5

10.4K 730 45
                                    

HAPPY READING

Ke esokan harinya, lebih tepatnya di pagi hari, Kevin selalu saja memaksa Bi Indri agar memperbolehkan nya untuk pergi ke sekolah. Namun sayang sekali Bi Indri langsung menolak dan menyuruh Kevin untuk beristirahat.

Ya, kali ini Bi Indri terpaksa harus berbuat lebih tegas kepada Kevin, bukan tanpa alasan, itu semua bertujuan agar Kevin lebih memperhatikan kondisinya sendiri karena keretakan pada ketiga jari tangan kirinya bukan lah hal yang bisa di anggap sepele, dan karena itu Bi Indri melarang keras Kevin untuk pergi ke sekolah.

"Uh...dasal ibu pelit!!" Kesal Kevin yang sedari tadi menampilkan raut kekesalan nya kepada Bi Indri.

"Bialin, bial nak Kevin cepat sembuh.." balas Bi Indri sambil sesekali menyuapi bubur ke Kevin, ya walaupun Kevin sedang kesal namun tetap saja dirinya adalah anak yang sangat penurut.

"I~h ibu kok ikut-ikutan cadel sih!!" Hari ini entah kenapa Kevin selalu di buat kesal oleh Bi Indri, bukan nya menuruti apa yang di inginkan nya, Bi Indri malah selalu saja mengejeknya dengan kata-kata yang sengaja di cadelkan sehingga membuat Kevin menjadi semakin kesal.

"Eh...emangnya di sini siapa yang cadel, ibu atau nak Kevin?" Tanya Bi Indri sambil menunjukan senyum penuh arti ke arah Kevin.

"Ibu yang cadel" gumamnya dengan membuang muka karena merasa malu.

"Hm.., memangnya nak Kevin gak cadel?" Kevin hanya menggeleng saja karena tidak tahu lagi harus menjawab apa.

"Coba ngomong Rrrrrr...." Goda BI Indri sambil menahan tawanya karena melihat tingkah Kevin dengan wajah yang sudah memerah karena menahan malu.

"LLLllllll.."cicitnya dengan pelan, sehingga membuat Bi Indri yang sudah tak kuat menahan tawanya langsung tertawa tanpa melihat Kevin yang sekarang matanya sudah berkaca-kaca.

"Ih~ dasal ibu jelek humph!!" Setelah mengatakan itu, Kevin langsung berbalik memunggungi Bi Indri sehingga membuat Bi Indri langsung menghentikan tawanya dan langsung memeluk Kevin dari belakang sehingga membuat Kevin tanpa sadar mensandarkan punggungnya ke Bi Indri.

"Apakah Ibu memang jelek?" Tanya Bi Indri yang kali ini melembutkan suaranya sehingga membuat Kevin semakin nyaman.

Mendengar pertanyaan Bi Indri, Kevin langsung menggeleng dan berbalik lalu memeluk Bi Indri dengan erat.

"No~ ibu cantik..Kevin sayang Ibu" bisik nya sehingga membuat Bi Indri tersenyum hangat.

Kevin dan Bi Indri masih saja berpelukan, tanpa mereka sadari bahwa Laras sedari tadi melihat interaksi mereka. Tadinya Laras ingin memberitahukan Bi Indri untuk menjaga Melvin yang saat ini sedang demam akibat main hujan-hujanan kemarin.

Namun sesampainya di depan kamar Kevin, Laras melihat interaksi Kevin dan Bi Indri yang begitu dekat sehingga membuat Laras tanpa sadar menghentikan langkahnya dengan perasaan yang sulit di artikan.

"Ekhm..." Mendengar suara orang berdehem Bi Indri dan Kevin pun langsung mengalihkan atensinya ke sumber suara dan melihat Laras yang sudah berdiri di depan pintu kamar Kevin.

"Bi.... Saya mau ke butik dulu sebentar karena ada urusan yang tidak bisa saya tunda, jadi tolong jaga Melvin selama saya masih berada di sana" ujar Laras yang langsung di angguki oleh Bi Indri.

KEVIN  [HIATUS]Where stories live. Discover now