Zionar Alvarenzo Dierja atau yang akrab disapa Onar, adalah kapten basket paling tampan satu sekolah yang dikenal bengis dan dingin bak kulkas dua pintu, namun bisa mencair jika bersama seorang gadis polos dan periang yang sudah dijodohkan sejak kec...
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
♪ Dahsyat - Melly Goeslaw volυмe : ▁▂▃▄▅▆▇▉
❥❥❥
Breeza Allegra, seorang siswi Regime Internasional School, salah satu sekolah terbaik di Jakarta. Cewek yang akrab disapa Bree ini berhasil mendapatkan beasiswa untuk masuk ke sekolah tersebut.
Dia cantik, baik, pintar, dan juga populer di kalangan murid laki-laki. Namun, di sisi lain, dia sering menjadi target pem-bully-an oleh beberapa murid perempuan yang menganggapnya sebagai saingan.
Pagi ini, Bree berjalan sendirian di koridor sekolah. Dia melihat beberapa murid perempuan berteriak-teriak sambil membawa sebuah hadiah. Bree penasaran siapa yang mereka teriaki.
Ketika Bree melihat ke arah yang menjadi pusat perhatian para murid perempuan itu, matanya langsung tertuju pada seorang cowok yang membuat mereka terlihat sangat bersemangat. Itu adalah Onar.
Zionar Alvarenzo Dierja, atau yang biasa dipanggil Onar, adalah seorang cowok blasteran yang tampan, pintar, dan kaya raya. Bisa dibilang paket lengkap. Onar juga menjabat sebagai kapten tim basket di sekolahnya. Tak heran jika banyak orang yang mengagumi Onar, termasuk Bree yang tertarik pada kakak kelasnya itu.
Namun, dibalik kesempurnaannya, Onar memiliki reputasi sebagai murid yang ditakuti karena sikapnya yang galak.
Bree sampai di depan kelasnya, XI IPA 1. Begitu dia masuk, tiba-tiba kakinya dihadang sehingga dia terjatuh. Gelak tawa dari seluruh murid di kelas terdengar. Sepertinya mereka sangat menikmati apa yang terjadi pada Bree.
"Ups... sorry. Gue nggak liat kalo ada orang," kata gadis bernama Enzy. Padahal jelas-jelas dia sengaja menghadang kaki Bree dengan kakinya agar Bree terjatuh.
Enzy merupakan siswi yang terkenal jutek dan sombong. Dia sering mem-bully Bree hampir setiap hari.
Bree berdiri dengan susah payah sambil membenarkan pakaiannya. "Aku tau kamu sengaja," ujarnya yang kembali ditertawakan oleh seisi kelas.
Bree menatap satu per satu mereka yang sedang menertawakannya. Dan tiba-tiba suara tawa itu berhenti, tidak terdengar lagi. Bree berpikir, Kenapa mereka semua diam?
Bree tersentak ketika sebuah tangan menggenggam tangannya. Saat Bree menoleh, jantungnya seakan berhenti berdetak dan perutnya dipenuhi dengan ribuan kupu-kupu.
