Seven

12 6 1
                                    

"Bismillah.. " gumam ruby yang tengah memeriksa dirinya di cermin apik yang lebar dan panjang.

"Aryn.. Udah siap? " gumam nova mengetuk pintu kamar mereka.

Ia langsung terkejut melihat seorang wanita cantik yang mendekatinya pasca merapikan jilbab hitam yang tengah ia kenakan dengan gamis abu abu yang mewah.

"Aku cantik, ga? "

Nova melongo melihat wajah wanita itu yang ternyata istrinya sendiri.
Matanya sayup terharu, tetes demi tetes, nova mengeluarkan air mata bahagia.

"Lebih dari kata cantik.. "

Ruby tersenyum bahagia, ia mengajak nova untuk pergi ke kampus yang biasa ia datangi.

"Berangkat sekarang? " tanya ruby yang masih saja mengangkat ujung bibir kanan dan kiri miliknya.

Tapi nova masih saja termenung serta ia sangat terkejut perubahan istrinya.
Ia menggenggam tangan istrinya dan mengajaknya tuk masuk mobil hitam milik mereka.

"Ke rumah bunda kamu, yuk! "
Ajak nova nyengir.

"Kenapa ga ke kam-"

"Aku udah izinin kamu cuti "

"Terus, yang gantiin kamu siapa? "
Tanya ruby penasaran.

"Ada.. Namanya pak kiki" gumam nova pelan sambil mengelus puncak kepala gadis itu.

"Jadi.. Kita harus pergi.. " pinta nova.

Ruby mengangguk mantap.
Nova mengendarai mobil menuju rumah singgah asal muasal wanitanya, wanita yang sedang berada di sampingnya, wanita pendamping hidupnya, sekaligus.. Wanita kesayangannya setelah bunda nya.

Sebuah Mobil berhenti tepat di sebuah rumah tingkat 2 yang berwarna putih berkilau. Pemilik rumah yang tak mengetahui apa yang sedang terjadi, memastikan keluar rumah serta menyambut tamunya.

"Bunda.. " teriak ruby berlari ke arah bundanya serasa ingin ia dekap.

"R-ruby.. " lirih bundanya kaget melihat anak gadisnya yang telah memakai jilbab dan mengikuti jejaknya.

"Kamu.. "

"Iya bunda, nova yang telah membimbingku.. " gumam ruby sambil memegang kedua tangan bundanya.

Bunda terus memeluk putri nya yang sudah dewasa, padahal sepertinya terasa seperti kemarin, beliau menggendong seorang anak perempuan kecil.

Beliau mencubit pipi ruby perlahan yang membuat ruby mengerang lucu.

Kini, giliran nova yang mencium telapak tangan ibu mertuanya.

"Apa kabar bunda?.. " liriknya sambil menaikkan kedua sudut bibirnya yang membuat senyuman indah terbentuk begitu saja.

"Alhamdulillah, baik.. "

"Kamu hebat, nova! "

"Ruby berubah total!.. " puji bunda ruby sambil mengacungkan jari jempol.

"Alhamdulillah, terimakasih bunda, tapi.. Sebenarnya ruby sendiri yang pengen pake.. "

"Oh ya, tapi gapapa, yang penting, engkau telah berhasil menuntun ruby ke jalan kebaikan.. " puji bunda lagi.

Suara tawa kecil, terdengar di taman yang indah itu, mereka tertawa riang setelah beberapa hari tak berjumpa.

"Nah gitu loh, sering sering main ke rumah.. " pinta papa ruby pada nova yang tengah terduduk di kursi.

"INSYAALLAH, pa.. Soalnya.. Baru baru ini, Nova sama ruby sibukk banget.. " ketus nova meyakinkan papa ruby.

"Iya, pa..dosen ruby itu galak, suka ngasih tugas banyakk bangett.. "
Mata ruby melirik ke arah laki laki muda di sebelahnya.

𝙃𝘼𝙏𝙄 𝙐𝙉𝙏𝙐𝙆 𝙍𝙐𝘽𝙔✔ { On Going}Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt