BUKAN BENTALA BUMANTARA.

16 2 0
                                    

Hari ini, senin 2024. Kegiatan upacara bendera sudah menjadi rutinitas wajib bagi pelajar di seluruh Indonesia.

Siswa-siswi SMA Bhakti Utama juga terlihat tertib saat menjalankan upacara bendera. Mereka mengenakan atribut lengkap karena ini adalah senin hidmat.

Hingga pidato dari sang Kepala Sekolah diakhiri hormat yang di komando oleh pemimpin upacara menjadi penutup kegiatan ini.

.....

"Kita mau kemana?"

"Udah kamu ikut aja."

"Handra bisa lepasin dulu tangan aku gak? Ini sakit." Seorang gadis yang ukuran tubuhnya lebih kecil itu nampak terbebani dengan pemuda jangkung di depan nya.

"Sakit mana sama apa yang udah kamu lakuin sama aku hah?" Pemuda bernama Handra itu langsung menghempas lengan gadis yang sedari tadi ia cengkram.

"Kamu masih aja ungkit masalah itu? Apa salah aku sih? Aku udah minta maaf kan? Aku udah bilang sama kamu kalau aku gak selingkuh."

"Oh ya? Terus foto yang beredar itu apa? Foto kamu ciuman sama Reval? Editan? Kamu yang udah keterlaluan!"

"Itu bukan aku, berapa kali harus aku jelasin? Tolonglah Han, aku capek terus-terusan kamu pojokin gini."

Handra tersenyum remeh. "Cewek murahan yang selalu minat sama banyak cowok kayak lo emang bagus banget ya aktingnya? Bangsat."

"Kamu jahat." Gadis itu menangis.

"Kita putus. Jangan pernah tunjukin muka sialan lo di depan gue lagi."

Setelah itu, ia pergi. Meninggalkan gadis yang sudah dihancurkan hatinya.

"Yinda!"

Hiks

Hiks

"Yaampun Da, lo gapapa?"

"Bel? Handra jahat banget ke gue. Dia jahat banget..."

"Iya-iya lo tenang ya? Cup cup jangan nangis, mending kita ke toilet dulu oke? Biar nanti gue yang urus tuh cowok brengsek."

Berita kalau Handra mengakhiri hubungan nya dengan Yinda sudah menyebar keseluruh penjuru Sekolah. Bagaimana tidak? Pemuda populer seperti Handra Putra Jati itu banyak peminatnya. Ketampanan yang sulit untuk ditiru, selain itu ia adalah anak dari salah satu pengelola Sekolah.

"Kamu beneran udahan sama si Sasimo Han? Dari awal kan aku udah bilang kalau si Yinda itu bukan cewek baik-baik. Tampang nya aja sok lugu, aslinya penjilat banget kan?"

"Bisa diem ga?"

"Mending lo cabut Ver, si Handra lagi butuh ketenangan." Dia Ardan, teman dekat Handra.

"Saran aku sih kamu gak usah terlalu mikirin dia Han. Percuma, cewek kayak dia gak akan pernah pantes buat kamu."

.....

Dua anak gadis masih sibuk berkutat dengan setumpuk buku paket tebal dihadapan mereka. Secangkir teh hangat pun mereka abaikan karena terlalu fokus pada tulisan-tulisan di buku yang tengah dipelajari.

"Dari tadi aku perhatiin kok kamu diam aja Da? Kenapa? Lagi ada masalah?"

"Enggak Ra, gue cuma ngantuk sedikit. Tapi gapapa."

"Kamu gak usah bohong, aku tahu kamu lagi ada masalah sama Handra, iya kan?"

"Ra bisa gak usah bahas dia? Gue males."

"Males tapi kamu sendiri mikirin dia terus. Kita temenan udah lama Yinda, aku tahu sikap kamu kalau senang gimana, kalau sedih gimana, pokoknya semua deh. Jadi kamu gak perlu ragu buat cerita ke aku, kalau dengan cerita itu bisa buat beban kamu sedikit berkurang ya silakan. Aku bakal dengerin, aku gak akan potong sedikit pun."

BENTALA BUMANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang