Part 1

31 3 0
                                    


"BRAKK"

Salah seorang pria bertubuh besar itu terlihat melemparkan kursi yang ada di depan rumah sewa tempat huni Tzuyu dan Ibu nya tinggal itu ke lantai.

Tzuyu yang melihat hal itu tentu saja terkejut, rasa Shock dan takut membuat bahu Tzuyu bergetar.

"BILANGIN KE IBU KAMU, SURUH CEPET BAYAR HUTANG MENDIANG BAPAK KAMU KALAU GAK MAU SAYA ACAK-ACAK PROPERTI RUMAH KALIAN!" Ucap seorang Debt collector tersebut.

"i.. Iya Pak, nanti saya kasih tau ibu saya"Ucap Tzuyu.

setelahnya Pria itu pergi dari hadapan Tzuyu, meninggalkan Tzuyu yang menatal kearah kursi kayu nyanya yang sudah hancur itu.

Pintu rumah terbuka dan menampakan sosok seorang wanita paruh baya, yang tak lain adalah ibunya sendiri yang sedari tadi bersembunyi di dalam rumah dan memaksa Tzuyu supaya gadis itu yang bertemu dengan debt Collector.

"Ini semua Karena ayah kamu! Setelah bangkrut dia malah bunuh diri dan ninggalin hutang-hutang nya ke kita" Ucap Yuri.

Tzuyu terlihat meraih lengan ibu nya dan menggenggamnya.

"Mah kita bisa laluin ini sama-sama" Ucap Tzuyu namun sang Ibu malah menghempaskan genggaman tangan Tzuyu.

"Kami kira bakal semudah itu apa?! Dari mana kita dapetin uang 700 juta Chou Tzuyu!" Ucap Yuri lalu mendorongvkepala Tzuyu dengan jemari nya.

"PAKAI OTAK KAMU! CARI DIMANA UANG SEBANYAK ITU?!" Yuri meninggikan pita suaranya.

"Kenapa Mamah selalu ngelampiasin rasa marah dan kesal Mamah ke Tzuyu? Emang apa salah Tzuyu dalam masalah ini Mah?" Tanya Tzuyu dengan menahan air matanya yanh hampir saja jatuh.

"LALU SAYA HARUS NGELAMPIASIN RASA MARAH SAYA KE SIAPA? KAMU ANAK LAKI-LAKI SIALAN ITU!" Ucap Yuri kembali.

"TAPI TZUYU JUGA ANAK MAMAH!"

"Kalau bisa memutar waktu Saya gak bakal mau punya anak dari pria tak bertanggung jawab seperti ayah kamu!" Ucap Yuri.

Gagal sudah usaha Tzuyu menahan air matanya agar tak terjatuh dari kedua pelupuk matanya karena kini aie mata yang sudah ia tahan-tahan itu mengalir begitu saja mendengar ucapan ibu nya.

Terdengar suara mesin motr yang ebrhenti tepat di depan pekarangan rumah.

"Sayang" panggil si pengendara motor iti yang turun dRi motornua dan berjalan kearah Yuri.

Pria yang tak lain adalah kekasih Yuri itu nampak melingkarkan lengannya di pinggang Yuri dan mengecup pipi Yuri.

Tzuyu segera menghapus air matanya dan kembali menatap kearah ibu nya.

"Tzuyu pergi kerja dulu, Mah" ucap Tzuyu sambil mengulurkan lengannya hendak mencium lengan ibu nya namun Yuri melengos begitu saja tanpa memegang lengan Tzuyu.

Sungmin, pria yang tak lain adalah pacar ibu nya itu terlihat meraih lengan Tzuyu dan mengusapnya dengan lembiy. Menatap Tzuyu denhan tatapan mesum nya, Tzuyu segera menarik tangannya dan pergi kearah sepeda nya.

Gadis itu mengayuh pedal sepeda nya menuju tempat ia bekerja, semenjak kerpegian ayahnya tak pernah satu hari Tzuyu lalui tanpa di caci maki oleh sang ibu akan kesalahan yang di buat ayahnya. Tapi Tzuyu tak bisa berbuat apa-apa, jika ia ingin pergi ia bisa saja pergi. Tapi disisi lain Tzuyu sangat menyanyangi ibu nya, ia selalu berharap jika suatu hari ibu nya akan kembali menjadi Ibunya yang dahulu, yang penuh kasih sayang terhadapnya.

Tzuyu menghentikan kayuhan sepeda nya saat melihat lampu lalu lintas berwarna merah, Mata gadis itu kini menatap kearah teman-teman satu sekolahnya yang sedang mengobrol dan makan di Café.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 16 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dangerous Girl Where stories live. Discover now