NARUSAKU : Darkness's Love ✅

10 : "Birthday Memory"

Disclaimer :
Fanfiction Remake

All caracters belong to Masashi Kishimoto

Title :
Darkness's Love

Cast :
Namikaze Naruto
Haruno Sakura

Genre :
Romance & Fantasy

Rating : T

Author :
Shanty Agatha ver. ByunYeol

Warning : OOC | AU | Gaje | Typo | DLL | REMAKE | long chaptered!!

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

Chapter 10 :

"Birthday Memory"

.

.

Sakura masih termenung di sana menatap bosnya yang hanya memandanginya dengan datar. Mata Sakura melirik gelisah ke arah luar, dari pintu kaca yang mengarah keluar, bisa dilihat bahwa badai hujan sedang hebat-hebatnya, hembusan angin membawa dedaunan bergulung-gulung dan pepohonan bergoyang-goyang menakutkan, belum lagi suara guntur yang terus menerus bersusul-susulan dengan kilat yang menyilaukan.

Ya. Mungkin benar kata Naruto, diluar sana kemungkinan besar tidak ada taxi karena hujan deras ini. Yang bisa dilakukan Sakura hanyalah duduk di dalam ruangan itu dan menunggu, yang berarti menerima ajakan makan malam Naruto.

Sebelum Sakura sempat memutuskan, seorang pelayan datang mendekati mereka dan menyerahkan menu,

"Apakah anda sudah ingin memesan?" gumamnya sambil menunduk sopan.

Naruto menerima menu itu dan memesan makan malam lengkap dari hidangan pembuka sampai penutup kepada pelayan, setelah itu dia menatap Sakura sambil mengangkat alisnya,

"Apakah kau keberatan dengan menu yang kupesan?"

Sakura menggelengkan kepalanya pasrah, dia lapar. Ya. Tanpa sadar perutnya terasa perih, "Tidak."

Naruto menganggukkan kepalanya, dan pelayan itupun pergi.

Lama mereka berdua hanya duduk dan saling berpandangan.

"Maafkan aku." Naruto duduk dengan tenang, bersandar di kursinya.

"Untuk apa?"

Naruto tersenyum, "Karena menghakimi calon suamimu. Yah bagaimanapun juga aku tidak mengenalnya dan tentu saja tidak berhak menilainya." mata lelaki itu menatap Sakura dengan ramah, "Kita lupakan saja itu dulu ya, dan menikmati makan malam ini."

Mau tak mau Sakura menganggukkan kepalanya, dan kemudian Naruto berdiri dari duduknya,

"Tunggu sebentar, ada yang perlu kubicarakan dengan pelayan." Tanpa permisi lagi Naruto berdiri meninggalkan Sakura.

Pandangan mata Sakura mengikuti arah perginya Naruto, lelaki itu mendatangi kepala pelayan dan kemudian menggumamkan sesuatu. Penampilannya yang elegan mungkin telah mendapatkan perhatian si kepala pelayan karena dia mendengarkan perkataan Naruto dengan serius sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.