05: Friend

171 21 4
                                    

"Oke, gue maafin lo. Tapi ada syaratnya." Taehyung mengangkat sebelah alisnya, menanti perempuan dihadapannya untuk bereaksi.

Jeongyeon menghela napas pasrah. Ia pun bergumam, "Buset dah, kaya dukun aja pake syarat-syarat segala."

Melihat tampang pasrah perempuan dihadapannya membuat Taehyung mati-matian menahan senyum kotaknya agar tidak muncul. Dengan dahi mengernyit dan ekspresi serius yang dibuat-buat Taehyung pun berkata "Kalau gamau yaudah."

Jeongyeon mengeleng, tangannya diangkat di udara, mengisyaratkan pada Taehyung bahwa Ia belum rampung memberikan responnya. "Iya, Kim Taehyung, gue mau." Jawab Jeongyeon pada akhirnya.

Raut wajah Taehyung yang dibuat serius tak bisa menutupi binar riang di matanya. Ia mengacungkan telunjuknya dihadapan Jeongyeon sambil berkata "Pertama berhenti judesin gue."

"Gue udah ga pernah judes lagi, Kim Taehyung!" Seru Jeongyeon.

"Lo masih cuekin gue, Yoo Jeongyeon."

Pada akhirnya Jeongyeon hanya mengangguk pasrah. "Okay."

Jari tengah Taehyung kini ikut teracung, mengisyaratkan bahwa akan ada syarat kedua yang harus Jeongyeon terima. "Kedua, gue mau kita temenan."

Mendengar kata 'teman' entah mengapa membuat Jeongyeon sedikit panik. Beberapa minggu terakhir  Ia sibuk menghabiskan energi untuk mengubah rasa suka menjadi rasa benci. tapi rupanya membenci seorang Kim Taehyung bukanlah hal yang mudah. Sekuat apapun Ia mencoba untuk membenci, gejolak yang sama akan tetap muncul manakala radarnya menangkap keberadaan Taehyung.

Jeongyeon tak yakin apakah Ia bisa berteman dengan Taehyung. Ia takut suatu saat dirinya akan menjadi serakah, hingga menjadi teman saja tak lagi cukup.

Jeongyeon sadar, Ia butuh bantuan Hyung Sik. Keberadaan Hyung Sik akan menjadi pengingat bahwa Jeongyeon hanyalah teman bagi seorang Kim Taehyung. Keberadaan Hyung Sik juga akan menjadi garansi bahwa interaksi diantara mereka tak akan melewati batasan.

Jeongyeon pun melirik Hyung Sik dengan ekor matanya. Sosok yang belakangan ini selalu Ia panggil 'hyung' itu pun tersenyum simpul sembari memberikan anggukan kecil. Ah, hyungnya yang satu itu memang selalu peka dan dapat diandalkan.

"Oke." Jawab Jeongyeon singkat dan mantap.

Kali ini Taehyung tak bisa menyembunyikan senyum lebarnya. Taehyung kemudian ikut menaikkan jari manisnya, membuat tangannya kini mengisyaratkan angka tiga. "Oke, syarat ketiga-"

"Astagaaa... banyak banget syaratnya. Bisa ga si lo gampar gue aja?" Potong Jeongyeon yang frustasi dengan tingkah Taehyung.

Tanpa diketahui oleh keduanya Hyung Sik membalikkan badan, sehingga kini punggungnya membelakangi Taehyung dan Jeongyeon. Punggung laki-laki itu bergetar hebat. Pria itu tertawa melihat tingkah kekanak-kanakan dua dongsaengnya yang selalu bertingkah bak tom and jerry. Harus Ia akui, kini pertengkaran konyol kedua dongsaengnya itu menjadi sangat menghibur dan terlihat sedikit manis.

"Gue gabisa dan gamau gampar cewek." Jawab Taehyung datar. "Lagian, salah siapa lo gampar gue?"

Tingkah Taehyung itu membuat Jeongyeon ingin menjambak rambutnya sendiri dengan penuh frustasi. "Ya salah siapa lo nyebelin?"

"Mana ada gue nyebelin tadi pas shooting."

Jeongyeon mengacungkan jari telunjuknya di hadapan Taehyung, memerintah Taehyung untuk menghentikan omong kosongnya. "HUSSTT. DIEM LO KIM TAEHYUNG"

Taehyung memutar bola matanya malas. "Padahal syarat ketiganya gampang. Gue cuma mau lo traktir gue cherry blossom tiga kaleng."

Jawaban nyeleneh Taehyung membuat Jeongyeon tiba-tiba terkekeh. "Sesuka itu lo sama cherry blossom, eh?" Tingkah Taehyung memang kadang tidak bisa masuk di nalar. Kenapa pula pria setajir Taehyung minta ditraktir soda rasa cherry yang harganya cuma 1.500 won?

RUMOUR [YJY X KTH]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt