THREE

15 6 2
                                    

Pagi hari yang indah, bulan tenggelam kala matahari naik lebih tinggi ke langit biru, jalanan mulai ramai kala sepi sementara.

Serta ruby dan Nova tengah mempersiapkan diri pergi ke kampus yang akan ruby datangi setiap hari.

Nova berjalan di Koridor kampus dengan memakai setelan kemeja berwarna coklat susu, dengan rambut yang ia belah dua menjadikan parasnya lebih tampan dari sebelumnya.
Hingga membuat para pelajar disana terkagum penuh bahagia.

"Selamat pagi pak.. " titah seorang siswi menyapa pagi hari Nova.

Melihat itu, ruby memutar otak nya berpikir tentang apa yang dikatakan gadis itu.
Sehingga Nova hanya mengangguk sama sekali tak memandang para siswi siswi yang menyapanya.

"Pak? Kenapa semuanya manggil dia pak? " tanya ruby pada salah seorang siswi disana.

"Loh mbak ga tau dia? "

Ruby menggeleng.

"Dia.. " upss.. Terpotong lagi.

"Bukan apa apa, kok.. " jawab Nova dengan menatap tajam siswi itu.

Gadis itu menunduk setelah ditatap tajam oleh Nova.

Nova melanjutkan perjalanannya menuju kantor kepala sekolah.

Ia mengetuk pintu besar nan indah itu, kemudian bapak kepala sekolahnya mempersilahkan mereka masuk.

"Selamat pagi tuan Nova.. "

"Bagaimana pernikahan anda? " tanya bapak itu dengan berdiri memberi hormat pada Nova.

"ALHAMDULILLAH baik, Oh ya perkenalkan ini istri saya, ruby. "

"Selamat pagi bapak.. " ruby merekatkan telapak tangannya memberi salam.

"Tujuan saya kesini untuk mendaftarkan istri saya kuliah di kampus ini, bisa? "

"Oh bisa tuan, mulai besok istri tuan dapat belajar disini." titah bapak itu lembut.

"Satu hal lagi, perlakukan istri saya sama seperti murid yang lain!, serta jangan beritahu siapapun tentang pernikahan saya! " ucap Nova dengan nada lembut.

"Siap tuan!, kebetulan besok penyambutan para pelajar yang baru masuk di kampus ini"

"Oh bagus dong, saya percaya sama kamu,lanjutkan! " puji Nova sambil menjabat tangan seorang pria paru baya yang ada di depan nya.

•••••

"Nova.. " gumam ruby sambil memakan cemilan di sofa ruang tamu

"Hmm.. " jawab Nova singkat

"Kenapa semua pelajar di kampus manggil elo pak? " tanyanya singkat.

"Lo bakal tau nanti.. " titah Nova sambil mengelus puncak kepala ruby.

Ruby mengerutkan keningnya kecewa pertanyaan miliknya tak dijawab langsung oleh Nova.
Ia berjalan menuju dapur serta membuka lemari es yang berisi sekantong es batu murni.

Ruby melihat sekeliling memastikan Nova tak melihatnya.

Ia membuka kantong itu dan mengambil es batu yang lumayan besar untuk ia makan.

Kriukk Kriukk..

"Enak" itu kata pertama yang ia ucapkan.

Ketika es batu itu habis, ia mengambil lagi dan lagi, hingga Nova mengkagetkannya dari belakang.

"Hayo.. Makan es batu ya.. " godanya.

"E-enggak kok, sok tau lo.. " titah ruby kalau sekantong es batu ia masukkan lagi ke dalam kulkas biru muda itu.

"Jangan makan es batu terus ya, aryn.."

"Nanti sakit.. "

"Gue ga mau ngelihat lo sakit.. "

Deg!

Lagi lagi jantung ruby berdetak kencang kala Nova memberinya senyum terindah.

"Laper ya? " ruby membalas menggoda suaminya.

Nova mengangguk mantap.

"Mau makan apa, ayyan..?"

"Mau mie!! " Nova menyeru sambil mengangkat tangannya serta wajahnya yang melucu.

Ruby menoel hidung mancung milik Nova dengan sayang.

"Gue masakin ya.. "

"Gue bantu ya.. " titah Nova sambil menunjukkan wajah imutnya.

Ruby mengangguk imut.

Mereka memutarkan lagu galau kesukaan ruby sambil memasak mie bareng bareng.

"Yang datang beri harapan, lalu pergi dan menghilang"

"Tak terfikir kan olehmu, hatiku hancur karna mu.. "

"Tanpa sedikit alasan, pergi tanpa berpamitan"

"Tak kan ku Terima cinta sesaat pun.. "

Mereka membagi tugas masing masing.

"Lo masak mie, gue masak telur'' ujar ruby sedangkan Nova memandangi wajah imut istrinya.

Nova mencubit pipi ruby.

" iya.. "

Mereka pun memulainya dengan penuh tawa riang.

***

Bangil, 12 april 2024

𝙃𝘼𝙏𝙄 𝙐𝙉𝙏𝙐𝙆 𝙍𝙐𝘽𝙔✔ { On Going}Kde žijí příběhy. Začni objevovat