9

3 2 0
                                    

Usai menjalin hubungan dengan gavril genap 3 bulan sudah,keseharian naurel benar benar berubah ia menjadi pribadi yang baik dan selalu gembira hidupnya sangat bahagia beberapa bulan bersama gavril, reigan yang sudah kembali ke luar kota dang orang tua naurel yang sudah pulang namun masih dengan pekerjaan mereka yang setiap hari selalu menumpuk, namun naurel tidak apa ia masih mempunyai gavril naurel senang akan hal itu

"Gav,pulang sekolah nanti temenin aku buat beli kado ultah temen aku ya?" Ucap naurel

Gavril hanya menganggukan kepalanya menyetujui ajakan naurel, toh tidak ada alasan untuk ia menolak ajakan kekasihnya,ia sangat mencintai naurel jauh dalam lubuk hatinya yang paling dalam gavril ingin membahagiakan naurel dan tidak membuat ia terpuruk atau terluka barang sedikit saja

"Gav,kalo suatu saat aku pergi kamu gimana?" Tanya naurel tiba tiba

"Ngaco lo" Gavril terkekeh mendengar ucapan naurel yang menurutnya ngaur

"Tapi gav" Ucapan naurel terhenti saat gavril menghentakan sendoknya di meja , karna mereka sedang berada di kantin sekolah untuk mengisi perut mereka yang keroncongan

"Dengerin gw,gw tau sikap gw kaya gini, tapi lo harus tau,gw dan lo ga akan kemana mana jadi lo gausah berpikiran bahwa salah satu antara kita bakalan ada yang pergi" Gavril mentap tajam pada kedua bola mata naurel, naurel yang mendengar nada berbicara gavril ia menelan ludahnya dengan susah payah dan langsung menundukan kepalanya

"Maaf" Lirih naurel ia melihat kebawah dan memelintir tangannya yang berada di bawah meja

"Makan" Perintah gavril lalu dengan sigap naurel menuruti ucapan gabril dan memakan makanannya hingga habis

"Belajar yang bener gw gamau denger lo bolos, atau tidur di kelas" Ucap gavril saat bel masuk berbunyi ia mengantarkan naurel ke kelasnya karna kelas mereka berbeda jadi gavril berniat untuk mengantar naaurel

Gavril memang suka bolos namun jika ia sudah mempunyai kekasih prinsipnya adalah menjadikan ia satu satunya perempuan dihatinya dan membimbingnya dengan baik maka dari itu sebelum gavril menikahi naurel ia sudah lebih dulu membimbing naurel dengan mengajarinya mana yang baik dan mana yang buruk

"Iya ayang" Naurel tersenyum senang menjawab ucapan gavril ia berlari masuk kedalam setelah mengtakan itu,ia sedikir usil pada gvril karna ia tau gavril masih kesal padanya karna topik pembicraan  di kantin tadi

"Dasar, bisanya bikin orang greget lo nau" Gavril terkekeh melihat tingkah naurel, rasanya gavril ingin terus berada di sisi naurel, lalu gavril pun segera pergi menuju kelasnya

"Nau,lo sama gavril makin deket aja" Ucp tata menggoda naurel

"Apasih taa" Naurel menahan senyumnya, apa yang di katakan tata memang benar hubungan keduanya makin lama makin lengket, namun naurel bahagia dengan itu semua

"Lo beruntung banget nau" Taata menatap manik mata indah nurel, naurelpun yang meerasa di lihat ia melihaat balik ke arah tata

"Ya, bisa di bilang gw emang beruntung bahkan beruntung banget" Ucap nauel pd narsis

"Najiss" Ucap tata yang melihat tingkat kepedean naurel ia hanya memutas bola matanya malas

"Tugas biologi noh kerjain jangan bucin mulu" Mendengar ucapan tata seketika kedua bola mata naurel melebar, ia lupa dengan tugas biologinya

"Tataaa lo kenapa baru bilangg!" Naurel segera mengeluarkan buku biologinya dari dalam tas dan mulai fokus pada lembar soal soal dan mengisinya dengan serius, sama halnya dengan  tata yang mulai mengerjakan tugasnya sebelum sang guru memasuki kelas

Mereka adalah dua sahabat yng suka bersaing dalam kepintaran,tata yang selalu rangking 1 terkalah kan oleh naurel namun hal itu tak membuat keduanya memputuskan tali persahabatan bahkan mereka saling memoyokan satua sama lain jika mereka mendapat nilai yang kurang bagus namun bukannya sakit hati mereka hanya merasa itu angin lalu saja, yang artinya mereka harus lebih giat belajar

You Are My QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang