11

6 1 0
                                    

Saat ini gavril sedang berada di uks sekolah menemani naurel yang pingsan saat di rooftop tadi
Gavril terus menggengam tangan naurel ia sama sekali tidak beranjak pergi dari sana hingga 2 jam pelajaran sudah di mulai namun ia kekeh ingin menjaga naurel,bahkan jesslyn ngamuk pada gavril karna lebih memilih menemani naurel dari pada dirinya,namun sekarang sudah aman berkat bantuan kedua teman gavril, bima dan agiv

"Maafin gw" Lirih gavril menatap wajah damai naurel saat tertidur ia mengusap lembut tangan kanan naurel dan dahi naurel yang di usap dengan tangan kirinya

"Eughhh" Suara lengguhan berasal dari wajah naurel dengan sigap gavril memijat mijat dahi naurel saat dirasa naurel terlihat pusing dan memegang kepalanya

"Pusing? Minum dulu yu" Gavril menyudahi memijat kepala naurel dan membantu naurel bangkit dari duduknya

Naurel pun menurut dengan ucapan gavril ia melihat makanan dan beberapa obat lalu ia melihat jam yang sudah menunjukan pukul 13:40 menit itu artinya ia pingsang sudah 1 jam lebih dan gavril masih disini menemaninya

"Makan yu" Ucap gavril sembari memegang piring dan sesendok nasi di tangannya,menyuapi naurel

Naurel menggeleng ia tidak nafsu makan,moodnya sedang tidak stabil akhir akhir ini untuk makan,ia kemarin makan seblak dan makan malam hanya itu saja,meski kemarin diam diam ia memakan seblaknya karna larangan gavril padanya tentang memakan seblak di batasi

"Ayo makan dulu nau,lo belum makan perut lo harus diisi,makan" Gavril masih menyondorkan sendok itu pada mulut naurel,dengan berat hati naurel menerima suapan itu dan menguyahnya, hingga setengahnya naurel makan setelah itu ia mengeluh kenyang,dan gavril menyudahkan acara makannya lalu menyuruh naurel untuk meminum obatnya

"Gw gamau lo kaya gini lagi,kemarin lo ada makan pedes?" Tanya gavril dengan tatapan tajamnya ke arah naurel

Naurel kicep dengan itu semua dari mana gavril tau, ia membeli dan makannya saja diam diam jadi dari mana gavril tau? Dan naurel terpaksa mengangguk karna bagaimana lagi jika gavril sudah begini itu artinya ia benar benar marah

"Maaf" Naurel menundukan pandangannya ke bawah dengan kaki yang di ayun ayunkan

"Gw gamau tau,lo ga boleh makan seblak lagi" Naurel melototkan matanya mendengar ucapan gavril

"Gavvv" Naurel menatap gavril dengan lirih, masa ia tidak boleh makan seblak, ia tau ia salah namun apa harus dengan seperti ini hukumannya?

"Lo tau gw gasuka penolakan? Dan siapa suruh kemaren makan seblak,udah tau belum diisi perutnya malah makan seblak mana pedesnya ga ngotak lo"

"Gavv,janji ga akan ulangi lagi tapi bolehin aku makan seblak lagi yahh" Gavril menggelengkan kepalanya ia tetep kekeh dengan pendiriannya

Ia hanya ingin mengkuhum naurel sementara saja ia hanya bercanda gavril tau naurel tidak akan tahan jika tidak makan seblak namun untuk beberapa bulan naurel tidak boleh makan seblak dulu

"Dah mending lo istirahat gw temenin disini" Gavril pun membantu naurel untuk berbarin setelah itu ia mengusap tangan kanan naurel dan dahi naurel lagi supaya naurel cepat tidur

Naurel akan luluh jika sikap gavril seperti ini, sikap seperti inilah yang naurel mau untuk gavril setiap harinya bukan sikap cuek yang dimiliki gavril

"Gw gamau liat lo sakit nau"

...

"Gav jangan tinggalin aku" Ucap naurel

"Kalo gamau gw tinggalin lo harus sembuh dulu" Ucap gavril pasalnya saat pulang dari uks tadi bukannya menjadi lebih baik keadaan naurel malah semakin lemas saat akan di bawa ke rumah sakit oleh gavril naurel menolak ia hanya ingin pulang dengan terpaksa gavril pun mengiyakannya, dan disinilah mereka di kamar naurel gavril menemani naurel hingga sore hari, dan gavril belum tau jika orang tua naurel pergi untuk beberapa minggu ke depan

You Are My QueenWhere stories live. Discover now