Chapter 11. YOU part 2

141 19 3
                                    

“Tunggu,” ucap Kaffa

Satu kata yang tiba-tiba terucap dari Kaffa sontak mengheningkan suasana yang semulanya ramai akan riuhnya semua siswa yang akan Kembali ke kelas. Begitu juga Frizzy , Arga dan teman-temannya mereka sontak berjalan menjauhi Kaffa yang awalnya hanya terdiam tanpa kata, namun Ketika satu kata terucap itu mereka sontak terhenti dari langkahnya. Arga tampak melirik ke arah Kaffa namun dengan gengsinya ia tak sudi berbalik badan lagi. Berbeda dengan Frizzy , Adit, dan Fero mereka sontak berbalik melihat ke arah Kaffa.

“Gue minta maaf ! atas apa yang telah gue lakukan, mungkin gue sudah lancang dan mengganggu kenyamanan kalian” ucap Kaffa saat itu sembari ia membungkukkan badannya ke arah Arga.

Serasa diatas angin, Arga  pun tersenyum sinis.
“Ternyata segini doang nyali lo” gelut batinnya setelah mendengar permintaan maaf Kaffa.

“Nice….., Good job broohh pilihan yang tepat” gusar batin Andre yang berdiri tak jauh dari belakang Kaffa.

Congkak pun bersahabat dengan Arga kala itu. Ia seolah tak menghargai permintaan maaf Kaffa, ia seketika melangkah lagi setelah terhenti mendengar ucapan Kaffa. Frizzy , Adit dan Fero yang masih berdiri melihat Kaffa yang tetap membungkuk.

“Tapi gue juga terima tantangan lo, begitu juga taruhannya” ucap Kaffa sembari berdiri tegak dari posisinya yang semula membungkuk.

Bukan main, Arga terkejut, sontak terhenti Kembali dan berbalik arah tepat menatap Kaffa dari jauh. Frizzy pun dibuat tercengang melihat tatapan Kaffa yang tampak serius dengan perkataannya. Tak juga Adit dan Fero, yang tampak senang mendengar keputusan Kaffa.

“Apa yang ada difikiran lo Kaf. Kenapa lo selalu mampu buat gue penasaran dengan pola pikir lo ?” gelut batin Frizzy sembari ia menatap Kaffa dengan rasa khawatir namun ia sangkal dan tutupi.

Lain halnya dengan Andre, ia tampak sangat kesal mendengar keputusan Kaffa. Diawal ia melihat Kaffa meminta maaf , ia sangat lega. Karena tidak harus berurusan dengan Arga dan gengnya, namun ia juga menerima tantangan Arga ,sontak bagai tamparan keras melesat tanpa ia sadari dan tanpa ia duga. Kecewa, ya itulah kata yang pas bersarang dibenak Andre.

“Kambiiiiiiiiiiiiiiiiiiingngngn !!!!!!” Geram batin Andre

“Apa yang lo lakuin Kaf, kenapa lo--- Arcchhh….” Sontak gelut batin Andre yang sangat kecewa dengan keputusan Kaffa.

Berbeda dengan Arga, ia tampak bersemangat dengan ucapan itu. Perlahan ia mendekati Kaffa. Mereka bertatap muka, Kaffa terlihat tampak percaya diri dan Arga pun merasa tertantang dengan sikap Kaffa. Gejolak keduanya tampak tidak ingin kehilangan harga dirinya. Melihat keyakinan itu Arga pun meresmikan tantangan dan taruhan yang sempat ia tawarkan tadi.

“ OKEY “ ucap Arga sembari tersenyum yakin
“ Gue tunggu lo disini, sepulang sekolah nanti. Lo bebas bawa tim lo, kalua lo bisa dapat tim disini.” Ucapnya penuh keyakinan.

“Jangan kabur ya ganteng” pressure Arga sembari menepuk pipi kiri Kaffa sontak meragukannya.

Seketika Arga and geng pun beranjak meninggalkan Kaffa, menyisakan Frizzy yang hanya terdiam dan tiba-tiba tersenyum menatap Kaffa lalu pergi menyusul Arga dan lainnya.

Masih dengan rasa kesal yang intensitasnya cukup tinggi  seketika Andre merangkul Kaffa dari arah belakang.

“IKUT GUE !!!” ucap Andre sembari menarik paksa Kaffa dengan rangkulannya.

Andre membawa Kaffa ke tempat yang lebih sepi.

“SINI LO !” ucap Andre sembari ia meletakkan Kaffa di tempat duduk itu.

HECXAWhere stories live. Discover now