KATRESNAN [END]✔

22

¤¤¤

Arrow tiba di Rumah sakit PERMATA, langkahnya ia bawa selebar mungkin. Tidak sabar bertemu sang anak dan tentunya juga khawatir. Mereka berada di rumah sakit, hal itu membuat Arrow bisa menebak bila terjadi sesuatu dengan anak kecilnya.

"Maaf membuat anda harus datang larut begini" Ujar Geri saat Arrow tiba didepan ruangan Abian, karena Geri sendiri sejak tadi menunggu disana bukan didalam ruangan.

"Apa terjadi sesuatu dengan Bian?" Tanya Arrow, raut wajahnya terlihat khawatir.

"Hanya demam biasa Tuan, dan ada yang ingin saya bahas dengan anda" Jawab Geri lalu mengutarakan niatnya.

"Fernon tolong jaga didalam, saya akan bicara sebentar dengan Geri" Perintah Arrow.

Fernon membungkuk sejenak dan masuk kedalam ruang.

"Saya setuju bila anda ingin meng-adopsi adik saya" Ujar Geri membuat jantung Arrow berdetak hebat saking senang dan leganya mendengar itu.

"Kamu serius?" Tanya Arrow.

"Ya, sebenarnya sejak awal saya setuju dengan permintaan anda, hanya saja saya ingin mendengar langsung dari Abian. Namun adik saya memilih saya saat itu dan memutuskan berbohong pada dirinya sendiri, saya hanya ingin Abian berkata jujur. Tapi sepertinya dia enggan jujur karena takut saya tinggal sendiri" Jawab Geri lalu terkekeh kecil.

"Anda tau? Adik saya banyak melamun sejak ikut dengan saya untuk pulang. Ya puncaknya Abian jatuh sakit dan bergumam memanggil daddy-nya, dan saya tau daddy yang adik saya maksudkan itu anda" Timpal Geri membuat Arrow merasa terharu. Anak kecilnya juga ternyata merindukannya sampai sebegitunya.

"Tapi adik mu tidak akan mau berpisah dengan mu" Balas Arrow.

Geri mengangguk pelan, ia pun tau itu.

"Bagaimana jika kamu ikut saja?" Tawar Arrow, dibalas gelengan oleh Geri. Pemuda ini lagi-lagi menolak ikut tinggal bersama Arrow.

"Saya akan membujuknya, anda tenang saja. Hanya satu yang saya inginkan, tolong jaga adik saya dengan baik" Ujar Geri.

"Tentu, saya akan menjaga Abian seperti anak saya sendiri" Balas Arrow tegas.

•••

Lenguhan lemah Abian membuat Geri menatap adiknya itu lamat. Tersenyum saat melihat mata lucu itu mengerjap pelan.

"Udah enakan?" Tanya Geri pelan.

"Abang..." Lirih Abian.