BAB 2 {Awal pertemuan}

2.9K 52 0
                                    

"Cklekkk" pintu kelas terbuka membuat semua orang menoleh termasuk Zahra yang sedang menulis.

"Maaf Bu saya tadi habis dipanggil guru" ujar Raka berbohong sambil menunduk.

"Iya Raka tidak apa, sekarang cepat duduk ke meja kamu ibu ingin segera menerangkan materi baru ini" jawab Bu Sinta lembut membuat Yola berdecak kesal, Raka mengangguk dan langsung melangkah menuju mejanya yang 2 baris dibelakang meja Zahra.

"Baiklah anak anak tolong diperhatikan" tegas Bu Sinta membuat semua orang langsung menatap papan tulis dan menyiapkan buku kecil dan pulpen untuk mencatat bagian penting.

"Ternyata dia pernah berbohong" lirih Zahra polos.

***
3 jam Pelajaran akhirnya selesai dan tepat bel istirahat pun ikut berbunyi membuat semua murid murid langsung berlari lari menuju kantin.

"Baiklah ibu pamit dulu jangan lupa kerjakan prnya oke" ujar Bu Sinta tersenyum.

"Oke ibu cantik" balas para buaya darat.

"Cih caper kali ba**sat kalian semua" sindir Yola kepada anak laki laki yang caper.

"Entah kayak an*j" balas Meisya yang juga jijik.

"CK suka suka kita lah kenapa lu yang kayak ibu ibu syirik aja kerjanya huuuu" ejek Rudy yang terkenal preman kelas dan anak balap.

"An*j kau Rudy" kesal Yola tapi ia tahan untuk tidak memukul Rudy karena ada Raka yang masih berada di dalam kelas turu.

Zahra yang mendengar keributan dibuat tidak fokus mengerjakan tugas dan beranjak dari tempat duduk sambil membawa buku dan memutuskan untuk menuju perpustakaan.

"Mungkin lebih baik aku pergi ke perpus daripada di kelas yang sangat ribut". Tanpa sadar raka diam diam memperhatikan Zahra yang keluar dari kelas dan memutuskan untuk berdiri.

Yola seketika langsung tersenyum melihat Raka yang berdiri dan baru saja Yola ingin beranjak Raka langsung melangkah keluar kelas sambil menguap.

"Hooh kenapa banyak an*j di kelas" ujar Raka sambil menguap membuat Rudy dan para gengnya menatap tajam Raka, begitu pun Meisya sedangkan Yola mencoba untuk diam sambil menenangkan Meisya.

"CK si bangsat ini apakah dia mengatakan kita an*j" tanya Rudy kepada arfel.

"Kemungkinan iya tidak ada orang lagi selain kita, itu berarti dia mengatakan kita semua an*j bos" jawab arfel membuat Rudy mengepal tangannya.

"CK si asu itu dia ingin cari mati sepertinya, lihat aja aku akan bikin perhitungan dengannya".

"Ayo bro kita cabut" seru Rudy dan diberi Acungan jempol oleh para anggota gengnya.Yola yang melihat seketika dibuat khawatir jika Rudy nanti akan menyakiti Raka dengan bingung Yola mencoba untuk tenang dan relaks.

"Yol ayo kita ke kantin sekalian ngebully adek kelas, bosan tau ga ngebully" ajak Meisya. Dengan wajah sedikit lesu dan khawatir Yola mencoba untuk tetap menganguk menerima ajakan Meisya Yola mencoba untuk memasang wajah tersenyum agar Meisya tidak curiga dengannya.

Karena Yola tidak ingin jika Meisya sampai tau jika Yola sangat menyukai Raka karena bakal jadi masalah besar nantinya jika orang atau teman satu gengnya sampai tau bahwa Yola menyukai Raka, karena Raka adalah salah satu anak yang termasuk tidak menyukai keberadaan yola dan gengnya akibat rumor mereka yang hobi membuly.

"Zahra" panggil Raka membuat Zahra menoleh membalikkan badan.

"Hosh..Hosh Ra cepet banget lu jalannya cape tau ngejarnya" ujar Raka ngos-ngosan.

"Maaf, emang ada apa panggil aku" tanya Zahra polos dan santai.

"Hehehe polos amet emang, gaada cuma mau bilang nanti kalau Zahra udah masuk kelas deluan terus aku belum masuk nanti Zahra bilang kalau aku ikut Zahra ke perpustakaan terus Zahra bilang aja sudah itu gatau kemana oke" tersenyum Raka.

CANVA PLAYBOY [On Going]Where stories live. Discover now