Possessive Boss - 11

213 36 0
                                    

Dhea Fressy Sucipto adalah wanita berusia 26 tahun yang merupakan anak dari salah satu pebisnis handal Tony Sucipto. Rekan bisnis ayah Ricky. Orang tua Dhea dan orang tua Ricky sempat membicarakan perjodohan anak mereka delapan bulan lalu, namun, melihat Ricky yang cuek dan dingin—sebagai orang tua Sania dan Adam memilih mundur soal perjodohan ini. Meskipun mereka tetap berharap Ricky dan Dhea bersatu.

Dhea yang tidak pantang menyerah, mencoba untuk mengenal Ricky lebih dekat dengan bekerja di perusahaan Ricky selama 6 bulan ini. Meskipun Ricky tetap bersikap cuek dan dingin padanya. Bahkan Ricky pura-pura tak mengenal Dhea.

Selama 6 bulan ini akting Dhea sebagai karyawan biasa patut diacungi jempol. Tidak ada yang tahu siapa Dhea sebenarnya. Dhea yang biasa dimanja dan tinggal menyuruh-nyuruh orang saja untuk melayaninya sekarang mulai nyaman dengan melakukan apa pun sendirian.

Ricky awalnya menolak Dhea bekerja di perusahaannya tapi Sania meminta Ricky mengijinkan Dhea bekerja selama beberapa bulan dan menilai apakah Dhea layak menjadi karyawannya atau tidak. Selama ini Dhea memang bekerja dengan baik hingga 6 bulan lamanya. Dan entah kapan dia akan resign dan kembali menjadi Dhea Fressy Sucipto.

Sejujurnya, Dhea sangat lelah menjalani perannya sebagai wanita biasa itu. Dia memang cukup dekat dengan Mitha dan Novi tapi tetap saja dia perlu menjaga jarak dengan mereka.

Saat pertama kalinya Sania mengenalkan Elsa dengan Dhea, Elsa merasa tidak nyaman. Dhea tidak memberi kenyamanan seperti saat Elsa bersama Davina. Dhea seperti seorang putri yang tidak bisa membaur dengan anak kecil. Dia agak kaku dan terlalu formal untuk hanya sekadar bermain dengan Elsa.

Elsa tidak nyaman dan Elsa mengatakannya pada Sania. Sania sadar kalau Dhea memang tidak cocok menjadi istri Ricky. Dan meminta Adam untuk menyerahkan semua keputusan pada Ricky. Namun, Adam masih keukeuh ingin Ricky menikah dengan Dhea.

***

"Udah capek jadi wanita biasa?" Tanya Ricky saat Dhea memasuki ruangannya. Dhea menatap wajah tampan Ricky. Pria berhidung mancung, rambut tebal dan alis tebal itu sering sekali hadir di dalam mimpinya.

"Nggak. Biasa aja. Bukannya selama ini aku memang wanita biasa. Aku bukan wonder woman kan." Seulas senyum terpancar di wajahnya.

"Menyerah aja. Kembali jadi Dhea yang berkiprah di perusahaan orang tuanya. Kamu lebih dihargai dan dihormati dengan jabatan dan status yang mentereng. Di sini hanya saya yang wajib dihormati." Ricky masih menampakkan kesombongannya.

"Aku akan berhenti saat kamu menyerah."

"Kamu duluan yang akan menyerah." Ricky tersenyum miring.

"Davina nggak cocok bersaing sama aku."

"Apa kamu menganggap Davina saingan?" Ricky heran dengan ucapan Dhea. "Ckckck." Dia mendecakkan lidah.

"Bukan rahasia umum kalau kamu dekat dengan dia."

"Dan kamu pikir aku menaruh perasaan pada Davina?" Ricky mengatakannya seolah Davina adalah seekor serangga.

"Lalu kenapa kalian bisa sedekat itu? Kamu menggendongnya saat camping?"

"Dia keseleo dan Elsa yang menyuruhku menggendong Davina. Elsa menganggap Davina mommy-nya."

"Kenapa Elsa bisa menganggap Davina sebagai ibunya?" Dhea mulai tersulut emosi.

"Aku nggak tahu. Mungkin Davina memberikan kenyamanan seperti seorang ibu bagi Elsa."

Kalimat yang diluncurkan kedua daun bibir Ricky membuat Dhea naik pitam. Wajahnya mengkerut. "Bagaimana mungkin aku nggak membenci Davina?"

"Aku bilang sekali lagi, Davina bukan saingan kamu. Dia nggak layak buat menjadi..." Ricky terdiam sejenak. Dia tampak berpikir. Ya, mulutnya memang berkata demikian tapi sikapnya selalu saja ingin membuat Davina dekat-dekat dengannya.

***

Saat pulang kerja, Ricky sengaja masuk ke ruangan Davina hanya untuk memandang Davina. Memikirkan apa yang diinginkan hati dan otaknya. Davina membereskan mejanya sebelum pulang bareng dengan Shopia dan Karina.

"Pak Ricky lagi ngapain sih?" Tanya Davina heran melihat Ricky melipat kedua tangannya di atas perut sambil memandanginya.

"Biasanya Pak Ricky kan selalu ada keperluan sama lo." Shopia berkata dengan nada cemburu.

"Mungkin Pak Ricky mau ngomongin soal Elsa yang lengket terus sama lo, Dav." Karina menambahkan.

Sayangnya, saat Davina mendekati Ricky yang berdiri di depan pintu ruangan, Ricky memilih melipir pergi meninggalkan Davina yang keheranan.

"Kenapa lagi sih tuh bos sialan?!"

"Eh, pamali ngatain Pak Ricky kaya gitu. Aku bilangin Pak Ricky nih." Jefry melotot pada Davina.

"Ih, cepu lo." Sembur Davina.

"Eh, Dav, gue denger-denger si Dhea itu bukan anak orang sembarangan ya." Jefry mulai cerita dengan mimik wajah serius.

"Maksud lo dia anak alien begitu?" Davina mengomentari cerita Jefry dengan canda.

"Serius." Jefry mendekatkan mulutnya di telinga Davina. "Gosipnya malah dia itu calon istrinya Pak Ricky."

***

Possesive BossWhere stories live. Discover now