11. Kencan ?

753 95 6
                                    

'Aiii P'Way!!! Coba kau buka Instagrm Khun Pete sekarang!' Dan panggilan terputus.

Way memalingkan wajahnya kearah Pete, sementara Pete balik menatap Way dengan tatapan polos.

"Pete, kau punya Instagrm?"
Pete tertawa kecil mendengar pertanyaan Way.

"Tentu saja aku punya, Way. Aku bukan manusia purba yang buta media sosial."

"Aku pikir kau tidak tertarik dengan hal semacam itu."

"Tidak tertarik belum tentu tidak punya bukan? Aku bahkan mengikuti akun mu."

Way segera membuka media sosialnya, dapat dilihat bahwa notifikasinya membeludak.

"Apa nama akunmu Pete?"

Way meng-scroll notifikasi akunnya, hingga matanya tidak sengaja melihat akun Paman Alan menandai dirinya disalah satu komentar.

Way tertegun melihat postingan itu. Matanya mengalihkan pandangan pada pria disebelahnya. Pete disebelahnya itu juga sedang memandangi ponsel Way.

"Itu akun milikku."

Way mengenali postingan itu, ini adalah pasta yang baru saja mereka makan bedua. Apakah ini maksud Sonic bahwa Pete mengkonfirmasi bahwa mereka sedang bersama?

P.Peeraphonn_

Peeraphonn_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

P.Peeraphonn_<3

Wajah Way memerah melihat caption di postingan Pete, padahal dia sendiri pun menggunakan caption yang sama.

"Keberatan dengan postinganku? Kalau kau keberatan aku bisa menghapusnya Way."

Way menggelengkan kepalanya, jujur Way tidak keberatan sama sekali, kalau bisa dibilang Way menyukainya.

"Tidak, aku tidak keberatan. Kau bebas memposting yang kau mau Pete."

"Benarkah? Kalau begitu mulai sekarang aku hanya akan memposting hal-hal yang ku sukai."

Way tidak ingin memandang Pete dengan wajahnya yang merona, karenanya jemari Way asik membuka akun Instagrm milik Pete.

Tidak banyak postingan di akun itu, total hanya ada 6 foto. Way membuka 5 foto lainnya, semua tampak seperti di hutan, entahlah Way pun tak yakin.

"Pete senang ke hutan?" Way menyodorkan ponselnya yang menampilkan salah satu postingan milik Pete.

"Itu hutan kecil dipinggir kota. Ketika ada waktu senggang aku senang kesana."

"Hutan kecil? Kau kesana untuk berburu?"

Pete mengacak poni milik Way, gemas.

"Tidak Way, apa yang bisa diburu di hutan kecil itu? Yang ada hanya pepohonan rimbun dan serangga-serangga kecil."

Way menyingkirkan tangan Pete yang masih mengacak rambutnya, kesal juga padahal dia hanya bertanya. Pete yang menyadari Way kesal kembali berkata alasan ia senang ke hutan itu.

"Memanah, aku senang memanah disana. Kalau nanti kau senggang aku akan membawamu kesana"

"Benarkah?"
Way senang dengan ajakan itu, seumur-umur dia tidak pernah memanah.

"Emm. Pasti aku akan mengajak mu kesana."
Dapat Pete lihat senyum lebar terlukis dibibir Way, senyum ini mampu membuat lawan bicaranya juga tersenyum. Kembali, tangan Pete terangkat mengelus poni depan milik Way.

Mengusap rambut Way sepertinya menjadi kesenangan Pete yang baru.

"Jadi pergi ke garasi?"

Way terlihat berpikir sejenak.

"Bagaimana dengan pameran lukisan? Tadi aku lihat ada pameran lukisan malam ini, bagaimana kalau kita pergi kesana?"

Saat Way sedang membuka Instagrm tadi ia tidak sengaja melihat postingan tentang pameran lukisan itu, sepertinya menyenangkan pergi dengan Pete kesana.

Malam itu Way bersiap untuk pergi dengan Pete, sebentar lagi Pete akan menjemputnya. Saat ponselnya bergetar Way langsung bergegas turun dari apartemennya.

Disana sudah ada mobil hitam yang sangat familiar terpakir, Way membuka pintu mobil itu dan masuk.

Way memandangi sang pengemudi mobil, disana Pete mengenakan pakaian lengan panjang berwarna hitam. Tanpa Way sadari juga ia menggunakan pakaian berwarna hitam.

Wajah Way tiba-tiba memerah, kenapa rasanya ia sedang pergi berkencan dengan Pete?

Pete membuka seatbelt-nya dan mengambil sesuatu dibangku belakang.

Way terkejut saat 'sesuatu' yang besar dan berwarna putih itu diletakan Pete dipangkuannya.

"Gift for you"

"..."

To Be Countinued...

What If...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang