4

9.9K 738 15
                                    

HAPPY READING

Sudah satu Minggu Kevin tidak masuk sekolah karena demam dan luka pada tangan nya, sekarang Kevin sudah merasa sangat bosan karena selalu berada di dalam kamar nya bersama Bi Indri yang selalu setia menemani Kevin.

"Ibu.. Kevin bosan.." Bi Indri yang sedang menyiapkan makan siang untuk Kevin pun langsung mengalihkan atensinya ke arah Kevin.

"Nak Kevin harus sabar yah, kan tangan nya belum sembuh.." bujuk bi Indri, karena sedari kemarin Kevin selalu saja mengeluh karena kebosanan.

"Tapi Kevin sangat Bosan Bu, Kevin mau kelual" lagi-lagi Kevin merengek agar Bi Indri akan luluh.

"Huh.."

"Baiklah tunggu sebentar.." setelah mengucapkan itu Bi Indri pun berjalan keluar kamar Kevin karena ingin meminta izin pada tuan besar nya terlebih dahulu.

Setelah sampai di lantai satu, bi Indri melihat Rendra yang sedang fokus menatap layar laptop nya, yang sepertinya sudah di ganti dengan laptop yang baru.

"P-permisi tuan, maaf jika saya mengganggu.." ucap Bi Indri sambil menundukan pandangan nya ke bawah.

"Ada apa?" Tanya Rendra yang masih fokus menatap layar laptopnya.

"Sa-saya ingin meminta Izin kalau, Tu-tuan muda Kevin ingin pergi ke luar, tuan" Rendra yang mendengar ucapan Bi Indri, seketika langsung menghentikan kegiatan nya namun pandangannya masih tetap mengarah pada laptopnya.

"Huh..sudah ku bilang itu bukan urusanku, lakukan saja sesukamu aku tidak perduli dengan anak yang tidak berguna seperti nya!!" ujar Rendra yang entah kenapa membuat Bi Indri merasakan sesak di dadanya padahal kata-kata itu bukan di tunjukan kepadanya.

"Ma-maaf tuan, kalau saya boleh tau me-mengapa Tu-tuan besar selalu menganggap tuan muda Kevin tidak be-berguna?" BI Indri pun memberanikan diri menanyakan hal ini karena sedari dulu tuan besarnya ini selalu saja menganggap tuan muda Kevin nya adalah anak yang tidak berguna.

Sedangkan Rendra langsung mengeraskan rahangnya karena mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh Bi Indri.

"Lancang sekali kau mempertanyakan ini, lebih baik kau pergi, sebelum aku memberikan pelajaran kepadamu!!" Ucap Rendra penuh penekanan karena pertanyaan yang di lontarkan oleh pelayan nya itu sangat berlebihan.

"Ba-baik tuan ma-maafkan saya.." setelah mengucapkan itu, Bi Indri pun langsung berjalan cepat menuju kamar Kevin dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Sesampainya di depan pintu kamar Kevin, BI Indri pun langsung menghapus air matanya yang sempat terjatuh, dan mengubah ekspresinya menjadi tersenyum seolah-olah bahwa tidak terjadi apa-apa.

Dan ketika membuka pintu, Bi Indri melihat Kevin yang sedang duduk di pinggir Jendela seperti memerhatikan sesuatu yang berada di luar, ketika Bi Indri mendekat, dirinya melihat bahwa di luar sana terlihat ada Melvin yang sedang bermain dengan Davin dengan riang gembira.

"Nak Kevin.." Kevin pun langsung menoleh ke belakang dan melihat Bi Indri yang sudah tersenyum, sehingga membuat Kevin pun ikut tersenyum.

"Nak Kevin mau keluar?" Kevin pun langsung mengangguk sambil tersenyum.

"Ia ibu, Kevin mau Ke taman yang tidak jauh dali sekolah Kevin itu, kata teman-teman di sana banyak olang!!" Ucap Kevin dengan antusias.

KEVIN  [HIATUS]Where stories live. Discover now