19. Mbak Istri POV : Folder Cintaku♥️

144 10 0
                                    

Minal Aidzin wal faidzin Mohon Maaf Lahir Dan Batin semuanya 🙏

Terimakasih untuk yang masih setia menunggu cerita ini.. maaf banget kalau updatenya lama. Maklum sibuk banget🤧

Terima kasih sudah mampir 🤗

Dan..

Selamat Membaca Yaar📖📖

**
**
**

Aku menatap ponsel baru di tanganku. Membolak-balik benda canggih dan mahal itu dengan masih tidak percaya. Entah kenapa Aku merasa seperti sugar baby, Atau Ani-ani.. hahaha..

Padahal sudah berhari-hari ponsel itu ada di tanganku. Tapi baru sekarang aku berani membawanya keluar.

"Wihh... iPhone baru!" Seru Roni, yang entah sejak kapan berada di belakang ku.

Aku yang terkejut, mengusap dada menahan sabar. Cowok rese satu ini tidak pernah bisa melihat temannya bahagia.

"Coba lihat!"

Lihat kan?! Dengan kurang ajarnya dia merebut ponsel itu dari tanganku. Ponsel itu belum terkunci, dan dengan bebasnya Roni menjelajahi ruang ponsel itu.

"Wow!"

Aku menatap horor pada Roni yang menatap terkejut layar ponsel.

"UPS! Sorry!" Roni menunjukkan gambar yang membuatku melotot. Aku merampas ponsel itu dari tangan Roni dan melihatnya lebih jelas.

"Oh my god Sa.. Hot banget suami Lo!" Roni menggigit bibir bawahnya dan dengan reflek aku memukul kepalanya dengan tanganku.

"Aduh! Enteng banget sih tangan Lo!" Dia mengelus kepalanya dengan cemberut.

"Mata mu! Tak Colok nih! Dia suamiku tahu!" Kataku dengan kesal. Mataku menatap tajam pada Roni, Seperti memperingati Roni untuk tidak bermain-main.

Lagian sejak kapan Galeri ponselku full foto-foto Pak Aru dengan setengah telanjang. Hanya terlilit handuk, dan sedang berpose sexy. Dan itu, Tidak hanya satu. Tapi banyak!

Pasti Pak Aru yang melakukannya.

"Ciee.. Mulai cemburuan!" Roni mencolek-colek bahu ku. Menggoda diriku.

Bukannya marah aku malah merasa malu. Apa iya aku terlihat cemburu. Tapi kan dia memang suamiku. Kenapa aku tidak boleh melakukannya. Aku hanya melindungi tubuh buj sexy pak Aru dari mata jahat Roni.

"Udah ah.."

Roni tidak mau berhenti menggodaku, hingga kami bertemu lagi di jam makan siang. Dia terus menggodaku dan merecoki aku.

Kesal setengah mati menahannya. "Anjirlah! Lu bisa diem bentar kagak sih?"

"Nih makan!" Aku menyumpal mulutnya dengan gorengan. "Makan tuh bacot Mulu.."

"Hhmmm.." Roni memakannya, setelah menelannya dia kembali menggoda. "Cieee.."

Anak ini, "Gue tampol nih!" Tanganku sudah terangkat.

"Ok ok.. hmm haha.." Wajahnya benar-benar menyebalkan.

Aku melihat Dea dari kejauhan, dia sedang membawa nampan dan makanan.

"Deee.." panggilku.

Roni menggerutu di sampingku. "Anjir ngapain lah manggil tuh cewek!"

Aku tersenyum jahat, Gantian Cok!

"Njir.. males tenan, mesti ruamee.." gerutu Dea sambil menaruh semangkuk mie ayam dan es teh diatas meja.

"Ih biasanya juga rame" Sewot Roni.

Mas Suami VS Mbak IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang