

"Apa kalian lupa untuk apa kalian datang kemari?"

Gelas yang diletakkan dengan keras, serta suara Lisa yang sedang meninggi sudah mampu membuat teman-temannya kini mengalihkan pandangan mereka. Sudah tahu jika topik yang paling tak disukai oleh gadis itu.

Benar, disaat semua wanita dan warga Korea begitu mengangumi seorang Jung Jimin, ada seorang Min Lalisa di sini yang bahkan begitu muak hanya untuk mendengar namanya saja. Bahkan mereka ingat sekali jika Lisa pernah berkata ingin mencari sebuah negara yang dimana penduduknya tak perlu membahas seorang Jung Jimin.

Tapi, itu adalah hal yang mustahil. Jung Jimin itu sudah sangat terkenal--mau di dalam negeri, maupun di luar negeri. Namanya selalu ada dimana-mana, dan bahkan seluruh poster iklan yang ia bintangi sudah pasti terpajang di seluruh Seoul saat ini. Tampan, pandai bernyanyi dan menari, ramah dan juga baik hati. Bagaimana orang-orang tak jatuh cinta dengannya? Jika publik tahu Lisa tak menyukai Jung Jimin, mungkin dia akan menerima kritikan pedas oleh para penggemar Jung Jimin.

"Aku sama sekali tak mengerti. Apa yang membuatmu begitu membenci Jung Jimin? Apa kau pernah bertemu dengannya? Tidak mungkin jika kau membenci Jung Jimin begitu saja tanpa alasan."

Dan sekali lagi, setiap pertanyaan itu keluar, Lisa hanya memilih diam. Membuat teman-temannya tentu saja memiliki banyak spekulasi di dalam kepala mereka. Tapi, Lisa tak ambil pusing dengan semua prasangka teman-temannya saat itu. Yang ia inginkan adalah ketenangan saat ini, tanpa mendengarkan nama Jung Jimin melewati pendengarannya.

Maka setelahnya, Lisa memilih untuk beranjak dari duduknya dan meninggalkan teman-temannya yang hanya menatap kepergiannya. Padahal, Lisa yang menjadi utama hari ini. Tapi dia yang lebih dulu pergi.

Suasana club yang bising dan ramai agaknya cukup untuk membuat Lisa bisa beralih dari pikiran kesalnya tentang sosok Jung Jimin. Turun ke lantai dansa dimana semua orang berkumpul dan menari mengikuti beat yang diputarkan. Berbaur dengan orang-orang yang entah apa mereka mengenalnya atau tidak. Yang terpenting, Lisa tak lagi memikirkan tentang Jung Jimin!

Namun, entah Tuhan memang senang sekali dengan raut wajah kesalnya, hari ini ia malah melihat wajah seseorang yang tak begitu asing baginya. Lisa tak tahu mengapa ia melihat Jimin di antara kerumunan orang-orang di sekitarnya. Padahal, ada seorang pria--yang entahlah, Lisa pun tak tahu siapa pula pria itu--yang memeluk tubuhnya dari arah belakang saat ini.

Dirinya pasti sudah mabuk, begitu pikir Lisa. Tapi, Lisa yakin sekali jika ia tak terlalu minum banyak. Ia tahu sendiri bagaimana payahnya dia akan alkohol. Ayolah, bayangan Jimin itu harus segera menghilang darinya.

we got married ❌ jimliceWhere stories live. Discover now