BAB 1 {Kelas}

7K 108 0
                                    

Musim panas di kota Newcastle akhirnya tiba membuat orang orang banyak pergi berlibur dan healing ke pantai bahkan ada beberapa universitas dan sekolahan yang disengaja tutup untuk menyambut awal musim panas yaitu universitas  Sains cinco atau USC dan universitas Cyber atau UC dan masih banyak lagi walaupun tidak semua.

Di kota Newcastle musim panas adalah musim yang terbaik selain bisa membuat orang berpergian musim panas juga dipercaya bisa membawa keberuntungan yang mereka percayai dari nenek moyangnya, itu sebabnya kampus dan sekolahan disengaja tutup jika datang awal musim panas walaupun itu tidak semua karena setiap sekolah dan kampus memiliki peraturan dan  kepemerintahan masing masing sesuai instruksi pemilik atau yang punya kampus dan sekolah.

***
SMA cyber high school adalah salah satu SMA terbaik yang tidak menyambut musim panas dan tetap menjalankan kebiasaan setiap hari yaitu siswa yang pergi ke sekolah.

"An*j kenapa sekolah kita sangat kuno, lihat sekolah lain mereka semua libur satu Minggu menyambut kedatangan musim panas, kan emang asu!" omel Yola yang merupakan salah satu siswa tukang bully di SMA cyber high school.

"CK bener itu, katanya kota maju tapi sekolah masih kuno". Balas Meisya salah satu anggota geng Yola.

"Sial rasanya ingin pindah sekolah aja!".

"Bener emang kayak an*j".

"Senyap!" Teriak Raka murid yang suka turu tapi pintar dan tampan. Mendengar teriakkan Raka yang begitu keras membuat semua orang terkejut begitupun Zahra Yang sedang menggambar.

"Ga bisa gitu Lo semua pada diam jangan gibah aja kerjanya sakit tau ni telinga dengernya, lebih baik lu ikutin tu gaya Zahra diam aja ga banyak omong, gangguin orang tidur aja" seru Raka lalu kembali turu.

"CK suka suka kita lah kenapa lu yang sewot an*j" julid Meisya kepada Raka.

"Ya harus sewot lah kalo b*b* berisik" balas Raka julid membuat Meisya berdiri dan melangkah ingin menarik rambut raka.

"An*j Lo" teriak Meisya tidak terima dikatakan b*bi.

"CK sudahlah mei jangan balas dia percuma saja kau akan terkena masalah nanti" cegat Yola yang sebenarnya memiliki perasaan dengan Raka dan tidak rela jika Meisya menarik rambutnya.

"Si*l berisik banget" kesal Raka lalu berjalan keluar kelas.

Meisya dengan langsung menghentakkan kakinya berdecak kesal melihat Raka yang keluar dan menoleh menatap tajam ke arah Zahra yang sedang menggambar.

"Ini semua gara gara dia" gerutu Meisya melangkah menuju meja Zahra.

"Brakkk" pukul Meisya begitu keras tepat di maje Zahra membuat Zahra sontak terkejut begitupun dengan yang lain.

"CK ini dia teman paling polos kita, karena kepolosannya dia sering disanjung bukan" ujar Meisya menatap Zahra begitu sinis dan tidak suka membuat Zahra langsung menundukkan kepalanya karena takut.

"Si*l kenapa kau harus berada disini an*j" teriak Meisya ingin melayangkan tamparan tapi langsung ditahan oleh seseorang.

"CK si*l tidak bisakah mulut mu diam" seru Refa cegil lalu menghempaskan tangan Meisya keras.

"Hah si*l kau membuat telinga ku sakit karena suara mu itu" teriak Refa cewek cegil kepada Meisya.

"An*j beraninya kau menghempaskan tanganku" decak Meisya ingin memukul Refa.

"Auhhh lepaskan" berontak Meisya yang tangannya dipelintir oleh Refa.

"CK kau kira semudah itu ingin memukul ku asal kau tau aku taekwondo sabuk hitam si*l" seru Refa lalu mendorong Meisya sampai terjatuh ke lantai.

"Hei apa yang kau lakukan an*j" dorong Yola yang tidak terima Meisya terjatuh karena Refa.

"CK geng asu kalian semua" teriak Refa mendorong kuat tubuh yola. Zahra yang melihat seketika terkejut melihat pemandangan yang hampir tidak pernah ia lihat begitu pun teman teman sekelas yang lain terkejut melihat kehebatan Refa.

"Dengar ini ba*Ingan jika kalian berdua berani mengusik mereka yang penakut aku tidak akan diam aja, aku akan patahkan hidung kalian nanti" tegas Refa menatap tajam kearah Yola dan Meisya lalu menatap Zahra sekilas dan melangkah menuju mejanya.

"Auhhh tolongin dong an*j kok malah dilihatin" bentak yola kepada Tika salah satu gengnya yang sedikit culun, Tika langsung menggagguk dan membantu Yola dan Meisya berdiri Zahra dengan cepat langsung membalik tubuh kedepan dan melanjutkan gambarannya karena takut Yola dan Meisya menatapnya. bertepatan dengan itu guru IPA pun masuk membuat semua murid-murid bergegas langsung duduk menuju kursinya.

"Selamat pagi anak anak maaf ibu terlambat" ujar Bu Sinta guru IPA sambil tersenyum.

"Iya ibu cantik"serentak para anak laki-laki membuat yang perempuan geli mendengarnya  termasuk Zahra.

"Cih dasar buaya darat" lirih Yola sambil melihat sekeliling apakah Raka sudah kembali.





CANVA PLAYBOY [On Going]Where stories live. Discover now