BAB 7 {Terkena air minum}

1.1K 30 0
                                    

PLAAAK...

"Dasar tidak tau malu ini yang namanya 30 menit kau kira ini sekolah hah" marah pak dosen dengan wajah sangar menatap Canva dan memukul keras punggungnya.

"Maaf pak" ujar Canva dengan wajah santai dan sedikit menunduk terpaksa.

"CK kenapa kau seperti sedang merendahkan apa kau tidak sadar kau sudah salah hah! lihat lah tampak sekali kau baru bangun" teriak pak dosen begitu keras sambil menatap rendah karena melihat rambut Canva yang masih sedikit basah.

Merasa tidak bersalah Canva langsung mendongak dan menatap dengan sorot mata tajam ke arah pak dosen, kala tidak terima pak dosen mengatakan rendah kepadanya

"CK apa yang kau lihat kenapa tatapan mu seperti itu!".

"Cih harusnya kau yang sadar diri kau lah yang merendahkan ku" ujar Canva dengan sorot mata yang tajam seakan-akan ingin menonjok pria bertubuh besar dan berkumis itu.

"Apa kau bilang dasar tidak punya akhlak ba*Ingan!" Murka pak dosen sambil menarik kera baju Canva.

"Kau lah yang ba*Ingan lihat lah kedudukan mu kau hanya dosen magang Disini" seru Canva sambil tersenyum menyeringai menatap pak dosen.

Karena merasa di rendahkan oleh Canva pak dosen langsung melayangkan tangannya ingin menonjok Canva, tetapi belum sempat tangannya diangkat dengan langsung Canva mereda kakinya membuat pak dosen itu meringis dan melepaskan tangannya dari kera baju Canva.

"Aghhh kurang ajar kau dasar ba*Ingan".

"CK kau lah yang ba*Ingan kau yang memulai masalah dengan ku, aku sudah meminta maaf bukan tapi kau malah merendahkan ku dan satu lagi derajat dan kedudukan aku dan kau sangat berbeda biar kau lebih tau lagi kau tanya saja dengan para dosen senior Disini dan pemiliknya jika bisa".

"Bahkan harta ku lebih mahal dari harga dirimu" sinis Canva dan langsung pergi meninggalkan dosen yang masih memegang betisnya yang ditendang oleh Canva.

"CK dasar anak ba*Ingan lihat saja aku akan buat perhitungan dengannya" lirih pak dosen sambil mengepalkan kedua tangannya.

CKLEKKK...

"Eh Van gimana tu dosen" tanya Leon yang menunggu depan pintu dan seakan akan sudah tau dengan yang dilakukan Canva.

"Aman dan gua beri pelajaran dia, dah yok kumpul" balas Canva dan langsung menarik tangan Leon.

"Yaampun bukannya itu kakak yang membeli bir sangat banyak di minimarket itu" lirih Zahra yang terkejut dan masih menatap Canva tanpa berkedip

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yaampun bukannya itu kakak yang membeli bir sangat banyak di minimarket itu" lirih Zahra yang terkejut dan masih menatap Canva tanpa berkedip.

"Hem" tersenyum Canva melihat zahra menatapnya lekat lalu mengalihkan pandanganya dari menatap Zahra dan mulai melangkah maju masuk ke dalam kelas.

"Hei awas-awas kak Canva mau masuk" teriak Meisya sambil tersenyum kepada Canva dan menundukkan kepalanya mempersilahkan Canva masuk seperti raja pada film-film.

"Hem terimakasih" ujar Canva menampakkan senyum terindahnya membuat para perempuan langsung bersorak teriak.

"Ahhhh YAAMPUN manisnya" serentak para perempuan kecuali Zahra yang mendengarnya dibuat bingung.

"CK dasar kayak Lo*te" dengus Refa dengan wajah kesal karena perempuan lain yang berteriak membuat tidurnya yang terganggu.

"HEI BISA DIAMMM..." Teriak Raka dengan suara keras dan lantang membuat semuanya terkejut.

"Ck santai aja napa Lo an*j" seru Rudy membesarkan bola matanya kepada raka.

Bertepatan dengan itu seorang guru wanita masuk ke dalam kelas yang tidak lain adalah Bu mus.

"Hei duduk ke tempatnya masing-masing" suruh Bu Mus kepada para perempuan yang berdiri menatap Canva.

"CK kenapa lah disuruh duduk".

"Iya dasar ngeselin".

***
Baiklah anak anak di mohon untuk diam dan pengertiannya ibu mohon kepada kalian semua untuk duduk dan mendengarkan apa yang kakak Canva jelaskan nanti bisa kan" pinta Bu mus.

IYA BUK" serentak seluruh siswa".

"Baiklah Canva silakan".

"Hem" Angguk Canva dan mulai mengeluarkan suaranya yang paling di tunggu-tunggu oleh siswa perempuan.

"Hai adik adik semuanya" sapa Canva dengan senyuman yang menghanyutkan.

"Hai juga kak Canva!" Semangat para siswa siswi kecuali Zahra yang hanya diam dan melihat ke arah Canva.

"Tunggu yang duduk di tengah no 3 kenapa tidak bersuara" ujar Canva menatap Zahra dengan tersenyum menggoda.

Zahra yang sadar dirinyalah yang sedang di tanyai oleh Canva dengan reflek pun berdiri,dan karena sempat melamun menatap Canva yang membuatnya tidak fokus.

"CK adalah apa dengan dia kenapa dia berdiri" ejek Yola dengan menggigit bibir bawahnya seakan menatap rendah Zahra karena berdiri tanpa sebab.

"Dasar si polos aneh hahaha"

"HEI JAGA SIKAP KALIAN!" Teriak Bu mus sambil memukulkan papan tulis dengan penggaris kayu membuat semuanya terdiam.

Zahra yang mendengar ejekan dan kucilan dari teman temannya seketika langsung menunduk karena malu dengan dirinya yang tidak fokus.

"Yaampun bodohnya aku" malu Zahra memukul pelan keningnya.

"Hem" senyum Canva melihat Zahra lalu melangkah berjalan menuju meja sambil tersenyum menyeringai yang begitu menggoda.

"Lucu" cicit Canva kecil yang sudah berada tepat di depan Zahra sambil tersenyum menggoda membuat Zahra yang mendengar langsung mendongakkan kepalanya membuat pandangan mereka bertemu.

DEG...

Canva seketika dibuat goyah karena Zahra yang menatapnya, tapi dengan tenang Canva terus menjaga image dan tersenyum menyeringai seolah olah dia lah yang harus membuat Zahra yang goyah dan tergoda.

Zahra yang tersadar dirinya menatap Canva dengan cepat langsung mengalihkan pandanganya tetapi karena reflek Zahra tiba-tiba menyenggol botol minumnya yang ia letakkan di atas meja dan lebih parahnya tutup botol itu tidak tertutup dengan rapat yang membuat air dalam botol itu tumpah dan mengenakan sepatu Canva.

"Hah maaf" terkejut Zahra membuat semuanya langsung berdiri dan melihat.




CANVA PLAYBOY [On Going]Where stories live. Discover now